Angry little girl with long loose hair shouting, misbehaving because father didn't allow her watching cartoons. Frustrated young bearded man plugging ears, can't stand annoying screams by his daughter

Majalahnabawi.com – Tantrum pada anak terjadi ketika anak mengekspresikan emosinya dengan menangis keras, berguling-guling, atau melempar barang. Para ibu tentu merasa bingung dan stres ketika menghadapi situasi seperti itu.

Namun jangan khawatir,  ada beberapa cara mudah mengatasi anak tantrum. Tantrum biasanya terjadi pada anak usia 1 – 4 tahun. Tantrum pada anak umumnya disebabkan oleh terbatasnya kemampuan verbal anak dalam mengekspresikan emosi.

Akibatnya anak mengekspresikan emosinya dengan berkelahi, berteriak, menangis, membentak, memukul-mukul tanah dengan kaki dan tangan, serta menghentakkan kaki. Selain itu, tantrum juga bisa menjadi sarana anak untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

Cara mengatasi tantrum pada anak seperti itu adalah dengan tidak terus menerus menuruti permintaannya karena dapat menjadi kebiasaan yang buruk dan memengaruhi perkembangannya di kemudian hari.

Cara Mengatasi Tantrum

Oleh karena itu, para ibu perlu mengetahui cara mengatasi tantrum pada anak. Berikut  cara mengatasi atau menghentikan tantrum yang perlu diketahui:

1. Tenang

Tenang Melihat anak berteriak, menangis, dan berguling-guling di lantai saat sedang tantrum, sungguh membuat panik, khawatir, dan membuat orang merasa tidak nyaman. Namun, kita harus dengan terampil menghilangkan perasaan itu. Ibu perlu menenangkan diri.

2. Komunikasi

Cobalah mengajak anak mengobrol atau mengajaknya ke tempat yang tenang untuk menenangkan emosinya. Jika seorang ibu mengambil sikap seperti itu, maka akan lebih mudah menghadapi tantrum anaknya.

Jadi jangan menghadapinya dengan membentak anak atau memaksanya menghentikan amarahnya. Oleh karena itu, untuk mengatasinya, ibu perlu mengetahui penyebab anak tantrumnya agar dapat segera meredakannya.

Setelah kita memindahkan anak ke tempat yang tenang, tanyakan mengapa ia menangis atau marah. Mungkin anak lelah karena bepergian dan mungkin juga lapar atau mengantuk.

Tentu saja, jika ini penyebabnya, kita dapat mengatasi masalah tersebut dengan mengajak anak makan malam atau membiarkannya beristirahat begitu kita tiba di rumah. Jadi ajaklah si kecil untuk berbicara.

3. Distraksi

Lakukan distraksi jika si kecil mengamuk karena menginginkan sesuatu, ucapkan mainan, cobalah membelikannya mainan dan menenangkannya daripada menuruti keinginannya. Cara ini hanya akan menjadi senjata untuk mendapatkan apa yang diinginkannya di masa depan.

Para ibu disarankan untuk mengalihkan perhatian anak-anaknya yang masih kecil karena mereka mudah lupa atau tertarik pada hal-hal baru. Saat anak berteriak, marah, atau rewel, ibu bisa memberinya mainan yang sudah lama tidak dimainkannya atau memberinya camilan kesukaannya.

5. Jangan Ada Kekerasan

Jangan memukul anak kita.  Kalau anakmu sedang mengamuk, jangan memukul atau mencubitnya. Sebaliknya, berikan pelukan atau ciuman pada anak untuk menghiburnya.

Pelukan dan ciuman tak hanya menenangkan, tapi juga tanda bahwa kita memang peduli padanya, membuatnya merasa aman, dan menyayanginya. Meski cara-cara mengatasi tantrum pada anak  sudah dipraktikkan, namun jika kita masih kesulitan mengatasi anak kecil, tidak ada salahnya berkonsultasi ke dokter.

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji menyampaikan bahwa anak tantrum sebenarnya adalah anak tersebut memerlukan perhatian yang lebih. Jadi kita tidak boleh membentak anak ketika tantrum.

“Sebenarnya dalam teori pada anak yang tantrum mereka memerlukan perhatian yang lebih, jadi kita jangan sampai membentak mereka dikarenakan psikologis mereka bisa terkena dan akan mengalami trauma”, Ucap Prima.