Peran Pendidikan Agama dalam Kehidupan Masyarakat
Majalahnabawi.com – Dalam rangka penyelesaian tugas akhir mahasantri bi’sah Poso dalam menjalankan penelitian dan khidmah pondok. Sempat berbincang dengan salah satu tokoh pemuka agama Kristen mengenai perdamaian masyarakat khususnya pada masyarakat Poso Sulawesi Tengah, pendeta yang bernama Nael Wijasono berkata bahwa masyarakat sangat perlu mendalami pendidikan agamanya masing-masing guna untuk kehidupan bermasyarakat, agar keharmonian dan perdamaian tetap terjaga. Dari situlah bisa terlihat bahwa begitu pentingnya pendidikan agama dalam kehidupan masyarakat, agar tidak serta merta memusuhi agama lain. Toleransi merupakan salah satu sikap pada nilai-nilai ajaran Islam. Dalam agama Islam toleransi disebut sebagai tasamuh. Hal ini juga dijelaskan pada Hadis Nabi :
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ اْلأَدْيَانِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَنِيفِيَّةُ السَّمْحَةُ
Artinya: Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata; ditanyakan kepada Rasulullah SAW: “’Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah? Maka beliau bersabda: ‘Al-Hanifiyyah As-Samhah (yang lurus lagi toleran)’.” (HR Bukhari).
Nabi Muhammad Saw. juga kerap mencontohkan sikap toleransi atau tasamuh dalam kehidupan sehari-hari. Dikutip dari buku ‘Menakar Kadar Toleransi: Majalah Tebuireng Edisi 80’.
Kisah toleransi Rasulullah Saw. terhadap kaum Yahudi diriwayatkan oleh Bukhari bahwa Rasulullah Saw. memiliki rasa toleransi kepada kaum Yahudi. Berikut kisahnya: “Pernah ada salah seorang anak Yahudi yang biasa melayani Rasulullah SAW sedang sakit. Lalu Rasulullah SAW membesuknya, kemudian duduk di sisi kepalanya. ‘Masuk Islamlah, Nak!’ seru beliau kepada sang anak Yahudi tersebut. Sang anak memandangi bapaknya yang juga ada di sisi kepalanya. Lalu sang bapak berkata kepadanya, “Taatilah Abul Qasim (Muhammad).” Anak itu pun kemudian masuk Islam. Lalu Rasulullah Saw. keluar seraya berkata, “Segala puji bagi Allah Swt. yang telah menyelamatkannya dari neraka.” (HR. Bukhari).
Penjelasan dari Al-Quran Surat Al–Hujurat Ayat 13
Islam turut mengajarkan umatnya untuk selalu menghargai dan menghormati sesama. Adapun perintahnya terdapat dalam salah satu ayat Al-Quran tentang toleransi, yakni Surat Al-Hujurat ayat 13 yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.” (QS. Al-Hujurat: 13)
Dari semua penjelasan dan kisah di atas kita bisa menyimpulkan bahwa sangatlah penting untuk mendalami ilmu agama pada masing-masing agama yang dianutnya. Sebab dalam lingkungan bermasyarakat tak lepas dari sikap menghormati agama lain untuk menjalin keharmonian dan perdamaian antar umat beragama. Hal ini agar tidak terjadi sebuah perselisihan yang ditimbulkannya serta dapat merugikan orang lain dan agar tidak merusak nilai-nilai agama yang dianut olehnya. Semakin banyak orang yang memiliki sikap toleran, semakin baik bagi negara ini, karena konflik dapat dikurangi dan kehidupan antar umat beragama akan jauh lebih baik dan damai. Inilah mengapa sangat penting untuk menerapkan sikap toleransi sekarang, karena akan sangat membantu dalam kehidupan kita di masa depan.