Membaca Spiritualitas Islam Kaum Feminis
Judul : My Soul is A Woman: Aspek Feminin dalam Spiritualis Islam
Pengarang : Annemarie Schimmel
Penerjemah : Rahmani Astuti
Penerbit : PT Mizan Pustaka, Bandung
Isi : 292 halaman
Terbit : 2017 (Edisi Kedua)
Annemarie Schimmel dilahirkan di Erfurt, sebuah kota kecil di Jerman pada tahun 1922 dan wafat pada 26 Januari 2003 di Bonn, Jerman. Ia adalah peneliti dan cendekiawan bidang mistisisme Islam. Schimmel tercatat telah menerbitkan tak kurang dari 80 buku, mempunyai 5 gelar akademik, dan 26 penghargaan dari berbagai universitas bergengsi seperti Harvard, Bonn, London dan Ankara.
Schimmel memperoleh menempuh studi doktoral di Universitas Berlin dan Universitas Marbung. Selain itu, perempuan ini juga menyandang predikat Guru Besar dalam bidang Islamic Studies di Universitas Marbung dan Universitas Bonn, terutama dalam bidang tasawuf yang dikenal di Eropa sebagai bidang islamic Karena itu, pemikirannya tentang tasawuf sangat terkenal di Barat.
German Book Traders, salah satu lembaga untuk penulis dan buku di Jerman memberikan Annemarie penghargaan sebagai pemegang hadiah perdamaian. Ia dipilih berkat jasanya dalam membantu menumbuhkan rasa saling pengertian antara masyarakat Eropa dan kaum muslim melalui puluhan buku dan ratusan karya tulisnya tentang Islam.
Tentang My Soul is A Woman
Dalam buku ini, Annemarie Schimmel menyampaikan gagasannya tentang peran perempuan dalam tradisi agama Islam, khususnya bidang tasawuf. Setelah menelusuri berbagai literatur mistik terutama syair-syair indah para sufi, akhirnya Annemarie menemukan semua sebuah pola: jiwa seorang hamba (salik), diwakili dan diwujudkan sebagai seorang wanita yang berkelana melalui jalan yang sulit menjumpai Sang Kekasih.
Berpijak pada konsep ini, Annemarie Schimmel, yang menghabiskan lebih dari lima dekade hidupnya untuk mempelajari Islam, menganalisis salah satu aspek yang banyak dibahas dan disalahpahami dalam Islam; peran wanita.
Schimmel mengkritik para feminis Barat yang menghakimi Islam tanpa mempelajari budaya dan tradisi masyarakat tempat Islam berkembang. Kendati tidak pernah diketahui bahwa Schimmel adalah memeluk agama Islam, namun melalui buku ini Schimmel menyampaikan gagasannya tentang wanita dalam Islam secara objektif dan jujur.
Schimmel memperbaiki pandangan sinis tentang wanita dalam Islam. Bahkan, dalam buku ini ia menunjukkan berbagai teladan wanita dalam Islam, kemudian bagaimana perempuan disebutkan dalam Al Quran, Hadis, dan tradisi sufistik Islam. Pada dasarnya, sebagai kesimpulan, sebenarnya unsur mistisisme Islam pada tasawuf menghormati kepribadian wanita saleh, terdidik, cinta dan bertakwa kepada Tuhan-Nya, serta tasawuf mewadahi perspektif agama yang lebih feminis tentang cinta pada Tuhan.
Buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca terlebih kepada pemerhati gerakan feminis. Beberapa catatan dari Schimmel ini membuka pandangan kita dari kesalahpahaman tentang konsep feminisme dalam tasawuf yang tersebar di kalangan masyarakat. (Novi Yuspita/syq)