Majalahnabawi.com – Zaman sekarang ini manusia nampaknya sulit sekali untuk menemukan ketenangan hidup. Terlihat dari berita tentang bunuh diri yang bersebaran di media sosial. Lantas muncul pertanyaan dalam benak kita, kenapa bisa saudara kita hidup dalam ketidaktenangan sampai harus merenggang nyawa?

Apa itu Ketenangan?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tenang bisa diartikan tidak gelisah, tidak rusuh, tidak ribut, aman, dan tentram (mengenai perasaan, hati). Sebagai manusia kita tentu memerlukan perasaan tenang itu bersemayam di hati kita. Tidak hanya saat di kehidupan dunia saja, tapi sampai saat kita mati dan di akhirat nanti. Hubungan kita dengan Allah sangat berdampak bagi ketenangan hati. Sebab perasaan tenang ini seringkali kita rasakan saat beribadah kepada-Nya. Tapi tidak cukup sampai di sini, kita juga harus menjaga hubungan baik kita dengan sesama manusia. Dalam Islam sebutannya adalah hablumminannas. Sebagaimana firman Allah:

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada orang tua, karib kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan jauh, teman sejawat, ibnu sabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Q.S. An-Nisa : 36).

Ibadah baik, Hubungan dengan Sesama pun Baik

Ayat di atas menjelaskan dan memerintahkan agar kita senantiasa menyembah Allah dan selalu berbuat baik. Tolong menolong, saling mengasihi, dan peduli terhadap orang tua dan juga sesama manusia. Jika hubungan kita baik dengan Allah (ibadah), tentu saja hubungan kita dengan manusia juga akan baik. Dan jika hubungan kita dengan manusia tidak baik, berarti ada yang salah dengan ibadah kita. Jika kita berada di sekeliling orang-orang baik, tentu hal itu akan memberikan dampak positif pada pelaksanaan ibadah kita. Dan jika kita berada di sekeliling orang-orang kurang baik, pastilah hal itu akan mempengaruhi kualitas ibadah kita.

Jangan Jadi Seperti Abu bin Hisyam dan Juraij

Sangat perlu bagi kita untuk memperhatikan bagaimana keadaan sesama kita. Jangan sampai kita bernasib sama seperti Abu bin Hisyam. Salah seorang sahabat yang rajin tahajud tetapi tidak tercatat sebagai penghuni surga karena lupa memperhatikan sesama. Jangan pula kita sampai seperti Juraij, yang lebih memedulikan salat sunnah daripada panggilan Ibunya sehinnga membuat ibunya berdoa yang tidak baik padanya. Jagalah hubungan kita dengan Allah dengan sebaik-baiknya, tanpa mengesampingkan hubungan kita dengan sesama manusia agar kita bisa hidup tenang di dunia sampai akhirat.

Menjaga Hubungan, Mendapatkan Ketenangan

Belakangan ini saudara-saudara kita banyak mengakhiri hidupnya karena tidak bisa bertahan menghadapi kesesakan dunia ini karena hubungan yang tidak harmonis dengan orang-orang di sekitarnya. Dan tidak punya kemampuan spiritual atau hubungan yang baik dengan Allah sehingga dia tidak punya tempat yang nyaman untuk bercerita dan berbagi beban agar memberikan perasaan tenang dalam hatinya. Dengan kata lain, di dunia ini sebagai hamba Allah kita perlu menjaga hubungan dengan-Nya, dan sebagai makhluk sosial kita membutuhkan dukungan orang di sekitar kita. Maka dari itu, marilah sama-sama menjaga dan menyeimbangkan hubungan yang baik dengan Allah dan juga sesama agar hidup kita tenang di dunia sampai ke akhirat kelak.