Inilah Kesuksesan Manusia Yang Rasulullah Gambarkan
Manusia memiliki segudang keinginan untuk mencapai kesuksesannya, baik dari aspek pendidikan, materi, atau perasaan. Mereka mengerahkan seluruh tenaga dan mengoptimalisasi kerja otaknya untuk mencapai cita-cita yang amat didamba, meraih kesuksesan yang nyata.
Tentunya ukuran kesuksesan yang dimiliki setiap orang berbeda-beda, meskipun sukses dalam berbagai bidang adalah keinginan setiap insan; kaya-pintar-terkenal.
Sebisa mungkin, masing-masing individu akan memotivasi dirinya untuk mencapai goal terbaik di hidupnya. Berbagai rintangan ia hadapi, masalah-masalah ia atasi, semua batu penghalang pun ia singkiri demi cita-cita tersebut.
Begitulah kira-kira cara yang harus ditempuh seorang hamba. Namun, setinggi apapun karir yang telah dicapai, manusia akan mencoba untuk meraih capaian yang lebih tinggi lagi karena manusia adalah makhluk yang tak pernah puas dengan apa yang dimiliki.
Sebenarnya, hal seperti ini pernah lho dibahas oleh Rasulullah Saw. Ketika itu, beliau merasa cemas dengan ambisi manusia.
Dalam suatu riwayat yang diceritakan oleh ‘Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah pernah menggambar sebuah persegi panjang, kemudian menggoreskan lagi sebuah garis ditengah persegi panjang tersebut, dan garis-garis sampai ke samping garis yang berada ditengahnya. Ia juga menggores garis lurus yang berada diluar persegi panjang tersebut.
Kemudian Rasulullah bertanya, “Apakah kalian tahu maksudnya?” Kemudian para sahabat menjawab, “Allah dan rasulNya lebih tahu”.
Rasul menjelaskan, “Garis yang berada ditengah adalah manusia, dan garis-garis yang disampingnya adalah perkara-perkara yang menghimpitnya (ujian hidup) dari segala sisi, jika ia (manusia) melangkah ke arah sini maka ia akan mengenai ini, dan garis yang membentuk persegi itu adalah ajal yang mengelilinnya (manusia), sedangkan garis yang berada diluar itu adalah keinginan(cita-cita)-nya.”
Sedikitnya ada 4 macam perbedaan gambar untuk menggambarkan yang rasulullah maksudkan itu. Berikut ini yang dianggap mu’tamad oleh Ibnu Hajar:
Setinggi apa pun keinginan manusia, tidak akan pernah keluar dari ketentuan yang Allah tetapkan untuknya. Dalam hal ini ketentuan yang dimaksud adalah ajalnya.
Garis panjang yang menunjukkan cita-cita manusia yang keluar dari persegi panjang (garis ajal) menggambarkan keadaan manusia yang belum mencapai cita-citanya tapi ajal telah menjemputnya.
Semua usaha yang dilakukan manusia untuk mencapai cita-citanya akan terhenti tiba-tiba saat garis(ajal)-Nya datang. Tidak ada yang tahu dan tidak baik juga untuk terus memikirkannya secara berlebihan karena itu hak mutlak Allah, Tuhan Yang Menghidupkan dan Mematikan. Manusia hanya berikhtiar, Allah yang menentukan.
Disamping semangat manusia menggapai cita-cita, alangkah jauh lebih baik diseimbangkan dengan kesadaran akan ketentuan-ketentuan dari-Nya. Agar akhir dari tujuan hidupnya bukan hanya kesuksesan di dunia saja yang diraih, tapi juga mendapat ridho dan jannah-Nya dihari akhir. Semoga kita termasuk orang-orang yang sukses di dunia dan hari akhir. Amin. Allahu A’lam