Mudahnya Islam, Kenapa Masih Dipersulit?
Majalahnabawi.com – Agama Islam merupakan Agama yang penuh toleransi serta kemudahan, sebagaimana Firman Allah SWT.”….dan Allah tidak menjadikan kesempitan atas kalian di dalam Agama”.[Q.S Al-Hajj: 78]. Dan sabda Nabi Muhammad SAW.” Saya diutus denganmembawa jalan kecenderungan yang mudah/murah”. Contohnya bisa kita temukan sendiri atau bahkan pernah kita alami ketika mau melakukan shalat dan tidak ada air yang mencukupi untuk melakukan wudlu’ atau ada air tapi udzur menggunakannya, maka disitulah kemudahan Islam terlihat, yaitu kita bisa bersesuci menggunakan debu, yang disebut dengan bertayamum.
Islam itu Mudah
Para ulama banyak membuat kaidah kaidah tentang begitu mudahnya agama Islam dengan berlandasan beberapa dalil, Diantaranya kaidah yang berbunyi “kesulitan akanmendatangkan kemudahan”, Dengan dalil “Allah SWT menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” [QS. Al-Baqarah: 185]. Dan sabda Nabi Muhammad SAW. “permudahlah, janganlah kalian mempersulit sesungguhnya kalian diutus untukmempermudah bukan mempersulit”. [HR.Bukhari]. Contoh: Kebolehan membuka aurat dalam rangka pengobatan. Hikmahnya adalah Allah SWT tidak akan membiarkan hamba-Nya terus berada dalam kesulitan. Dari situlah, marilah kita rawat jiwa dan raga ini sebagai suatu titipan amanah dari penciptanya. Maka Jangan sekali-kali kita merusaknya dengan sikap dan perilaku kita yang buruk.
Jadi sebenarnya Islam membuat hidup kita mudah, bukan malah bikin sulit dan susah. Dan disini sudah jelas dan terbukti kemurahan dan kemudahan Agama yang dibawa oleh Rasulullah SAW tersebut. masih banyak beberapa contoh yang bisa kita temukan yang bukan cuma dalam persoalan ubudiah dan muamalah saja. Tapi dalam semua hal apapun baik dari hal yang besar sampai pada hal yang terkecil. Dengan demikian, sudah tidak diragukan lagi kemudahan Islam. Oleh karenanya, kita tidak perlu lagi mencari yang mudah mudah dalam beragama.
Islam juga Tegas
Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam seharusnya mengambil pelajaran dari Agama rahmatan lil alamin ini. Salah satunya kita diajari untuk saling berbuat baik dan tolong menolong ketika saudara kita mengalami kesulitan dan kesempitan. Islam saja membuat hidup kita menjadi mudah. Lantas, “tegakah kita membuat hidup orang lain menjadi susah”? Islam melarang umatnya untuk melakukan tindakan yang dapat merugikan orang lain walaupun di dalam kondisi terdesak. Dan dalam hal ini sudah dipraktikkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW, yang tidak pernah marah untuk kepentingan peribadinya. Namun, Jika ajarannya yang dilanggar, tidak ada sesuatu apapun yang bisa tegak di hadapan kemarahan beliau. Dalam riwayat lain dikatakan, “Beliau SAW tidak marah hanya karena urusan duniawi, tetapi apabila kebenaran didustakan, maka tidak ada seorangpun yang bisa tegak di hadapan kemarahannya”. Dengan demikian, jelaslah konteks kemarahannya nabi itu bukan karena soal dihina, melainkan soal kebenaran yang dilanggar atau didustakan.
Jadi Nabi SAW tidak memberikan toleransi ketika menyangkut soal aqidah atau kebenaran. Buktinya ketika itu dilanggar atau didustakan beliau pasti marah. Dan toleransi atau kemudahan yang terkandung dalam ajaran Islam ada tujuh prinsip:
- Isqath, seperti gugurnya ibadah haji dalam keadaan tidak aman
- Naqsh, seperti bolehnya mengqashar shalat
- Ibdal, seperti bolehnya bertayamum ketika sakit atau tidak ada air
- Taqdim, seperti bolehnya jama’-taqdim
- Ta’khir, seperti bolehnya jama’-ta’khir
- Taghyir, seperti bolehnya mengubah aturan shalat dalam keadaan sedang beperang
- Tarkhis, seperti bolehnya memakan bangkai dalam keadaan kelaparan dan tidak ada yang halal
Dan yang tidak kalah penting, hendaklah kita selalu minta pertolongan kepada Allah SWT. Agar selalu di beri kemudahan, karena kita ini merupakan hamba-Nya yang lemah. Wallahu A’lam.