keistimewaan kucing

Majalahnabawi.com-Mungkin kita semua tidak asing lagi dengan seekor kucing. Dan mungkin yang kita tau kucing hanyalah hewan yang cukup licik. Seperti memakan ikan di dapur misalnya, atau membuang kotoran dengan sembarang tempat. Tentu di balik itu semua kucing juga memiliki keistimewaan dalam pandangan Islam, bahkan Abu Hurairoh juga mempunyai banyak peliharaan kucing memiliki julukan sebagai bapak kucing. Selain itu, Keistimewaan kucing juga adalah ia termasuk hewan yang suci dan jauh dari najis. Ini membuat hewan satu ini begitu dihormati dalam Islam. Sebagai hewan kesayangan Rasulullah, kucing bahkan masuk dalam hadis-hadis.

Kucing bahkan hadir dalam berbagai perjalanan peradaban Islam. Hingga kini kucing menjadi hewan yang paling dikasihi umat Islam.Keistimewaan kucing dalam Islam dapat dilihat dari hadis Nabi dan peninggalan-peninggalan Islam. Dalam tradisi Islam kucing dikagumi karena kebersihannya.Dalam tradisi Islam, kucing dikagumi karena kebersihannya. Mereka dianggap bersih secara ritual, dan dengan demikian diizinkan masuk ke rumah dan bahkan masjid, termasuk Masjid al-Haram.

Hadis Tentang Keistimewaan Bersihnya Kucing

Bersihnya kucing juga tertuang dalam hadis. Hadis ini menjelaskan tentang kesucian kucing sebagai hewan peliharaan. Kucing merupakan hewan yang bersih dan terbebas dari najis. Ini tertuang pada hadis yang berbunyi: “Kucing itu tidaklah najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita.” (HR. Tirmidzi).

Bahkan Air bekas minum kucing juga tetap suci dan bisa tetap digunakan untuk berwudu. Ini sesuai pada hadis:
“Ketika Nabi Muhammad akan berwudhu dihampiri oleh seekor kucing dan kucing tersebut minum di bejana tempat beliau wudhu. Nabi berhenti hingga kucing tersebut selesai minum lalu berwudhu”. (HR Muslim).

Akan tetapi, jika kucing tersebut terlihat ada darah, air kencingnya, kotoran (BAB) dan sebagainya, maka jadi najis. Imam Nawawi pun menjelaskan: “Jika kucing ini pergi kemudian datang dan meminum air, maka kita yakin bahwa air tersebut adalah suci dan kita meragukan najisnya mulut kucing, maka sisa air yang kucing itu jilat tidak menjadi najis. (Kecuali) bila kucing yang mulutnya masih ada darahnya tadi tidak pergi dan menjilat air maka hukumnya najis secara pasti.” (Al-Majmu’ 1/171).

Sebagai makhluk hidup, kucing juga harus kita perlakukan dengan baik. Ada sebuah hadis yang menceritakan tentang seorang wanita yang masuk neraka karena menyiksa kucing. Hadis ini berbunyi:

Dari ibnu Umar RA Nabi Muhammad SAW bersabda “Seorang wanita masuk ke dalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak ia berikan makan bahkan tidak ia perkenankan makan binatang binatang kecil yang ada di lantai’. (HR Bukhari). Ibnu Al-Manayyar berkata, “hadis ini menerangkan tentang haramnya membunuh apapun yang tidak ada perintah untuk membunuhnya dengan cara membuatnya kehausan, meskipun kucing dan tidak mendapatkan pahala karena memberi minum, akan tetapi menyelamatkannya telah cukup sebagai suatu kebaikan.

Kisah Seorang Sufi Yang Masuk Surga Karna Kucing

Ada sebuah kisah tentang sang sufi besar yang bernama Abu Bakar al-Syibli konon setelah wafatnya hadir dalam mimpi temannya, berdialog dengan Allah SWT. “Apa yang menyebabkan dosamu aku ampuni?” Tanya Allah SWT pada Syibli. “Sholat tepat pada waktunya,” jawab Syibli. “Bukan,” kata Allah SWT menimpali. “Zakat, puasa, dan hajiku yang menyebabkan dosaku engkau ampuni,” lanjut Syibli. “Bukan juga,” cetus Allah SWT.

Syibli pun heran, “Kalau semua ibadah yang telah aku jalankan tidak menghapus dosaku, lalu apa yang telah Kau ridhai dariku,” tanya Syibli penasaran. “Aku meridai dan mengampuni seluruh dosamu lantaran engkau telah menolong seekor kucing yang sedang kedinginan dan kelaparan.”

Dari kisah cerita di atas, kita bisa mengambil banyak pelajaran yaitu, jangan menyepelekan keburukan sekecil apapun itu, entah sesama manusia maupun pada makhluk Allah yang lainya. Bisa jadi dengan keburukan itu kita bisa tergelincir kedalam nerakanya Allah SWT, lalu sebaliknya Sekecil apapun perbuatan baik dan ikhlas, bisa jadi besar di mata Allah SWT dan bisa jadi dengan itu kita di selamatkan dari dari api neraka. Nah semoga kisah ini bermanfaat bagi kita semua.