Tempat Anti Bosan

Manusia Mudah Bosan

Majalah Nabawi – Kata “bosan” dalam KBBI diartikan sebagai “perasaan tidak suka lagi karena sudah terlalu sering atau banyak” atau dalam kata lain; jemu.

Pada hakikatnya manusia memang mudah bosan. Misalnya kita sebagai mahasiswa yang juga berstatus santri, pasti pernah merasa bosan dengan rutinitas kuliah, ngaji, dan organisasi. Atau biasanya the queens of home alias ibu-ibu, pasti dalam beberapa bulan sekali atau bahkan setiap minggu mereka merombak-rombak posisi perabotan, pernak-pernik, dan barang-barang di rumah. Karena apa? Ya karena bosan, ingin suasana yang baru. Semegah apapun rumah, tak menutup kemungkinan kalau penghuninya lama-lama akan merasa bosan juga. Pasti dalam kurun waktu tertentu rumah tersebut akan direnovasi, diganti cat, atau minimal diganti posisi perabotannya.

Penghuni Surga, Akan Bosan Juga?

Hal di atas sangat wajar dan manusiawi. Tapi ada satu hal yang terlintas di pikiran penulis, bagaimana dengan surga? Apakah penghuni surga juga akan merasakan bosan di dalamnya? 

Dalam al-Quran surah al-Kahfi ayat 31 Allah berfirman:

أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ جَنَّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهِمُ ٱلْأَنْهَٰرُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ وَيَلْبَسُونَ ثِيَابًا خُضْرًا مِّن سُندُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُّتَّكِـِٔينَ فِيهَا عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ ۚ نِعْمَ ٱلثَّوَابُ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا 

“Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga ‘Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah.”

Di dalam Tafsir Jalalain, kalimat جَنَّٰتُ عَدْنٍ ditafsiri الإِقَامَة; sebagai tempat tinggal. Kemudian dalam kitab Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir karya Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, kata عَدْنٍ ditafsiri “bermukim,” yakni mereka tinggal di dalam surga selamanya. Bayangkan, orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan tinggal di dalam surga selama-lamanya. Di bawah tempat tinggal mereka akan mengalir sungai-sungai Surga yang segar, mereka akan memakai perhiasan berupa gelang emas, memakai pakaian serba hijau yang terbuat dari sutra yang halus dan yang kasar. Mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang dihiasi dengan tirai-tirai yang indah.

Hari pertama mungkin excited sekali. Tapi bagaimana dengan dua puluh tiga puluh tahun kemudian? Apakah rasanya masih sama seperti kali pertama?

Jawabannya ada juga pada ayat 108 dalam surah al-Kahfi:

خَٰلِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا 

“Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya.”

Maka terjawablah sudah bahwa surga adalah tempat anti bosan. Keindahan surga berbeda dengan rumus keindahan dunia. Di mana keindahan dunia, seindah apapun itu, suatu saat akan terasa membosankan. Tapi keindahan di surga, Allah sudah jamin penghuninya akan betah selamanya, tak ingin pindah dari sana. 

Lantas bagaimana untuk memperolehnya?

Pertanyaan ini sudah terjawab oleh ayat sebelumnya:

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلًا 

“Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik.”

Semoga kita tergolong orang-orang yang dikuatkan imannya, dan dimudahkan dalam beramal salih.

Wallahu ‘alam.

Similar Posts