Majalahnabawi.com – Globalisasi merupakan rekonstruksi sebuah masa menjadi lebih maju,luas dan canggih. Banyak yang menilai, era ini memiliki banyak sisi negatif, khususnya bagi negara Indonesia, karena budaya asing yang tak henti-hentinya merusak jati diri bangsa. Masyarakat yang mulanya sadar akan keelokan budaya tanah air, lambat laun melupakan warisan nenek moyang. Namun, era globalisasi tidak dapat diacuhkan begitu saja. Manusia ditunutut untuk berkembang seiring kemajuan zaman. Hanya saja, bagaimana pandai- pandai manusia dalam memfilter segala bentuk globalisasi, sehingga agama pun yang menjadi kebutuhan manusia, tidak musnah esensinya.

Kemunculan era globalisasi, menjadi tantangan bagi setiap individu masyarakat. Indonesia terkenal dengan negara yang beragama. Realita saat ini, manusia mulai melepaskan tujuan utama mereka sebagai hamba yaitu memperdalam ilmu agama. Manusia semakin disibukkan dengan gairah budaya- budaya baru yang datang dari segala arah, hingga tega mengenyampingkan ideologi keberagamaan bangsa.

Seberapa Penting Esensinya?

Esensi ilmu sendiri bukan lagi menjadi inti dari kehidupan saat ini. Apalagi ilmu agama, yang seyogyanya menjadi urgensi utama umat beragama. Sekarang guru tidak dihormati karena kedalaman ilmu agama beliau, melainkan dihormati untuk mendapatkan nilai A. Esensi ilmu agama semakin terlupakan bilamana sumber ilmunya pun sudah dilecehkan. Sebagai manusia yang diciptakan oleh tuhan , agama itu sudah melekat sejak manusia dilahirkan sehingga ia menjadi fitrah bagi kehidupan. Ia akan mengikat dalam jiwa dan raga manusia sampai mati.

Seberapa jauh langkah manusia ke depan, apabila tidak disandingkan dengan ilmu agama, maka hanya mencoba memuaskan syahwat yang tak pernah puas. Tanpa ilmu agama manusia kesulitan untuk mengontrol hawa nafsu yang dapat merugikan dirinya dan orang lain. Bisa jadi untuk mendapatkan keuntungan besar ia akan menghalalkan segala cara demi apa yang diinginkannya, sebab manusia adalah qadratnya untuk berkuasa.

Oleh karena itu, esensi ilmu agama perlu dilestarikan hingga akhir kehidupan, supaya terwujudnya kehidupan yang tentram nan sejahtera. Mari sebagai generasi milenial bersama, menjunjung nilai agama, pada era globalisasi.