Tiga Hal Penting yang Harus Dimanfaatkan
Majalahnabawi.com – Banyak hal penting yang harus dilakukan dan diperhatikan oleh setiap manusia. Tetapi, terkadang ada orang yang terlena dengan hal penting tersebut karena berleha-leha dengan hal yang tidak penting.
Ada tiga hal yang dapat merusak seseorang jika tiga hal tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik, yaitu sebagaimana bersenandung oleh penyair dalam syairnya yang banyak tercantum dalam fan Balaghah bagian ilmu Badi’ sebagai berikut:
إِنَّ الشَّبَابَ وَالْفَرَاغَ وَالْجُدَهْ # مَفْسَدَةٌ لِلْمَرْءِ أَيَّ مَفْسَدَةْ
Artinya: Sungguh masa muda, waktu luang, dan kekayaan # itu merusak seseorang dengan bentuk kerusakan bagaimanapun.
Tiga Hal Penting
Tiga hal yang merusak seseorang jika tidak dimanfaatkan dengan baik adalah: pertama; masa muda, masa di saat jiwa seseorang sedang menggebu-gebu untuk mencari jati dirinya, ingin menjadi seorang yang lebih baik dan biasanya banyak merancang planning untuk masa tuanya. Masa ini bisa merusak jika tidak dimanfaatkan dengan hal-hal dan kegiatan-kegiatan yang berguna. Masa ini bisa terlewatkan dengan hampa jika dijalankan dengan tanpa kegiatan yang tidak berguna dan sia-sia.
Banyak remaja yang tidak menyadari akan pentingnya waktu masa mudanya, mereka menggunakannya dengan banyak bermain game, nongkrong tidak jelas, dan berleha-leha lainnya. Jika masa muda dimanfaatkan dengan kegiatan yang baik dan berguna bagi masa depan, maka akan terarah kehidupan masa depan. Pemuda juga harus menyadari bahwa ajal menjemput tidak memandang usia, oleh karenya harus memanfaatkan masa muda dengan banyak ibadah dan kegiatan yang bermanfaat bagi manusia.
Jangan Menyia-nyiakan Masa Muda
Banyak pemuda yang menyepelekan kematian seraya berkata: “Masih muda ini sih, nanti saja taubat dan rajin ibadahnya kalo sudah tua”. Jika seseorang sudah tua tetapi kehidupannya tidak meningkat karena dia menyia-nyiakan masa muda, maka baru terasa betapa pentingnya masa muda dan akan menyesal. Oleh karena itu, manfaatkalah masa muda dengan memperbanyak ibadah dan melakukan hal yang bermanfaat dan berguna untuk diri sendiri dan orang lain.
Kedua, waktu luang yang jika tidak dimanfaatkan akan merusak seseorang. Terkadang waktu luang membuat seseorang terlena, seperti banyaknya waktu libur membuat seseorang ingin selalu berleha-leha, jalan-jalan, dan liburan yang berlebihan. Liburan boleh-boleh saja, tetapi jangan berlebihan dan membuat terbengkalai tugas yang penting. Kebanyakan orang terlena dan tertipu dengan waktu luangnya, tidak memanfaatkan waktu luang dengan baik. Mengenai waktu luang, Rasulullah SAW., telah bersabda:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ
Artinya: Riwayat dari Abdullah bin Abbas berkata: telah bersabda Nabi SAW: Ada dua nikmat yang tertipu kebanyakan manusia yaitu nikmat sehat dan waktu luang. (H.R. Al-Bukhari)
Nikmat waktu luang akan sangat terasa jika kita sudah sangat sibuk pasti ingin mempunyai waktu luang untuk refreshing. Begitupun nikmat sehat akan terasa sangat berharga jika kita sudah terkena penyakit. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan waktu luang kita dengan hal yang bermanfaat dan merefresh diri kita, jangan hanya terlewatkan dengan hal yang sia-sia saja.
Memanfaatkan Kekayaan di Jalan Allah
Ketiga, hal yang dapat merusak diri adalah kekayaan yang tidak dimanfaatkan untuk kemaslahatan umum dan dialokasikan untuk menggapai ridha Allah. Biasanya orang yang banyak duit itu ingin selalu berbelanja dan menghamburkan uangnya untuk memenuhi hasrat nafsunya sendiri. Dia tidak memikirkan untuk menyisihkan duitnya untuk tabungan dunia dan tabungan akhirat (seperti infak, sedekah, wakaf, zakat). Dengan spontan orang yang banyak duit itu lebih mudah berfoya-foya. Nikmat banyak duit akan terasa sangat berharga ketika seseorang sudah jatuh miskin. Oleh karena itu, ketika kita mempunyai banyak duit hendaknya memanfaatkan duit tersebut untuk hal-hal yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat kita.
Manfaatkanlah segala nikmat yang telah Allah berikan dengan sebaik-baiknya. Tanpa dimintapun, Allah akan selalu memberikan nikmat kepada manusia selama mereka hidup. Penyesalan akan ada di akhir, jangan sampai kita menyesal setelah kematian kita karena tidak menggunakan nikmat Allah di dunia dengan hal yang bermanfaat. Semua nikmat akan diminta pertanggung jawaban di akhirat kelak.