Kelembutan Rasulullah dalam Hadis Ummu Khalid: Kasih Sayang yang Menembus Zaman
Majalahnabawi.com – Salah satu sifat utama Rasulullah Saw., yang tercermin dalam berbagai hadis adalah kelembutan dan kasih sayang beliau kepada seluruh umat, khususnya kepada anak-anak. Hadis yang diriwayatkan oleh Ummu Khalid binti Khalid dalam Shahih al-Bukhari menyimpan pesan yang mendalam tentang bagaimana Rasulullah Saw., memperlakukan anak kecil dengan penuh cinta dan perhatian. Artikel ini akan membahas kisah tersebut, sekaligus menggali hikmah di balik peristiwa tersebut.
Nabi Memakaikan Khamisah kepada Ummu Khalid
Hadis yang diriwayatkan oleh Ummu Khalid yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw., menerima beberapa helai pakaian, termasuk khamiṣah (sejenis pakaian) berwarna hitam. Nabi Saw., kemudian bertanya kepada para sahabat, “Siapa yang menurut kalian pantas diberi pakaian ini?” Namun, para sahabat terdiam. Lalu Rasulullah Saw., meminta agar Ummu Khalid dibawa kepadanya. Ketika Ummu Khalid datang, Nabi Saw., mengenakan khamiṣah tersebut kepadanya dengan tangannya sendiri dan mengucapkan doa, “أبلي وأخلقي” (pakailah hingga usang, dan ketika sudah usang, gantilah). Rasulullah Saw., mengulang doa tersebut dua kali, sembari menunjukkan corak di pakaian itu dan berkata kepada Ummu Khalid dalam bahasa Habasyah, “هذا سناه، هذا سناه” yang artinya “Ini bagus, ini bagus“. [ Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, Kitab al-Libas, Hadis No. 5823.]
Makna dan Hikmah
Tindakan Nabi Saw., dalam hadis ini menggambarkan kelembutan dan perhatian yang mendalam terhadap anak-anak. Dengan penuh cinta, beliau tidak hanya memakaikan pakaian secara langsung, tetapi juga mendoakan keberkahan agar pakaian tersebut awet dan tahan lama [Ibn Hajar al-Asqalani, Fathul Bari, Juz. 10, H. 305.].
Ini menunjukkan bahwa Islam sangat menekankan kasih sayang terhadap anak-anak serta perhatian terhadap kesejahteraan mereka.
Selain itu, kata “سناه” yang berasal dari bahasa Habasyah berarti “indah” atau “bagus” [ Lihat: al-Nawawi, Sharh Shahih Muslim, Juz. 5, H. 128.]. Penggunaan kata tersebut menunjukkan bagaimana Rasulullah Saw., menghargai keberagaman bahasa dan budaya, serta mengajarkan kita untuk menghormati perbedaan yang ada di masyarakat kita. Nilai ini sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan modern, di mana toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan sangat dibutuhkan.
Relevansi Hadis dalam Kehidupan Modern
Hadis Ummu Khalid mengajarkan kita pentingnya kasih sayang dan perhatian terhadap anak-anak, sebuah nilai yang sering terabaikan di zaman modern. Rasulullah Saw., menunjukkan bahwa perhatian tidak selalu harus dalam bentuk materi besar, tetapi bisa dalam tindakan sederhana seperti memakaikan pakaian dan mendoakan kebaikan [Al-Nawawi, Sharh Shahih Muslim, Juz. 5, H. 128.].
Dalam konteks kekinian, perhatian kecil seperti ini dapat membentuk karakter anak-anak dan memberikan rasa aman serta dihargai.
Kesimpulan
Kisah Ummu Khalid dalam hadis Shahih al-Bukhari memperlihatkan betapa lembut dan penyayangnya Rasulullah Saw., terutama kepada anak-anak. Pesan kasih sayang ini masih relevan hingga kini, di mana setiap orang tua, pendidik, dan umat Islam pada umumnya dapat meneladani cara Rasulullah Saw., menunjukkan perhatian dan cinta kepada generasi muda. Mari kita jadikan hadis ini sebagai pedoman dalam membentuk masyarakat yang penuh kasih sayang dan perhatian terhadap sesama, khususnya kepada anak-anak [Muhammad al-Ghazali, Fiqh al-Sirah, H. 89.].