Majalahnabawi.com – Bulan Rabiul Awal akan habis dalam hitungan hari. Di dalamnya akan selalu ada peringatan maulid sebagai bentuk cinta kepada nabi atau peringatan kelahiran nabi. Setiap rumah memiliki berbagai persiapan untuk merayakannya. Berbagai jamuan, makanan dan pembacaan syair habsyi ikut meramaikan.

Hampir satu bulan penuh sholawat kepada nabi senantiasa dikumandangkan, sampai acara-acara besar mengangkat tema maulid nabi sebagai pokok pembahasan yang dikatakan ini merupakan wujud dari kecintaan kepada nabi. Kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW memang sudah semestinya menjadikan dan menjadikan beliau sebagai satu-satunya sosok tauladan.

Bukti Cinta Pada Nabi

Jika seseorang sudah dikatakan cinta maka apapun keinginan dari yang dicinta akan menjadi perintah bagi kita yang mencinta. Ketika kita melihat sosok nabi Muhammad SAW memang tidak akan ada tandingannya. Pengorbanan yang sangat luar biasa dalam mendakwahkan Islam akan senantiasa menjadi model terbaik bagi kita. Apabila mengisahkan bagaimana perjuangan dakwah beliau, maka tidak jarang menetes air mata mengingat begitu hebat perjuangannya.

Banyak pesan nabi yang beliau titipkan bagi umatnya, baik yang hidup di zaman dulu sampai sekarang. Dan sudah seharusnya pesan yang beliau sampaikan kita jalankan. Perintah dari seorang yang merupakan kekasih Allah tentu menjadi keharusan bagi kita menjalankannya. Kita mencintai Rasulullah SAW tidak hanya sekedar di lisan saja tanpa pembuktian. Cinta menuntut kita agar ada pembuktian, jika hanya dengan manusia biasa kita bisa melakukan pengorbanan yang luar biasa. Jangan sampai yang katanya “cinta” kepada Rasulullah SAW tetapi masih setengah hati menjalankan perintah dari Rasulullah SAW yang tentu kita cintai bersama.

Di momen yang istimewa ini, sangat rugi bila perayaan maulid hanya sekedar perayaan saja tanpa memahami makna mendalam dari peringatan hari kelahiran Nabi yang luar biasa ini. Memperingati kelahiran Rasulullah SAW artinya sama seperti kita memperingati lahirnya sosok pembawa Islam, lahirnya umat baru kaum muslimin, lahirnya syariat baru yang Allah wahyukan kepadanya untuk umatnya yang sangat beliau cintai.

Oleh karena itu di momen peringatan maulid ini hendaklah kita memahami bahwa mencintai nabi berarti mencintai apa yang beliau bawa yaitu Syariat Islam, bukan berpaling apalagi memusuhi seperti para pembenci syariat Islam kaffah yang ada sekarang.

Wallahu a’lam bil shawwab.