Cara nabi

Majalahnabawi.com – Ada tiga bulan istimewa dalam kalender Hijriah. Keitimewaan ini langsung dijelaskan oleh Nabi Muhammad. Mereka secara berurutan adalah bulan Rajab, kemudian Sya’ban, dan yang terpenting Ramadan.

Keutamaan 3 Bulan Perspektif Hadis

Pertama, perhatikanlah hadis:

روي عن النبي صلى الله عليه وسلّم, أنه كان يقول إذا رأى هلال شعبان: اللّهُمّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ, وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ. رواه احمد

Diriwayatkan dari Nabi saw, bahwa beliau ketika melihat hilal (bulan baru) Sya’ban maka beliau berdo’a: Ya, Allah. Berkahilah kami di bulan Rajab dan bulan Sya’ban. Serta  sampaikanlah kami ke bulan Ramadan. Riwayat Ahmad (Al-Adzkar an-Nawawiyah: 71). Hadits ini mengindikasikan bahwa ketiga bulan tadi memiliki hal beda, sehingga Nabi mengkhususkan doa di dalamnya.

Jika hadis tersebut belum cukup menjelaskan keistimewaan, mari perhatikan hadis kedua:

فَضْلُ رَجَب عَلَى سَائِرِ الشُّهُوْرِ كَفَضْلِ الْقُرْآنِ عَلَى سَائِرِ الْكَلَامِ. وَفَضْلُ شَعْبَانَ عَلَى سَائِرِ الشُّهُوْر كَفَضْلِي عَلَى سَائِر الأنْبِيَاءِ. وفَضْلُ رَمَضَانَ عَلَى سَائِرِ الشُّهُوْرِ كَفَضْلِ الله عَلَى خَلْقِهِ أجْمَعِيْنَ.

Keutamaan Rajab atas seluruh bulan ialah seperti keutamaan Al-Quran atas seluruh kalam. Keutamaan Sya’ban atas seluruh bulan ialah seperti keutamaanku (Nabi Muhammad) atas seluruh para Nabi. Keutamaan Ramadan atas seluruh bulan ialah seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya semua. (Al-Futuhat al-‘Aliyah: 219). Di sini Nabi menganalogi bagaimana keutamaan yang terdapat pada tiga serangkai bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadan.

Lebih jelas lagi, mari perhatikan hadis ketiga:

رَجَبُ شَهْرُ اللهِ, وشَعْبَانُ شَهْرِيْ, وَرَمَضَانُ شَهْرُ أُمّتِيْ.

Rajab itu bulan Allah, sementara Sya’ban itu bulanku (Nabi Muhammad), dan Ramadan itu bulan umatku (kita semua). (Kasyfu al-Khofa’: 1/423). Jika sebelumnya beliau hanya menganalogikan, di sini Nabi membuat klaim semacam bentuk teritorial untuk lebih mempertegas di mana posisi bulan tersebut.

Benang merah dari hadits-hadits yang saya cantumkan, bahwa ketiga bulan yang disebut-sebut tadi dipastikan adalah bulan istimewa. Di situ merupakan waktu-waktu baik yang sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Seharusnya, kita melihat ada kesempatan besar untuk sebuah keuntungan yang besar pula dengan bisnis amal di bulan-bulan ini. Sebagaimana dawuh sebagian ulama: Rajab itu bulan menanam, Sya’ban bulan menyiram (merawat tanaman), sementara Ramadan itu bulan memanen. (Tuhfatul-Ahbab: 237).

Faidah-Faidah Bulan Rajab

Pada bulan Rajab, ulama menganjurkan memperbanyak istighfar. Di mana bulan Rajab menurut hadits adalah bulan Allah. Di samping itu, Rajab adalah urutan pertama pada dua dua bulan istimewa setelahnya, Sya’ban dan Ramadan. Sehingga, kita mesti mempersiapkan diri sejak bulan Rajab untuk memaksimalkan diri di bulan Sya’ban. Persiapan yang dimaksud adalah membersihkan hati dengan cara istighfar.

اعلم أنّ رجب شهر فضيل. والعبادة فيه أجر جليل. خصوصا الصوم فيه والإستغفار. والتوبة من الأوزلر…(الفوائد المخترة: 445)

Ketahuilah! Rajab itu bulan yang utama. Ibadah di bulan Rajab artinya pahala yang agung. Khususnya ibadah puasa dan istighfar, termasuk bertaubat dari dosa-dosa. (Al-Fawaidu al-Mukhtaroh: 445)

Ada rekomendasi dari ulama tentang model istighfar yang paling bagus. Sebutan istighfar ini adalah Sayyidul-Istighfar (rajanya istighfar). Hadisnya tercantum di Bukhari, Ahmad, dan An-Nasa’i. Untuk rekomendasi Sayyidul-Istighfar di bulan Rajab ini redaksinya:

 وفي صفحة 49: ولا تغفل عن سيد الإستغفار الوارد عن النبيّ صلّى الله عليه وسلّم, وهو: اللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ, لَا إِلهَ إلَّا أنْتَ خَلَقْتَنِيْ, وَأّنَا عَبْدُكَ وَاَنَا عَلَى عَهْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. وَأَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ, وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْلِيْ, فَإنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إلَّا أنْتَ. يُقرأ ثلاثا صباحا وكذلك مساء. كنز النجاح: 44

Dan terdapat di halaman 49: “Dan jangan kau terlupa dari sayyidul-istighfar yang telah diajarkan oleh Nabi Saw. Sayyidul istighfar adalah: Ya, Allah. Engkaulah tuhanku. Tiada tuhan kecuali Engkau yang telah menciptakanku. Dan aku adalah hambaMu. Dan aku berada di atas perjanjianMu selama aku mampu. Kuberlindung kepadaMu dari keburukan apapun yang kulakukan. Kuakui pemberian ni’matMu dan kuakui dosaku, maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa kecuali hanya Engkau. Ini dibaca tiga kali waktu subuh dan tigakali waktu maghrib. (Kanzu an-Najah: 44)

Bulan Rajab sebagai Pintu Rejeki

Selain bacaan Sayyidul-Istighfar, bulan Rajab masih punya identik lain di kalangan para ulama. Bulan ini bisa menjadi pintu rezeki nomplok selama setahun mendatang. Ada bacaan populer di kalangan mereka yang dipercaya menjadi penarik uang selama setahun. Bacaan itu hanya khusus saat bulan Rajab. Bacaanya adalah:

(35 مرة) في آخر جمعة من رجب حال الخطبة الثانية, وهو: أحْمَدٌ رَسُولُ الله, مُحَمَّدٌ رَسُولِ الله

(35 kali) pada Jum’at terakhir bulan Rajab ketika khutbah kedua. Bacaannya adalah: Ahmad Rosulullah, Muhammad Rosulullah. (An-Nujumaz-Zahirah: 183).

Jangan lupa juga untuk tetap membaca do’a yang dicontohkan langsung oleh Nabi. Doa yang tertera di dalam hadis pertama tadi. Semoga kita mendapatkan keberkahan bulan Rajab tahun ini.