hari Kiamat
Ilustrasi Huru Hara Kiamat by AREZAdesign

Majalah Nabawi – Hari akhir merupakan salah satu rukun iman yang wajib kita imani. Salah satu tanda hari akhir ialah bahwa terompet sangkakala akan ditiup. Saat itu terjadi, kita sebagai manusia tidak memiliki daya apapun untuk menghentikannya. Hal tersebut juga tercantum dalam firman Allah yang berbunyi :

وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنظُرُونَ

Artinya: “Dan Artinya: “Dan sangkakala pun ditiup maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah).” (QS.Az-Zumar:68). (QS.Az-Zumar:68).

Lantas dimanakah letak sangkakala? Benarkah terompet sangkakala sudah berada di mulut malaikat?

Malaikat merupakan makhluk Allah yang diciptakan dari nur. Dalam kitab Kasyifatus Saja karya Abu Abdul Mu’thi Muhammad Nawawi disebutkan malaikat adalah materi-materi cahaya yang tidak berkelamin laki-laki, perempuan atau khuntsa, tidak memiliki bapak dan ibu, tidak memiliki keturunan, tidak makan, tidak tidur, tidak menikah, amal-amalnya tidak ditulis dan tidak pula dihisab. Walaupun kita tidak bisa melihat para malaikat, kita tetap harus meyakini adanya mereka. Mereka selalu menyembah Allah dan taat kepada-Nya. Mereka tidak mempunyai dosa seperti makhluk Allah lainnya.

Dalam kitab Daqaiq al-Akhbar karya Syekh Abdurrahim bin Ahmad al-Qadhi disebutkan tentang letak sangkakala

وُضِعَ الصُّوْرُ على فَخِذِهِ اللأَيْمَن ورأس الصور على فَمِهِ فَيَنْتَظِرُ أَمْرَ اللّهِ تعالى مَتَى يَأْتِى فَيُنْفَخُ فِيْهِ

Artinya : “Telah diletakkan sangkakala pada pahanya sebelah kanan,sedang kepala sangkakala itu pada mulutnya. Beliau selalu memperhatikan perintah Allah SWT. Kapan datangnya.”

Al-Mubarakfuri juga menuliskan “yang zahir bahwa malaikat ini meletakkan terompet di mulutnya dan selalu siaga mendengar perintahnya, sifatnya adalah hakiki. Ini merupakan ibadah baginya, bahkan dia dibebani dengan tugas ini.” (Tuhfatul Ahwadzi, 7/100)

Dari sumber di atas memang benar bahwasannya sangkakala memang sudah berada di mulut malaikat. Malaikat menunggu perintah Allah untuk meniup sangkakala itu. Hanya saja kita tidak mengetahui kapan waktu itu tiba. Tiupan sangkakala tersebut dapat memporak-porandakan bumi dan langit beserta isinya.

Kedahsyatan terompet tersebut juga disebutkan dalam Firman Allah :

وَيَوْمَ يُنفَخُ فِى ٱلصُّورِ فَفَزِعَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُ ۚ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَٰخِرِينَ

Artinya: “Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di lamgit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” (QS.An-naml:87)

Kiamat memang akan datang dan ditiupnya terompet sangkakala sebagai pertanda kiamat pasti akan terjadi. Kita sebagai umat Islam wajib mempercayainya dan ketika kiamat itu terjadi kita pun tidak bisa menghindarinya. Tanda-tanda kiamat kecil yang saat ini sudah banyak terjadi seolah menjadi alarm bagi kita bahwa waktu kehidupan di dunia sudah tidak akan lama lagi. Amal baik yang jarang dikerjakan mungkin sudah jarang ditemui. Sebagai makhluk yang dikaruniai kecerdasan dalam berpikir, seharusnya munculnya tanda-tanda kiamat mendorong kita untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi apa yang dilarang.