Mengenal Ilmu Qira'at

Seputar Asbabun Nuzul

Majalahnabawi.com – Dalam al-Quran, ada beberapa ayat yang terdapat asbabun nuzulnya, dan ada ayat-ayat yang tidak terdapat asbabun nuzulnya. Tulisan ini akan menjelaskan sedikit tentang Asbabun Nuzul.

Definisi Asbabun Nuzul

Definisi populer dari ulama, Asbabun Nuzul adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa turunnya ayat, baik sebelum maupun sesudah turunnya ayat, di mana kandungan ayat tersebut berkaitan atau dapat dikaitkan dengan peristiwa tersebut. (M. Quraish Shihab, Kaidah Tafsir, h. 202)

Menurut M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Asbabun Nuzul adalah kejadian yang menyebabkan diturunkannya ayat al-Quran untuk menerangkan hukumnya di hari timbul kejadian-kejadian itu dan suasana serta membicarakan sebab, baik diturunkan langsung sesudah terjadi sebab itu ataupun kemudian karena sesuatu hikmah. (M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, h. 53-54)

Menurut Abdul Halim al-Zarqani yang dikutip Abdul Aziz dkk dalam buku Ensiklopedi Hukum Islam I, Asbab al-Nuzul adalah suatu kejadian yang menyebabkan turunnya ayat, atau suatu peristiwa yang dapat dijadikan petunjuk hukum berkenaan dengan turunnya suatu ayat. (Abdul Aziz Dahlan dkk, Ensiklopedi Hukum Islam I, h. 133)

Faidah Mengetahui Asbabun Nuzul

  1. Mengetahui hukum Allah secara tertentu terhadap apa yang disyariatkan-Nya.
  2. Menolong memahami makna ayat dan menghilangkan kemusykilan-kemusykilan di sekitar ayat. (M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, h. 54)
  3. Memahami kandungan ayat, atau memperjelasnya. (M. Quraish Shihab, Kaidah Tafsir, h. 203)
  4. Mengetahui bentuk hikmah yang timbul dari pensyariatan hukum.
  5. Mengkhususkan hukum dengan sabab nuzul tersebut di sisi ulama yang berpendapat bahwa yang dianggap itu khusus dengan sebab turunnya. (al-’ibrah bi khushush al-sabab)
  6. Lafaz ayat terkadang umum (‘am), tapi ada dalil yang mengkhususkannya, maka jika diketahui sabab nuzulnya ayat maka ditakhsislah ayat yang umum tersebut. (Jalaluddin al-Suyuthi, al-Itqon fi ‘Ulum al-Quran, juz 1, h. 91)

Beberapa Contoh Ayat yang Ada Asbabun Nuzulnya

1. Asbabun nuzul dalam bentuk peristiwa yaitu berupa pertengkaran. Peristiwa berupa pertengkaran, seperti adanya perselisihan dari suku Aus dan segolongan dari suku Khazraj. Adanya peristiwa tersebut menyebabkan turunnya ayat al-Quran surat Alu Imran ayat 100

 يَآ أَيُّهَا الَّذِينَ أٰمَنُوْا٘ إِنْ تُطِيْعُوْا فَرِيْقًا مِّنَ الَّذِيْنَ أُوْتُوا الْكِتَابَ يَرُدُّوْكُمْ بَعْدَ إِيْمَانِكُمْ كَافِرِيْنَ

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi al-Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.”

2. Asbabun nuzul dalam bentuk peristiwa selanjutnya yaitu berupa kesalahan yang serius. Peristiwa berupa kesalahan, seperti peristiwa seseorang yang mengimami salat sedang dalam keadaan mabuk sehingga salah membaca surah al-Kafirun. Dari peristiwa tersebut maka menyebabkan turunnya ayat al-Quran surat al-Nisa’ ayat 43

يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكٰرَٰى حَتَّىٰ تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mendekati salat dalam keadaan mabuk, sehingga kalian mengetahui apa yang kalian katakan.”

3. Pertanyaan yang berhubungan dengan masa lalu. Salah satu pertanyaannya yaitu tentang Zulkarnain. Dari pertanyaan tersebut, maka turunlah ayat al-Quran surat al-Kahf ayat 83

وَيَسْأَلُوْنَكَ عَنْ ذِي الْقَرْنَيْنِ ۖ  قُلْ سَأَتْلُوْا عَلَيْكُمْ مِّنْهُ ذِكْرًا

Mereka akan bertanya kepadamu Muhammad tentang Zulkarnain, Katakanlah: “Aku akan bacakan cerita tentangnya”.

4. Hal yang berhubungan dengan kejadian pada saat itu. Salah satu pertanyaannya yaitu tentang ruh. Dari pertanyaan tersebut, maka turunlah ayat al-Quran surat al-Isra’ ayat 85

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ ۖ  قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا

Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: “Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit“.

Kaidah Yang Berkaitan dengan Asbabun Nuzul

1. Tidak semua ayat ditemukan riwayat sabab al-nuzulnya, sementara ada juga ayat yang dapat dipahami dengan baik tanpa mengetahui/ memperhatikan sebabnya.

2. Sabab al-nuzul haruslah berdasar riwayat yang sahih. Tidak ada peranan akal dalam menetapkannya. Peranan akal dalam bidang ini hanya dalam mentarjih riwayat-riwayat yang ada.

3. Sabab al-nuzul tidak bisa bersandar dengan logika.

4. Sebagian ulama ada yang memegang kaidah:

الْعِبْرَةُ بِعُمُوْمِ اللَّفْظِ لَا بِخُصُوْصِ السَّبَبِ

Patokan dalam memahami makna ayat adalah lafaznya yang bersifat umum, bukan sebabnya.

Setiap peristiwa terdiri dari unsur-unsur yang tidak bisa terpisahkan darinya, yaitu waktu, tempat, situasi tempat, pelaku, kejadian, dan faktor yang menyebabkan terjadinya peristiwa itu.

Kaidah di atas menjadikan ayat tidak khusus berlaku pada pelaku saja, tetapi terhadap siapapun selama redaksi yang terdapat dalam ayat itu bersifat umum. (M. Quraish Shihab, Kaidah Tafsir, h. 205)

5. Sebagian ulama yang lain ada yang memegang kaidah

الْعِبْرَةُ بِخُصُوْصِ السَّبَب لَا بِعُمُوْمِ اللَّفْظِ

Pemahaman ayat adalah berdasar “sebabnya” bukan redaksinya, kendati redaksinya bersifat umum.

Kitab-kitab yang membahas Asbabun Nuzul di antaranya:

  1. Asbab al-Nuzul karya Imam Ali bin Ahmad al-Wahidi (w. 468 H)
  1. Lubab al-Nuqul karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi (w. 911 H)
  2. al-Shahih al-Musnad min Asbab al-Nuzul karya Muqbil bin Hadi al-Wadi’i (w. 1422 H).

Sekian tentang Asbab al-Nuzul, semoga bermanfaat.

Similar Posts