Labuan Bajo dan Pondok Pesantren

Majalahnabawi – Pondok pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan keagamaan yang menjadi kawah candradimuka seorang santri mendalami ilmu agama dari Kiai. Pada awal masuknya Islam ke Nusantara hingga awal kemerdekaan, lembaga pondok pesantren hanya berkembang di pulau Jawa saja. Namun, pada awal abad ke-21 pondok pesantren telah hadir di berbagai penjuru nusantara. Tidak terkecuali di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.

Pondok-pondok Pesantren di Laboan Bajo

Sebagai daerah yang mayoritasnya memeluk agama Katolik, Kabupaten Manggarai Barat khususnya daerah Labuan Bajo ternyata memiliki beberapa pondok pesantren yang hari ini sedang dikembangkan. hal itu bertujuan untuk memperkuat keilmuan Islam serta menjadi kader-kader muda ulama di Manggarai Barat. Di antara pondok pesantren tersebut antara lain:

  1. Pondok Pesantren Tanbihul Ghafilin, yang merupakan Pondok Pesantren Cabang Al Fatah – Temboro yang ada di daerah Lamtoro, dekat Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo. Pesantren ini berfokus pada tahfiz al-Quran dan tidak menyelenggarakan sekolah formal.
  2. Pondok Pesantren Nurul Fatah Mburak, yang berada di daerah Lemes, Kec. Komodo. Pesantren ini didirikan oleh para alumni Pesantren Al-Fatah Temboro, dan mengkaji seputar kitab kuning serta menyelenggarakan sekolah formal.Namun, karena belum ada izin resmi akhirnya sekolah formalnya masih berada di bawah atap MTs Insal Kamil Nggorang.
  3. Pondok Pesantren Alam Kolong, yang berada di Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat. Pondok Pesantren Alama Kolong ini juga berfokus pada tahfiz al-Quran, dan tidak menyelenggarakan sekolah formal di pesantrennya. Namun, tetap mengizinkan santri-santrinya sekolah di beberapa sekolah terdekat. Setiap sekolah mereka paling tidak dapat ditempuh dengan berjalan kaki 2-3 KM.
  4. Pondok Pesantren Insan Kamil Flobamorata, Ndewel, Desa Golo Ndoal, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat. Pesantren ini juga berfokus pada tahfiz dan kajian al-Quran dan sedang dalam tahap pengembangan sekolah formal.
  5. Pondok Pesanten Nurul Ikhlas Nahdlatul Wathon, Werang, Desa Golo Mbu, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat. Pesantren di bawah Nahdlatul Waton ini juga berfokus pada tahfiz dan kajian al-Quran dan membuka sekolah formal.
  6. Pondok Pesantren Hidayatullah pulau Longos, Kampung Baru, Kec. Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat. Pesantren di bawah Yayasan Hidayatullah ini berfokus pada sekolah formal namun juga menyelenggarakan pengajian untuk santri-santrinya.

Masih ada beberapa pondok pesantren lain di Kabupaten Manggarai Barat, namun cukup jauh dari Labuan Bajo, sehingga saya belum sempat berkunjung atau bertemu ustaz-ustaznya.    

Pengalaman Penulis

Dari pondok-pondok pesantren tadi, alhamdulillah saya diberikan amanah untuk ikut mengajar di Pondok Pesantren Nurul Fatah Mburak. Kesempatan mengajar ini datang dari pimpinan pesantrennya, yakni Ustaz Faisal yang juga partner saya dalam berbagai kegiatan di PCNU Kabupaten Manggarai Barat. Di pesantren yang baru berjalan 3 tahun ini, saya diberikan kesempatan mengajar kegiatan diniyah (belajar kitab kuning) juga mengisi kelas formal.

Di Pesantren Nurul Fatah Mburak ini, kegiatan diniyah atau belajar kitab kuning dilaksanakan di waktu pagi dan kegiatan belajar formal dilaksanakan siang hingga sore. Hal ini bertujuan agar para santri lebih mengutamakan belajar kitab dan semangatnya tidak dulu habis oleh kelas formal. Dalam kegiatan diniyah, saya mengajar kitab Hadis al-Arba’in An-Nawawi, Tarikh Khulashoh Nurul Yaqin, Aqidah Tijan ad-Daruri dan Jawahir al-Kalamiyah.

Pondok Pesantren Nurul Fatah Mburak ini baru berjalan 3 tahun, dan tahun ini meluluskan angkatan pertama Tsanawiyah. Jumlah santri di Pondok Pesantren Nurul Fatah ini berjumlah 40 orang lebih santri dan semuanya laki-laki. Mereka berasal dari berbagai wilayah di Flores, hingga ada yang dari Kalimantan. Kini Pesantren Nurul Fatah Mburak ini sedang mengembangkan untuk membuka asrama putri serta untuk santri tingkat Madrasah Aliah.

Sebagai dai biksah yang ditugaskan di PCNU Kabupaten Manggarai Barat, saya masih merasa ada yang kurang, yakni belum adanya pondok pesantren di bawah binaan Nahdlatul Ulama secara langsung, padahal daerah Labuan Bajo ini sangat membutuhkan pesantren moderat yang bisa mengader ulama Labuan Bajo untuk menjaga kestabilan sosial-keagamaan yang paham ilmu agama dan menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama.

Semoga untuk kedepannya, pesantren di bawah binaan PCNU Kabupaten Manggarai Barat bisa segera didirikan melalui bantuan PBNU dan Kemenag, agar Labuan Bajo yang sekarang sedang berkembang pesat sebagai destinasi wisata super premium juga memiliki pesantren yang langsung di bawah binaan pemerintah agar meminimalisir jika ada pengaruh radikalisme dan intoleranisme masuk ke Labuan Bajo.  

Similar Posts