Majalahnabawi – Setiap orang pasti memiliki keimanannya masing-masing. Satu hal yang pasti, setiap dari mereka akan mengklaim bahwa keimanan merekalah yang paling benar. Namun, sebagai seorang muslim yang mengaku beriman kepada Allah Swt, tentunya kita wajib meyakini bahwa satu-satunya keimanan yang benar, lurus dan dapat menjaga kita dari berbagai serangan pemikiran jahat adalah akidah kepada Allah Swt.

Dewasa ini, mulai banyak bermunculan serangan-serangan pemikiran dari luar terutama dari Barat. Pemikiran jahat ini datang silih berganti dari para musuh Islam, terutama dari kalangan Yahudi, Kristen, dan kaum Sepilis (sekularisme-pluralisme-liberalisme). Mereka mencoba mengobrak-abrik barisan pertahanan umat Islam dengan berbagai cara sampai mereka merasa puas dan berhasil melumpuhkan agama Islam.

Hal ini sebenarnya telah ada dalam al-Quran yang turun empat belas abad yang lalu di negeri Arab kepada seorang nabi yang ummi. Allah Swt berfirman

وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ ٱلْيَهُودُ وَلَا ٱلنَّصَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى ٱللَّهِ هُوَ ٱلْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ ٱتَّبَعْتَ أَهْوَآءَهُم بَعْدَ ٱلَّذِى جَآءَكَ مِنَ ٱلْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ ٱللَّهِ مِن وَلِىٍّ وَلَا نَصِيرٍ

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.”

Lalu langkah apa yang harus kita lakukan sekarang untuk menahan atau bahkan balik menghancurkan serangan Barat ini. Berikut penulis paparkan poin-poinnya:

Akidah Yang Kokoh

Pentingnya Akidah Islam, terbukti dengan diutusnya seorang rasul kepada setiap kaum untuk menyeru agar mereka beriman dan menyembah hanya kepada Allah Swt saja. Bukti lainnya, banyak karya para ulama yang membahas seputar kajian-kajian Akidah /Tauhid/ iman, dan banyaknya seruan para ulama untuk mempelajari Akidah Islam sebelum ilmu-ilmu lain. Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan untuk memperkokoh hati umat Islam agar senantiasa berada dalam jalan yang lurus dan tidak melenceng kepada keimanan yang lain.

Cara-cara penghancuran yang dilakukan orang-orang Yahudi dan Nasrani tak selamanya dengan kekerasan. Sedikit-demi sedikit mereka mencoba mengikis akidah umat Islam menuju akidah bangsa-bangsa Yahudi dan Nasrani, meskipun secara tidak langsung. Mereka memengaruhi umat Islam melalui pemikiran, busana, penampilan, gaya hidup dll. Mereka mulai menyusupi berbagai pemikiran kepada umat Islam melalui berbagai cara , mulai dari ceramah, pengajaran, tulisan, dan media sosial.

Maka, pentingnya keimanan adalah ketika hal-hal diatas terjadi kepada kita umat Islam. Jangan sampai karena keimanan kita yang lemah, membuat kita tertawa arus globalisasi yang marak terjadi di era post-modernisme ini. Allah Swt berfirman dalam surah al-Maidah ayat 105

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ عَلَيْكُمْ أَنفُسَكُمْ ۖ لَا يَضُرُّكُم مَّن ضَلَّ إِذَا ٱهْتَدَيْتُمْ ۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”

Ilmu

Ilmu merupakan modal utama agar kita terhindar dari segala pemikiran yang berbahaya dan menyesatkan. Hakikatnya, ilmu adalah sesuatu yang dapat membimbing manusia menuju jalan yang benar, dengan ilmu kita pun akan lebih terbimbing di jalan yang lurus. Tanpa ilmu seseorang akan mudah terbawa arus yang akan membawanya kepada keburukan.

Setiap muslim di tuntut untuk menuntut ilmu , agar menunjang kehidupannya di Dunia. Agama Islam sangat menghargai para penganutnya yang berilmu dengan penghargaan yang begitu tinggi, berupa derajat yang tinggi. Allah SWT berfirman dalam surah al-Mujadalah ayat 11

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Ketika seseorang sudah mempunyai ilmu yang cukup, hal itu akan mampu membentenginya dari segala serangan pemikiran. Karena dengan ilmu seseorang akan mengetahui mana pemikiran yang baik dan mana pemikiran yang buruk. Seperti halnya seorang yang sedang melakukan transaksi jual beli, ia tidak akan mudah di tipu oleh pedagang apabila ia memiliki pengetahuan seputar hal itu.

Amal

Amal merupakan buah yang lahir dari proses mencari ilmu. Ketika seseorang telah mengetahui mengenai suatu hukum atau permasalahan, maka ia telah wajib untuk mengamalkannya.

Mengerjakan Sebuah amalan yang jelas-jelas kita tahu kebenarannya merupakan sebuah bentuk Setuju dan mendukungnya seseorang terhadap amalan tersebut, karena ketika seseorang mengetahui keberadaan dan kebenaran sebuah amal kebaikan, namun ia tidak mengerjakannya, apalagi hanya menyuruh orang untuk mengerjakannya maka ini termasuk orang-orang yang di sebutkan Allah Swt dalam firman-Nya

أَتَأْمُرُونَ ٱلنَّاسَ بِٱلْبِرِّ وَتَنسَوْنَ أَنفُسَكُمْ وَأَنتُمْ تَتْلُونَ ٱلْكِتَٰبَ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ


“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?”

Maka sudah semestinya kita melakukan amalan-amalan baik untuk memberikan contoh kepada sesama. Dengan banyaknya orang yang beramal, semoga semakin banyak juga orang-orang yang tergerak hatinya untuk mengikuti apa yang kita kerjakan. Lebih jauh lagi, ketika seseorang telah mengetahui ilmu mengenai agama, sudah sepantasnya agar ia mendakwahkannya di samping mengamalkan. Karena hal itu akan lebih memudahkan tersebarnya ajaran-ajaran agama Islam. Ketika banyak dari umat Islam yang sudah mengetahui hakikat dari agamanya, maka ia akan lebih terjaga dari segala macam serangan-serangan musuh-musuh Islam.

Mungkin itulah hal-hal yang perlu kita perhatikan untuk menghadang segala arus pemikiran jahat yang datangnya dari Barat. Akidah sahihah merupakan kunci utama untuk menahan serangan-serangan tersebut. Karena dengan adanya akidah sahihah pada diri seseorang, maka ia akan mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Ia akan mampu memilih dengan pancaran cahaya iman kebaikan yang sebenarnya. Tentunya poin selanjutnya seputar ilmu dan amal tidak boleh sampai dilupakan. Karena ilmu merupakan modal utama yang menunjukkan seseorang kepada kebenaran – di samping Hidayah- dan amal. Dan mendakwahkannya merupakan kunci tersebarnya ajaran-ajaran agama Islam yang lurus. Wallahu’alam.