Meneladani Kisah Kaum Kesayangan Nabi
Majalahnabawi.com – Segala hal yang dilakukan Nabi Muhammad Saw sudah pasti menjadi panutan bagi umatnya, tidak hanya dalam perbuatan namun juga perkataan.
Sebagai seorang pemimpin dalam ranah agama dan masyarakat, perkataan dan perbuatan beliau pasti mengandung makna dan hikmah yang dapat kita teladani, salah satunya sabda Nabi yang berbunyi:
مَنْ أَحَبَّ الْأَنْصَارَ أَحَبَّهُ اللّهُ. وَمَنْ أَبْغَضَ الْأَنْصَارَ أَبْغَضَهُ اللّهُ
“Siapa orang yang mencintai kaum Anshar, maka Allah akan mencintainya. Siapa orang yang membenci kaum Anshar, maka Allah akan membencinya.” (HR. Ibnu Majah)
Ditilik dari segi sejarah, Anshar adalah sekumpulan sahabat yang menolong Nabi dan para pengikutnya pada saat beliau hijrah ke Madinah untuk pertama kali. Kelapangan hati, dedikasi dan kasih sayang yang diberikan sahabat Anshar kepada para kaum pendatang, yakni Muhajirin tidaklah terbatas. Salah satu bentuk pengorbanan kaum Anshar dan bentuk cinta mereka pada kaum Muhajirin adalah dengan memberikan sebagian bahkan setengah dari harta mereka untuk kepentingan Muhajirin.
Maksud Hadis Tentang Anshar
Maksud hadis Nabi di atas, bukan untuk membeda-bedakan muslimin dan hanya mengunggulkan satu kaum saja. Namun, hadis di atas sebagai representasi bentuk hormat Nabi atas pertolongan dan pengorbanan yang diberikan kaum Anshar. Hadis di atas juga mengandung makna motivasi serta ajakan bagi kaum Muhajirin untuk bisa menyayangi kaum Anshar dengan tulus seperti halnya kaum Anshar menyayangi dan berkorban bagi kaum Muhajirin.
Selain ketulusan, hal lain yang bisa kita teladani dari kaum Anshar adalah bentuk kasih sayang yang mereka berikan kepada sesama muslim. Dikatakan dalam hadis lain bahwasannya mukmin satu dengan yang lainnya seperti bangunan yang saling menguatkan. Salah satu cara menguatkannya yaitu dengan membantu saudara kita jika mereka dalam keadaan susah, dan itulah yang dilakukan Anshar kepada Muhajirin.
Dari kaum Anshar, kita juga belajar tentang hakikat makna ittiba’ al-Rasul (mengikuti Rasulullah). Perlakuan Anshar dapat kita jadikan qudwah atau panutan dalam ketaatan mengikuti perintah Nabi Muhammad, juga cara khidmah mereka dengan membuat Rasul gembira atas pertolongan yang mereka berikan.