Majalahnabawi.com –  Philip K. Hitti atau Philip Khuri Hitti merupakan seorang tokoh sarjana Timur yang lahir di Shimlan, Lebanon pada 22 Juni 1886. Hitti merupakan seorang guru besar sastra Semit di Princeton University yang bahkan sudah terkategori di dunia Internasional sebagai ahli Islam paling berbobot di Barat. Tak hanya itu, Hitti juga seringkali menggaungkan sejarah kebudayaan Arab beserta doktrinasi ketimuran kepada orang-orang Barat, tepatnya di Amerika Serikat.

Buku History of the Arabs merupakan karya milik Philip K. Hitti yang diterbitkan oleh Macmillan Press serta terdiri dari 846 halaman dan 52 bab (chapter). Pada tahun 1927, Daniel Macmillan merupakan orang pertama yang meminta Hitti untuk menulis karyanya tersebut. Penulisan karya itu berlangsung selama sepuluh tahun, hingga pada 1937 edisi pertama dari karya tersebut sudah ia terbitkan untuk pertama kalinya. History of the Arabs terkenal sebagai karya brilian yang merupakan hasil dari pengalaman mengajar Hitti selama bertahun-tahun di Columbia University, American University, serta Princeton University. Sejak 1937 hingga 1970, buku History of the Arabs telah terbit sebanyak sembilan edisi. Bahkan buku tersebut juga diterjemahkan ke dalam banyak bahasa termasuk bahasa Arab, Spanyol, Urdu, Italia, Kroasia-Serbia, dan Polandia.

Selain karya monumental Hitti yang berjudul History of the Arabs, ia juga mempunyai beberapa karya lain, yaitu: The Syirians in America (1924), History of Syiria: Including Lebanon and Palestine (1957), The Near East in History (1961), Lebanon in History (1967), Islam: A Way of Life (1970), Islam and The West: An Historical, Cultural Survey (1962), dan Capital Cities of Arab Islam (1973).

Pandangan Philip K. Hitti Mengenai Al-Quran

Hitti berpendapat bahwa Al-Quran mempunyai makna bacaan, kuliah, atau wacana. Di antara kekuatan serta daya tarik Al-Quran tersebut ialah muncul dari irama dan retorikanya, serta sajak dan maknanya yang memang tidak bisa teralihkan kedalam terjemahan bahasa apapun. Hitti juga berpendapat bahwa hampir semua ayat tentang sejarah yang ada dalam Al-Quran mempunyai padanannya dalam Alkitab, kecuali beberapa kisah orang-orang Arab, seperti tentang kaum ‘Ad dan Tsamud, Lukman, “pasukan gajah”, kisah tentang Iskandar Agung (Iskandar Dzu al-Qarnayn) dan orang-orang gua (Ashhab al-Kahf) yang semuanya hanya cerita selintas saja. Dia juga berpendapat bahwa kenyataannya Al-Quran memperlihatkan kesamaan yang lebih banyak dengan Pentateuch, ketimbang dengan Injil.

Hitti mengatakan bahwa kesamaan antara Al-Quran dengan sumber kitab lain bagaikan bentuk tiruan murni. Ia juga mendiskreditkan Al-Quran sebagai kitab suci palsu, tidak lebih dari warisan orang Yahudi dan Kristen yang kemudian ada yang mearabisasikan. Pernyataan-pernyataan demikian ini mengantarkan Hitti pada kesimpulan bahwa Al-Quran bukanlah kitab suci dari Tuhan melainkan karangan asli Muhammad yang menyerap isi-isi kitab sebelumnya dan dia jadikan suatu ajaran baru kelak supaya para pengikutnya dapat mempedomani.

Pandangan Philip K. Hitti Mengenai Nabi Muhammad

Mengenai Nabi Muhammad, Hitti berpendapat bahwasannya seruan dan risalah Nabi Muhammad sama halnya seperti seruan kenabian nabi-nabi Ibrani lainnya yang ada dalam Perjanjian Lama. Inti ajarannya menegaskan bahwa Tuhan itu Esa, Dia Maha kuasa, Dia adalah Pencipta alam raya, serta bahwa akan datang hari pembalasan. Balasan pahala di surga menanti mereka yang melaksanakan perintah Tuhan, dan hukuman yang pedih di neraka menanti orang yang mengabaikannya.

Dalam bukunya tersebut, Hitti juga menjelaskan bahwa dalam rentang waktu kehidupan yang singkat, dan beranjak dari lingkungan yang tidak menjanjikan, Nabi Muhammad telah menginspirasikan terbentuknya sebuah bangsa yang tidak pernah bersatu sebelumnya, di sebuah negeri yang hingga saat itu hanyalah sebuah ungkapan geografis, membangun sebuah agama yang luas wilayahnya mengalahkan Kristen dan Yahudi, serta pengikutnya sejumlah besar umat manusia. Selain itu, Nabi Muhammad juga membangun berbagai kota yang kelak menjadi pusat-pusat peradaban dunia. Meskipun tidak pernah mendapatkan didikan secara formal, Nabi Muhammad adalah pembawa kitab yang mana seperdelapan penduduk bumi sudah meyakininya sebagai sumber ilmu pengetahuan, kebijakan, dan teologi.

Sumber:

Handri Setyarama, “Al-Quran dan Kenabian Muhammad: Philip K. Hitti (1866-1978)”, Artikel Research Gate: Januari, 2022, 28-29.

Philip K. Hitti, “History of The Arabs”, Terj. Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi, (Jakarta: Zaman, 2018), 142-159.

By Nur Zunda

Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya