Teenage girl with praying. Peace, hope, dreams concept.

majalahnabawi.com – Sebagai seorang hamba sudah sepatutnya kita bersandar kepada Allah swt dalam setiap urusan. Ketika diberi kemudahan, kita bersyukur, dan ketika menghadapi kesulitan, kita harus bersabar. 

Begitulah kehidupan, penuh dengan suka dan duka. Ada kalanya mendapatkan kemudahan dan keberuntungan, tapi ada kalanya juga menghadapi kesulitan dan kegagalan dalam urusan. Nabi saw pun demikian. Beliau ketika berdakwah banyak mendapatkan kesulitan. Akan tetapi beliau tetap teguh dan sabar dalam menjalaninya. Dalam al-Quran surah al-Insyirah ayat 5-6, Allah swt berfirman:

فَاِ نَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا 

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. al-Insyirah 94: Ayat 5)

اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا 

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”(QS. al-Insyirah 94: Ayat 6)

Oleh karena itu, ketika menemui kesulitan kita tidak perlu khawatir dalam menghadapinya. Karena Allah swt telah menjanjikan bahwa setiap kesulitan akan ada kemudahan. Namun, tetap harus memohon pertolongan kepada Allah swt dengan cara memanjatkan doa. Kerana berdoa adalah bentuk ketidakberdayaan kita sebagai hamba atas situasi yang sedang dihadapi. Berdoa juga menjauhkan kita dari dikategorikan sebagai hamba yang sombong.

Doa dalam Al-Quran

Doa yang terdapat dalam al-Quran surah al-Kahfi ayat 10. Sebagai berikut:

رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”.

Doa ini dipanjatkan oleh sejumlah pemuda yang mencari tempat berlindung ke dalam gua. Karena ingin menyelamatkan agama mereka atas paksaan dari kaumnya untuk menyembah berhala-berhala. Lalu Allah swt mengabulkan doa tersebut. Dibuat tidurlah mereka sekitar tiga ratus tahun dan terbangun saat kezaliman itu telah sirna.

Selain itu, dengan kita membaca doa tersebut. Fitnah Dajjal akan terhindar dari kita seperti kata Nabi saw dalam hadis yang datang dari Abu Darda’ ra, Rasulullah saw bersabda “Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal (fitnah).”

Doa dari Nabi Saw

Untuk memudarkan penderitaan yang dialami Nabi saw ketika berdakwah, beliau berdoa kepada Allah swt seperti hadis berikut ini:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْعُو عِنْدَ الْكَرْبِ يَقُولُ لَا إِلَهَ إِلَّا الله الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

Dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma, ia berkata, “Kerapkali Nabi ﷺ dalam kesulitan, beliau mengucapkan, “Laa Ilaaha Illallaahul ‘Adziimul Haliim, Laa Ilaaha Illallaahu Rabbus Samaawaati Wal Ardli Wa Rabbul ‘Arsyil ‘Azhiim (Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Mahaagung dan Maha Penyantun. Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah, Tuhan langit dan bumi serta Tuhan arasy yang mulia). (HR. Bukhari)

Setiap kali Nabi saw menjumpai kesulitan, baik ketika berdakwah atau hal-hal lainnya, beliau berdoa kepada Allah swt seperti pada hadis di atas. Doanya dinamakan doa Qurb, doa yang dipanjatkan Ketika menghadapi masalah dan kesulitan dalam hidup. Di samping membaca doa ini, dianjurkan juga membaca istigfar yang berfungsi untuk menenangkan hati serta menjernihkan pikiran.

Demikian doa-doa dalam menghadapi kesulitan. Baik dari al-Quran dan hadis semua mengarahkan pengharapan yang mendalam terhadap pertolongan Allah swt karena memang seharusnya melibatkan Allah swt dalam setiap urusan. Oleh karena itu, mari kita hafalkan dan amalkan doanya, sebagaimana Nabi saw melakukan hal tersebut.