Menjalankan Dawuh Nabi: Menjaga Tali Silaturrahmi
Manusia membutuhkan orang lain untuk menjalani kehidupannya. Sebagai makhluk sosial, komunikasi, interaksi adalah hal yang tak bisalepas dari kesehariannya. Dengan demikian, menjalin komunikasi yang baik tentu merupakan hal yang semestinya dilakukan oleh setiap orang demi kelangsungan hidupnya dan hal yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan silaturahmi.
Allah berfirman:
… وَاتَّقُوا الله الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
“… Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. (An-Nisa’: 1)
Nabi Muhammad Saw pun telah menjelaskan tentang keutamaan silaturrahmi. Beliau bersabda:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ رِزْقُهُ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ. (متفق عليه)
“Barangsiapa ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan usianya hendaklah ia menyambung tali silaturrahminya”. (Muttafaq ‘alaih)
Silaturrahmi bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan mengunjungi sanak saudara, saling mendoakan, dan sebagainya. Kiai Sholeh Darat, salah satu ulama Indonesia abad ke-19 yang disebut sebagai mahaguru ulama Nusantara, menuturkan dalam kitabnya Tarjamah Sabil al-‘Abid ‘ala Jauharat al-Tauhid bahwa salah satu hak saudara dan keluarga dekat adalah menjaga tali silaturrahmi.
Beliau memaknai silaturahmi itu sendiri dalam artian saling mengunjungi dan memberi sesuatu. Saling mengunjungi tatkala ada anggota keluarga yang sakit, dan membantu jika ada yang membutuhkan.
Seiring dengan perkembangan teknologi, gaya hidup, dan kebutuhan manusia tentu akan berpengaruh pada pola kehidupan yang ada sebelumnya, bahkan sedikit banyaknya akan mengubahnya tak terkecuali dengan dengan model komunikasi yang digunakan. Jika sebelumnya komunikasi dilakukan dengan cara tatap muka, kini kecenderungan mengarah pada hal sebaliknya di mana komunikasi virtual melalui layar kaca dan media digital lebih banyak digunakan.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan teknologi telah mengubah komunikasi fisik menjadi komunikasi virtual. Karena kesibukan dan keterbatasan waktu, seseorang kerap tidak memiliki banyak kesempatan untuk sekadar melakukan kunjungan ataupun silaturahmi secara tatap muka. Akhirnya, media sosial menjadi alternatifnya. Memang benar adanya jika teknologi mempermudah banyak hal termasuk dalam hal mempererat hubungan kekeluargaan antar sanak famili. Bahkan orangbisa saling bertegur sapa dengan saudara, kolega, dan teman sejawatnya di berbagai belahan dunia.
Kendati demikian, komunikasi langsung yang dilakukan secara tatap muka tentu lebih baik dan memiliki nilai lebih dibandingkan komunikasi virtual yang dilakukan melalui media sosial seperti Whatsapp, SMS, Twitter, Facebook, dan sebagainya. Teknologi dan media sosial tentu tidak bisa menggantikan atmosfer kebersamaan yang dihasilkan silaturahmi secara kontak langsung di mana setiap orang dapat merasakan atmosfer kerukunan dan kekeluargaan yang tidak bisa digantikan bahkan oleh teknologi yang canggih.
Dengan kecanggihan teknologi yang ada bukan berarti seseorang lantas tidak perlu untuk pulang dan mengunjungi saudara pun keluarganya. Adakalanya, komunikasi fisik antar sanak dan kawan diperlukan untuk memperkuat jalinan persaudaraan dan pertemanan. Yang terpenting lagi yaitu bahwa semangat silaturahmi tidak hanya penting untuk menjaga hubungan antar individu maupun keluarga, namun juga penting demi menjaga persatuan dalam bermasyarakat dan berbangsa.
Wallahu a’lam bishowab.