terimakasih kepada tuhan

Terimakasih Kepada Tuhan

MajalahNabawi.Com – Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak akan pernah terlepaskan oleh nikmat yang telah diberikan Allah Swt. kepada umat manusia. Apabila dihitung atas semua nikmat Allah maka niscaya tidak akan mampu untuk menghitungnya. Hal ini selaras dengan firman Allah dalam Al-Quran :

 (Qs. An-Nahl: 18) وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ

عن أَبُي أُمَيَّةَ، عَنِ الْحَسَنِ، أَنَّ دَاوُدَ النَّبِيَّ قَالَ: إِلَهِي، لَوْ كَانَ لِي بِكُلِّ شَعْرَةٍ فِي جَسَدِي لِسَانَانِ يُسَبِّحَانِكَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ، وَالدَّهْرَ كُلَّهُ مَا أَدَّيْتَ شُكْرَ نِعْمَةٍ وَاحِدَةٍ أَنْعَمْتَهَا عَلَيَّ.

Imam Yahya bin Salam dalam Tafsirnya mengutip riwayat dalam menafsirkan (QS An-Nahl ayat 18)

Dari Abu Umayyah dari Hasan sesungguhnya Nabi Daud berkata : “wahai tuhanku, seandainya disetiap rambut dalam jasadku mempunyai dua lisan yang selalu mengucapkan tasbih kepadamu siang dan malam, dan sepanjang masa sungguh aku belum menunaikan rasa satu syukur nikmat yang engkau berikan kepadaku”.

Dalam implementasinya wujud rasa syukur mempunyai berbagai cara. Baik berbuat baik secara individual, maupun kelompok. Namun apabila dilihat dari segi medianya ada syukur bi al-Lisan, bi al-Af’al, bi al-Qolb.

[irp posts=”3456″ name=”Pesan Hadis Nabi dalam Sesuap Nasi”]

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh imam Abu Daud dalam sunannya, yaitu:

حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا الرَّبِيعُ بْنُ مُسْلِمٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَا يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ.

Menceritakan  Muslim bin Ibrahim. Menceritakan Robi bin Muslim dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad SAW bahwasanya beliau bersabda : tidaklah dianggap bersyukur kepada Allah orang yang tidak bersyukur kepada manusia.

Bersyukur pada Manusia

Dapat ditarik kesimpulan diantara cara kita untuk menyatakan terimakasih kepada Tuhan adalah kita berterimakasih dan mensyukuri manusia. Semisal dalam hidup bermasyarakat saling memberi support apabila ada diantara kita ada yang terkena musibah, memberi makanan apabila dianta kita ada yang kekurangan bahan makanan dan sebagainya.

Hal ini sebagai bentuk rasa terimakasih kepada Tuhan atas nikmat yang berikan kepada kita. Jangan sampai kita masuk dalam golongan orang-orang yang kufur/ ingkar terhadap nikmat Allah, baik berupa nikmat yang kecil ataupun yang besar. Ingatlah sungguh sebuah kenikmatan apabila kita ditakdirkan hidup di tengah masyarakat-masyarakat yang pandai bersyukur atas nikmat-nikmat Allah.

Similar Posts