Qailulah Untuk Kesehatan
Kesehatan dalam Islam
Sebelum membahas tidur siang atau qoilulah, bagaimana ya islam memandang kesehatan?
Islam sangat mementingkan kesehatan, baik jasmani ataupun rohani. Pasalnya seorang hamba akan lebih optimal beribadah apabila keadaan tubuh begitu prima.
Walaupun tidak menutup kemungkinan badan yang lemahlah tampak terlihat khusyuk dalam beribadah. Namun itu tergantung pada diri masing-masing seorang.
Dalam kitab-kitab fikih misalnya. Pembahasan yang termaktub pada umumnya ditujukan kepada muslim yang sehat. Lalu dilanjutkan dengan beberapa pengecualian, seperti adanya rukhsoh atau kemurahan bagi yang sakit, tidak mampu, tidak kuat dalam melakukan ibadah.
Di bawah ini adalah salah satu hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai bukti bahwa Islam sangat mengutamakan kesehatan.
Terdapat dalam kitab Sunan at-Tirmidzi bab at-Thibb (obat-obatan) yakni anjuran untuk berobat agar tubuh tetap dalam keadaan sehat.
عَنْ أُسَامَةَ بْنِ شَرِيكٍ، قَالَ: قَالَتِ الأَعْرَابُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَلَا نَتَدَاوَى؟ قَالَ: ” نَعَمْ، يَا عِبَادَ اللَّهِ تَدَاوَوْا، فَإِنَّ اللَّهَ لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلَّا وَضَعَ لَهُ شِفَاءً، أَوْ قَالَ: دَوَاءً إِلَّا دَاءً وَاحِدًا ” قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا هُوَ؟ قَالَ: «الهَرَمُ» : وَفِي البَابِ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ، وَأَبِي هُرَيْرَةَ، وَأَبِي خُزَامَةَ، عَنْ أَبِيهِ، وَابْنِ عَبَّاسٍ وَهَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Dari Usamah bin Syarik ia berkata; Para orang Arab baduwi berkata, “Wahai Rasulullah, tidakkah kami ini harus berobat (jika sakit)?”. Beliau menjawab: “Iya wahai sekalian hamba Allah, Berobatlah sesungguhnya Allah tidak menciptakan suatu penyakit melainkan menciptakan juga obat untuknya kecuali satu penyakit.” Mereka bertanya, “Penyakit apakah itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Yaitu penyakit tua (pikun).” Abu Isa berkata; Hadits semakna diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, Abu Hurairah, Abu Khuzaimah dari bapaknya dan Ibnu Abbas. Hadits ini Hasan Shahih. (HR. at-Tirmidzi no. 2038)
Tidur Siang Sebagai Upaya Menjaga Kesehatan
Tidur siang adalah salah satu yang menarik untuk diulas, karena merupakan bagian dari menjaga kesehatan.
Dalam bahasa arab biasa disebut qailulah, ungkapan ini sering disebut-sebut sebagai tidur yang paling menyehatkan.
Bukan tanpa alasan, berbagai penelitian para ahli kesehatan mengemukakan beragam manfaat yang terdapat dalam tidur diwaktu matahari menjelang tengah hari.
Terdapat beberapa hadis yang berbicara tentang qoilulah. Ada yang mengungkapkan secara langsung menggunakan kata qoilulah itu sendiri, ada juga melalui ungkapan yang tersirat.
dalam riwayat Imam Thabrani dikatakan:
قِيلُوا فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ لَا تَقِيلُ
“Tidur sianglah karena setan tidak tidur siang”
Juga terdapat hadis riwayat Imam Bukhari yang berbunyi:
عَنْ حُمَيْدٍ، قَالَ: سَمِعْتُ أَنَسًا، يَقُولُ: «كُنَّا نُبَكِّرُ إِلَى الجُمُعَةِ، ثُمَّ نَقِيلُ»
Dari Humaid ia berkata; aku mendengar Anas berkata: “Kita berangkat pagi untuk melaksanakan shalat jum’at, kemudian kami tidur siang”.
Adapun ungkapan qoilulah sendiri dalam redaksi diatas adalah:
أَيْ بَعْدَ صَلَاةِ الْجُمُعَةِ وَهِيَ النَّوْمُ فِي وَسَطِ النَّهَارِ عِنْدَ الزَّوَالِ وَمَا قَارَبَهُ مِنْ قَبْلُ
“Yakni tidur setelah sholat jum’at, yaitu tidur pada pertengahan siang ketika matahari tergelincir atau sebelumnya.”
Menurut Hujjatul Islam dikutip dari kitab Faidh Al-Qadir bahwa qoiliulah dianjurkan bagi orang yang akan bangun bertahajud diwaktu malam seperti sahur bagi orang yang berpuasa. Menurutnya qailulah tanpa tahajjud layaknya sahur tanpa berpuasa.
Fakta ilmiah tentang qailulah
Para peneliti mengungkapkan berbagai temuan mengenai manfaat tidur pada siang hari.
Alasan yang logis dalam praktek hal ini adalah karena pada siang hari produktivitas dan kinerja seseorang mulai menurun.Ia mesti beristirahat agar dapat mengembalikan kinerja otaknya dan tetap fokus pada apa yang ia kerjakan.
Dilansir dari warstek.com salah satu penelitian yang dilakukan oleh Havard Medical School juga Nasa, membuktikan bahwa tidur siang dapat meningkatkan memori dan kapasitas belajar, meningkatkan fungsi kognitif dalam belajar dan juga menghilangkan stress.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa Rasululllah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah manusia yang meiliki pola hidup sehat nan ideal.
Segala laku lampahnya selalu membawa manfaat baik terasa di dunia ataupun akhirat kelak. Tanpa harus melakukan penelitian apapun untuk membuktikan apa yang ia kerjakan merupakan sebuah anjuran.
Justru adanya penelitian, membuktikan kebenaran risalah yang beliau emban bagi banyak manusia.