Menyingkap Misteri Kiamat
[lwptoc]
Majalahnabawi.com – Kiamat merupakan suatu istilah yang sering kali terdengar menakutkan dan selalu dihubungkan dengan akhir dari alam semesta. Oleh karena itu, pantaslah bila Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan kiamat sebagai hari akhir zaman (yang mana) dunia seisinya rusak binasa dan lenyap.
Terjadinya hari kiamat merupakan salah satu fase amat kritis karena kejadiannya yang begitu dahsyat. Pada saat itu, kehidupan berakhir dan segala sesuatu yang ada di alam semesta hancur karena peranannya telah berakhir.
Mengenai hari kiamat yang sebenarnya, tentu saja lebih besar, lebih dahsyat dan lebih mengerikan dari apa yang kita bayangkan saat ini. Tentunya banyak ayat yang menyebutkan secara eksplisit tentang kejadian pada saat hari kiamat itu terjadi, di antaranya sebagai berikut:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ (١) يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ (۲)
“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar. (Ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya (goncangan itu), semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras.” (Q.S. Al Hajj [22]: 1-2)
إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا (١) وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا (۲) وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا (٣) يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا (٤) بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا (٥) يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ (٦) فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (٧) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (٨)
“Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, Dan manusia bertanya, “Apa yang terjadi pada bumi ini?”. Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) padanya. Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok, untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatannya. Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (Q.S. Al-Zalzalah [99]: 1-8)
فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ نَفْخَةٌ وَاحِدَةٌ (١٣) وَحُمِلَتِ الْأَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً (١٤) فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ (١٥) وَانْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَهِيَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ (١٦)
“Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali benturan. Maka pada hari itu terjadilah hari Kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi rapuh.” (Q.S. Al-Haqqah [69]: 13-16)
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ (۲٦) وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ (۲٧)
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal.” (Q.S. Ar-Rahman [55]: 26-27)
Kiamat Adalah Hal Gaib
Terjadinya kiamat adalah hal yang gaib yang harus diimani oleh setiap muslim dan hanya Allah saja yang mengetahuinya. Tidak ada satu pun dari makhluk-Nya mengetahui kapan akan terjadinya kiamat, baik para Nabi maupun Malaikat. Allah merahasiakannya dan menerangkan bahwa kiamat itu akan datang secara tiba-tiba.
Sebagaimana Allah Swt. Berfirman:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ (١٨٧)
“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Q.S. Al-‘Araf [7]: 187)
Sebagaimana Malaikat Jibril pernah bertanya kepada Rasulullah Saw mengenai kapan terjadinya kiamat? Lantas Beliau menjawab:
«مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ»
“Tidaklah orang yang ditanya itu lebih mengetahui daripada yang bertanya.” (H.R. Muslim no. 10)
Sesungguhnya setiap makhluk hidup, baik itu manusia, hewan atau bahkan tumbuh-tumbuhan memiliki tanda-tanda di akhir kesudahan hidupnya di dunia.
Tanda-tanda dekatnya kematian manusia misalnya ditandai dengan rambut beruban, tua renta, sakit atau lemah. Begitu juga halnya dengan hewan, hampir sama. Sedangkan pada tumbuhan warna daunnya menguning, kering, roboh lalu hancur. Demikian juga alam semesta, memiliki tanda-tanda akhir masanya, seperti kehancuran dan kerusakan.
Tanda-Tanda Hari Kiamat
Tanda-tanda kiamat adalah suatu hal yang menunjukkan akan terjadinya kiamat tersebut. Dan tanda-tanda kiamat ada dua, yaitu: Tanda Kiamat Sugra (kecil) dan Tanda Kiamat Kubra (besar).
Tanda-Tanda Kiamat Sugra yaitu:
1) Diutusnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan wafatnya beliau (w. 11 H).
Sebagaimana sabdanya:
«بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةَ كَهَذِهِ مِنْ هَذِهِ أَوْ كَهَاتَيْنِ وَقَرَنَ بَيْنَ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى»
“Aku diutus sementara kedatangan hari kiamat adalah seperti ini dari ini.” Beliau memberi isyarat dengan kedua jarinya, jari telunjuk dan jari tengah. (H.R. Bukhari no. 5301)
«اعْدُدْ سِتًّا بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ: مَوْتِي،…»
“Hitunglah enam perkara yang akan timbul menjelang hari kiamat: Kematianku…” (H.R. Bukhari no. 3176)
2) Hilangnya ilmu, banyak terjadi gempa, waktu seakan berjalan dengan cepat, timbul berbagai macam fitnah, pembunuhan dan harta melimpah ruah.
Rasulullah Saw Bersabda:
«لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ وَهُوَ الْقَتْلُ الْقَتْلُ حَتَّى يَكْثُرَ فِيْكُمُ الْمَالُ فَيَفِيْضَ» رواه البخاري
3) Disia-siakannya amanat.
Rasulullah Saw Bersabda:
«فَإِذَا ضُيِّعَتِ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ». قَالَ: كَيْفَ إِضَاعَتُهَا؟ قَالَ: «إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ»
“Apabila sudah hilang amanah maka tunggulah terjadinya kiamat.” Orang itu bertanya: “Bagaimana hilangnya amanah itu?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah terjadinya kiamat.” (H.R. Bukhari no. 59)
4) Penggembala menjadi kaya raya.
Rasulullah Saw Bersabda:
«أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا. وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ، الْعَالَةَ، رِعَاءَ الشَّاءِ، يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ»
“Apabila seorang budak melahirkan (anak) tuan-Nya, dan kamu melihat orang yang tidak beralas kaki, telanjang, miskin, penggembala kambing, namun bermegah-megahan dalam membangun bangunan.” (H.R. Muslim no. 8)
5) Banyak terjadi pembunuhan.
Rasulullah Saw bersabda:
«لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَكْثُرَ الْهَرْجُ» قَالُوا: وَمَا الْهَرْجُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: «الْقَتْلُ، الْقَتْلُ»
“Kiamat tidak terjadi hingga banyak (terjadi) haraj.” Mereka bertanya: Apa itu haraj, wahai Rasulullah? beliau menjawab: “Pembunuhan, pembunuhan.” (H.R. Muslim no. 2888)
6) Perang antar saudara.
Rasulullah Saw bersabda:
«لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَقْتَتِلَ فِئَتَانِ دَعْوَاهُمَا وَاحِدَةٌ»
“Tidak akan terjadi hari kiamat hingga ada dua kelompok yang saling berperang, yang keduanya mengaku satu agama (Islam).” (H.R. Bukhari no. 3608)
7) Perang antara Yahudi dan Umat Islam.
Rasulullah Saw bersabda:
«لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تُقَاتِلُوا الْيَهُودَ. حَتَّى يَقُولَ الْحَجَرُ وَرَاءَهُ الْيَهُودِيُّ: يَا مُسْلِمُ هَذَا يَهُودِيٌّ وَرَائِي فَاقْتُلْهُ»
“Tidak akan datang hari kiamat hingga kalian memerangi orang-orang Yahudi hingga batu yang di baliknya bersembunyi seorangYahudi akan berkata: “Wahai Muslim, ini Yahudi di belakangku bunuhlah dia.” (H.R. Bukhari)
8) Sungai Efrat berubah menjadi emas.
Rasulullah Saw Bersabda:
«لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَحْسِرَ الْفُرَاتُ عَنْ جَبَلٍ مِنْ ذَهَبٍ، يَقْتَتِلُ النَّاسُ عَلَيْهِ فَيُقْتَلُ، مِنْ كُلِّ مِائَةٍ، تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ، وَيَقُولُ كُلُّ رَجُلٍ مِنْهُمْ: لَعَلِّيْ أَكُونُ أَنَا الَّذِيْ أَنْجُو»
“Kiamat tidak terjadi hingga Efrat mengumpulkan emas dari gunung, orang-orang berperang karenanya. Setiap 100 orang, 99 diantaranya terbunuh dan setiap orang diantara mereka berkata: Siapa tahu akulah orang yang selamat.” (H.R. Muslim no. 2894)
9) Hilangnya ilmu (ke-Islaman), maraknya kebodohan, merajalelanya perzinaan, banyaknya orang yang meminum minuman keras, berkurangnya populasi kaum pria dan bertambahnya kaum wanita, hingga akhirnya seorang pria akan menjadi penanggung jawab bagi 50 orang wanita (H.R. Muslim no. 2671).
Rasulullah Saw bersabda:
«إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ، وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ، وَيَفْشُوَ الزِّنَى، وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ وَيَذْهَبَ الرِّجَالُ، وَتَبْقَى النِّسَاءُ، حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً قَيِّمٌ وَاحِدٌ»
10) Manusia bermegah-megahan dalam membangun masjid.
Rasulullah Saw bersabda:
«مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَتَبَاهَى النَّاسُ فِي الْمَسَاجِدِ»
“Diantara tanda-tanda hari Kiamat adalah manusia bermegah-megahan dalam membangun masjid.” (H.R. Nasai no. 689)
11) Hancurnya Ka’bah.
Rasulullah Saw bersabda:
«يُخَرِّبُ الْكَعْبَةَ ذُو السُّوَيْقَتَيْنِ مِنَ الْحَبَشَةِ»
“Yang akan menghancurkan Ka’bah adalah orang-orang yang betisnya kecil berasal dari negeri Habasyah (Ethiophia).” (H.R. Muslim no. 2909)
12) Manusia-manusia buruk dan tidak ada lagi seorang pun yang mengucapkan kalimat Allah.
Rasulullah Saw Bersabda:
«لَا تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا عَلَى شِرَارِ النَّاسِ»
“Kiamat tidak terjadi kecuali atas manusia-manusia buruk.” (H.R. Muslim no. 2939)
«لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى لَا يُقَالَ فِي الْأَرْضِ: اللَّهُ اللَّهُ»
“Kiamat tidak akan terjadi hingga di bumi tidak diucapkan lagi ‘Allah, Allah’.” (H.R. Muslim no. 235)
Tanda-Tanda Kiamat Kubra
Yaitu sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
«إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ: الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوْعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُوْلَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَأَجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ: خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ، وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ»
“Kiamat tidaklah terjadi hingga kalian melihat 10 tanda-tanda sebelumnya.” Beliau menyebut:
1) Kabut,
2) Dajjal,
3) Binatang melata di bumi,
4) Terbitnya matahari dari barat,
5) Turunnya Isa bin Maryam Shallallahu ‘alaihi wa Salam,
6) Ya’juj dan Ma’juj,
7) Gerhana di timur,
8) Gerhana di barat,
9) Gerhana di jazirah Arab,
10) Api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka.” (H.R. Muslim no. 2901)
*Terdapat polemik antar ulama mengenai urutan terjadinya tanda-tanda kiamat di atas.
Perbedaan antara Tanda-Tanda Kiamat Sugra dan Kiamat Kubra:
- Tanda-tanda kiamat sugra secara umum datang lebih dulu dari tanda-tanda kiamat kubra.
- Tanda-tanda kiamat sugra sebagiannya sudah terjadi, sebagiannya sedang terjadi dan sebagiannya akan terjadi. Sedangkan tanda-tanda kiamat kubra belum terjadi.
- Tanda kiamat sugra berupa peringatan agar manusia sadar dan bertaubat. Sedangkan kiamat kubra jika sudah tiba, maka tertutuplah pintu taubat.
- Tanda-tanda kiamat kubra jika muncul satu tanda, maka akan diikuti oleh tanda-tanda yang lainnya.
Hikmah Terbesar Misteri Kiamat
Adapun salah satu hikmah terbesar misteri kiamat sebagaimana yang diungkapkan oleh syekh Yusuf bin Abdullah al-Wabil dalam kitabnya yang berjudul Asyrath As-Sa’ah yaitu: “Munculnya rasa mawas diri dalam hidup seseorang, karena meyakini bahwa setiap amal perbuatan, baik dan jahat atau besar dan kecil, akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah di akhirat kelak. Bahwa kehidupan manusia tidak hanya berlangsung di dunia saja, melainkan berlanjut abadi hingga akhirat.”
Di akhir tulisan ini, kita sebagai manusia menyadari bahwa sering kali sebagian dari kita lalai dengan adanya hari kiamat dan peristiwa-peristiwa yang mengitarinya. Ya, karena kiamat merupakan hal gaib yang tak seorang pun tahu kapan terjadinya.
Oleh karena itu, dari sinilah dibutuhkan pengetahuan yang dapat meyakinkan manusia akan peristiwa yang maha dahsyat tersebut. Meskipun Allah merahasiakan waktunya, bukan berarti Dia menutup segala celah bagi manusia untuk menyingkap dan mengetahui tanda-tanda yang mengitarinya tersebut berdasarkan dalil Al-Qur’an dan Hadis Nabawi.
Semoga kita senantiasa lebih taqorrub (mendekatkan diri) kepada Allah dengan memperbanyak amal saleh dan menebar kebaikan kepada sesama makhluk-Nya agar kita bisa meraih keselamatan baik itu dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin.
وَاللهُ أعلمُ بالصواب