Manzumah Baiquniyah dan Terjemahannya

Majalahnabawi.com – Manzumah Baiquniyah merupakan salah satu nadhom dalam ilmu hadis yang sangat masyhur. Ia dikarang oleh ‘Amr bin Muhammad bin Futuh al-Dimasyqi al-Syafi’i al-Baiquni (1080 H). Karya ini banyak dipelajari karena dapat disebut sebagai kitab bagi para mubtadi (pemula) jika ditinjau dari segi substansinya. terjemah manzumah baiquniyah.

Bait Manzumah Baiquniyah jumlahnya 34, ia memuat 32 istilah-istilah ilmu hadis, diantaranya adalah hadis shahih, hasan, dha’if, marfu’, maqthu’, musnad, muttashil, musalsal, ‘aziz, masyhur, mu’an’an, mubham, ‘ali, nazil, mauquf, mursal, gharib, munqathi’, mu’dhal, mudallas, syadz, maqlub, fard, mu’allal, mudhtharib, mudraj, mudabbaj, muttafiq-muftariq, mu`talif-mukhtalif, munkar, matruk, dan maudhu’.

Berikut teks lengkap serta terjemahannya:

بسم الله الرحمن الرحيم

أَبْدَأُ بِالْحَمْدِ مُصَلِّياً عَلَى … مُحَمَّدٍ خَيْرِ نَبِيٍّ أُرْسِلَا

Aku memulai dengan memuji Allah seraya berselawat atas Nabi Muhammad, seorang Nabi terbaik yang diutus

وَذِي مِنَ اقْسَامِ الحَدِيثِ عِدَّهْ … وَكُلُّ وَاحِدٍ أَتَى وَحَدَّهْ

Inilah pembagian hadis yang banyak dan setiap bagian memiliki ciri khasnya

أَوَّلُهَا الصَّحِيحُ وَهْوَ مَا اتَّصَلْ … إسْنَادُهُ وَلَمْ يَشُذَّ أَوْ يُعَلْ

Yang pertama hadis shahih, yaitu yang sanadnya bersambung tanpa adanya syadz dan ‘illat

يَرْوِيهِ عَدْلٌ ضَابِطٌ عَنْ مِثْلِهِ … مُعْتَمَدٌ فِي ضَبْطِهِ وَنَقْلِهِ

Yang diriwayatkan oleh perawi yang ‘adl dan dhabit dari yang semisalnya (rawi sebelumnya pun memiliki sifat demikian) yang diakui ke-dhabit-an dan periwayatnnya

وَالْحَسَنُ الْمَعْرُوفُ طُرْقاً وَغَدَتْ … رِجَالُهُ لاَ كَالصَّحِيحِ اشْتَهَرَتْ

Hadis hasan jalur periwayatannya terkenal, namun para perawinya tidak semasyhur hadis shahih

وَكُلُّ مَا عَنْ رُتْبَةِ الْحُسْنِ قَصُرْ … فَهْوَ الضَّعِيفُ وَهْوَ أَقْسَاماً كَثُرْ

Setiap hadis yang lebih rendah derajatnya dari hadis hasan disebut hadis dha’if, dan ia banyak macamnya

وَمَا أُضِيفَ لِلنَّبِي الْمَرْفُوعُ … وَمَا لِتَابِعٍ هُوَ الْمَقْطُوعُ

Apa yang disandarkan ke Nabi adalah hadis marfu’ dan apa yang disandarkan ke tabi’in adalah hadis maqthu’

وَالْمُسْنَدُ المُتَّصِلُ الإِسْنَادِ مِنْ … رَاوِيهِ حَتَّى المُصْطَفَى وَلَمْ يَبِنْ

Musnad adalah yang sanadnya bersambung dari para perawi hingga al-Musthafa (Rasulullah saw) tanpa terputus

وَمَا بِسَمْعِ كُلِّ رَاوٍ يَتَّصِلْ … إسْنَادُهُ لِلْمُصْطَفَى فَالْمُتَّصِلْ

Hadis yang didengar semua perawi dan bersambung sanadnya hingga Rasulullah saw adalah hadis muttashil

مُسَلْسَلٌ قُلْ مَا عَلَى وَصْفٍ أَتَى … مِثْلُ أَمَا وَاللهِ أَنْبَانِي الْفَتَى

Katakanlah, hadis musalsal ialah yang mengandung sifat tertentu seperti: Demi Allah seorang pemuda mengabarkan kepadaku

كَذَاكَ قَدْ حَدَّثَنِيهِ قَائِمَا … أَوْ بَعْدَ أَنْ حَدَّثَنِي تَبَسَّمَا

Begitu pula: sungguh dia mengabarkan kepadaku sambil berdiri, atau setelah mengabarkan kepadaku ia tersenyum

عَزِيزُ مَرْوِي اثْنَيْنِ أوْ ثَلاَثَهْ … مَشْهُورُ مَرْوِي فَوْقَ مَا ثَلَاثَهْ

Hadis ‘aziz adalah yang perawinya dua atau tiga, dan hadis masyhur perawinya lebih dari tiga

مُعَنْعَنٌ كَعَن سَعِيدٍ عَنْ كَرَمْ … وَمُبْهَمٌ مَا فِيهِ رَاوٍ لَمْ يُسَمْ

Hadis mu’an’an contohnya: dari Sa’id dari Karam, dan hadis mubham adalah apabila ada perawi yang tidak disebutkan namanya

وَكُلُّ مَا قَلَّتْ رِجَالُهُ عَلاَ … وَضِدُّهُ ذَاكَ الَّذِي قَدْ نَزَلاَ

Setiap hadis yang perawinya sedikit disebut hadis ‘ali, dan kebalikannya adalah hadis nāzil

ومَا أَضَفْتَهُ إِلَى الأَصْحَابِ مِنْ … قَوْلٍ وَفِعْلٍ فَهْوَ مَوْقُوفٌ زُكِنْ

Apa yang disandarkan kepada para shahabat baik ucapan maupun perbuatan adalah hadis mauquf, mengertilah

وَمُرْسَلٌ مِنْهُ الصَّحَابِيُّ سَقَطْ … وَقُلْ غَرِيبٌ مَا رَوَى رَاوٍ فَقَطْ

Hadis mursal adalah bila perawi shahabat gugur, dan katakanlah hadis gharib itu bila perawinya hanya satu

وَكُلُّ مَا لَمْ يَتَّصِلْ بِحَالِ … إسْنَادُهُ مُنْقَطِعُ الأَوْصَالِ

Setiap hadis yang keadaan sanadnya tidak bersambung disebut hadis munqathi

والُمعْضَلُ السَّاقِطُ مِنهُ اثْنَانِ … وَمَا أَتَى مُدَلَّساً نَوعَانِ

Hadis mu’dhal adalah bila perawi yang gugur dua, dan hadis mudallas ada dua macam

اَلْأَوَّلُ: الْاِسْقَاطُ لِلشَّيْخِ وَأَنْ … يَنْقُلَ عَمَّنْ فَوْقَهُ بِعَنْ وَأَنْ

Pertama: gurunya gugur dengan penukilan di atasnya memakai (عَنْ) dan (أَنْ)

وَالثَّانِ: لاَ يُسْقِطُهُ لَكِنْ يَصِفْ … أَوْصَافَهُ بِمَا بِهِ لاَ يَنْعَرِفْ

Kedua: gurunya tidak gugur tetapi menyifatinya dengan sifat yang tidak dikenal

وَمَا يُخَالِفْ ثِقَةٌ بِهِ الْمَلَا … فَالشَّاذُّ وَالَمقْلُوبُ قِسْمَانِ تَلَا

Riwayat perawi kredibel yang menyelisihi jamaah disebut hadis syadz, adapun hadis maqlub ada dua macam, bacalah…

إبْدَالُ رَاوٍ مَا بِرَاوٍ قِسْمُ … وَقَلْبُ إسْنَادٍ لِمَتْنٍ قِسْمُ

Pertama: mengganti perawi dengan perawi lain dan kedua: membalik sanad-matan

وَالفَرْدُ مَا قَيَّدْتَهُ بِثِقَةِ … أَوْ جَمْعٍ أوْ قَصْرٍ عَلَى رِوَايَةِ

Hadis fard adalah yang periwayatannya diikat dengan satu perawi tsiqah, banyak, atau terbatas

وَمَا بِعِلَّةٍ غُمُوضٍ أَوْ خَفَا … مُعَلَّلٌ عِنْدَهُمُ قَدْ عُرِفَا

Hadis yang cacatnya tersembunyi atau samar disebut hadis mu’allal, demikian menurut pengertian ahli hadis

وَذُو اخْتِلاَفِ سَنَدٍ أَوْ مَتْنِ … مُضْطَرِبٌ عِنْدَ أُهَيْلِ الْفَنِّ

Hadis yang sanad atau matannya berbeda disebut hadis mudhtharib menurut ahli hadis

وَالُمدْرَجَاتُ فِي الْحَدِيثِ مَا أَتَتْ … مِنْ بَعْضِ أَلْفَاظِ الرُّوَاةِ اتَّصَلَتْ

Hadis mudraj adalah hadis yang tercampuri sebagian lafazh perawi

وَمَا رَوَى كُلُّ قَرِينٍ عَنْ أَخِهْ … مُدَّبَّجٌ فَاعْرِفْهُ حَقًّا وَانْتَخِهْ

Setiap hadis yang diriwayatkan oleh perawi segenerasi dari saudaranya adalah hadis mudabbaj, maka ketahuilah ini dengan baik

مُتَّفِقٌ لَفْظاً وَخَطّاً مُتَّفِقْ … وَضِدُّهُ فِيمَا ذَكَرْنَا المُفْتَرِقْ

Muttaqfiq ialah tatkala lafaz dan tulisan perawi sama, dan kebalikan apa yang kami sebutkan tadi adalah muftariq

مُؤْتَلِفٌ مُتَّقِقُ الخَطِّ فَقَطْ … وَضِدُّهُ مُخْتَلِفٌ فَاخْشَ الْغَلَطْ

Mu`talif adalah jika hanya tulian nama perawi yang sama, dan kebalikannya adalah hadis mukhtalif, maka hati-hatilah jangan salah

وَالْمُنْكَرُ الْفَرْدُ بِهِ رَاوٍ غَدَا … تَعْدِيلُهُ لاَ يْحمِلُ التَّفَرُّدَا

Hadis munkar adalah yang perawinya tunggal, dan sifat ‘adl-nya tidak diakui

مَتْرُوكُهُ مَا وَاحِدٌ بِهِ انْفَرَدْ … وَأَجْمَعُوا لِضَعْفِهِ فَهْوَ كَرَدْ

Hadis matruk adalah yang perawinya satu menyendiri dan mereka sepakat atas kelemahan rawi tersebut, sehingga riwayatnya tidak diterima

وَالكَذِبُ المُخْتَلَقُ المَصْنُوعُ … عَلَى النَّبِي فَذلِكَ المَوْضُوعُ

Hadis dusta yang direka-reka dan dibuat-buat atas nama Nabi disebut hadis maudhu’

وَقَدْ أَتَتْ كَالجَوْهَرِ المَكْنُونِ … سَمَّيْتُهَا مَنْظُومَةَ البَيْقُونِي

Sungguh nazham ini seperti mutiara yang tersimpan dan aku menamainya Manzhumah al-Baiquniyyah

فَوْقَ الثَّلاَثِيْنَ بِأَرْبَعٍ أَتَتْ … أَقْسَامُهَا تَمَّتْ بِخَيْرٍ خُتِمَتْ

Berisi 34 bait, bagian-bagiannya sempurna dan dikatamkan dengan baik

 

Terjemah manzumah baiquniyah

Terjemah manzumah baiquniyah

Similar Posts