Salat sunnah muakkadah adalah salat sunnah yang sangat Nabi anjurkan untuk umatnya lakukan.

Dalam al-Quran termaktub 3 kali ayat کُلُّ نَفْسٍ ذَاٸِقَةُ الْمَوْتِ. Setiap jiwa akan merasakan kematian. Setiap makhluk pasti akan mati.

Batas umur umat Nabi Muhammad ﷺ kebanyakan di antara 60-70 tahun, sangat sedikit yang melebihi 70 tahun. Nabi bersabda

أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ، وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوْزُ ذَالِكَ. (رواه الترمذي)

Setelah melewati alam barzakh, kita akan menuju alam akhirat. Di akhirat, kita akan dimintakan pertanggung jawaban atas segala perbuatan kita. Perbuatan kita akan ditimbang, manakah yang lebih berat, apakah kebaikan kita atau keburukan kita. Bagi yang lebih berat timbangan kebaikannya daripada timbangan keburukannya maka akan diberikan kehidupan akhirat yang diridai. Jika sebaliknya, maka akan dimasukkan ke neraka. Tetapi jika masih ada keimanan, maka setelah transit di neraka, dia tetap akan masuk surga. Allah berfirman

فَأَمَّا مَنْ ثَقُلت موازینه فهو في عیشة راضیة

Wajib Salat 5 Waktu Sesuai Waktunya

Setiap kita telah diwajibkan melakukan ibadah sesuai waktu dan kadarnya. Harus dijalankan sesuai tuntunan syariatnya, tidak boleh ditinggalkan, tidak boleh lebih, apalagi kurang. Salat Zuhur empat rakaat ketika masuk waktu Zuhur, serajin apapun seorang, tetap tidak boleh melampaui ketentuan salat Zuhur tersebut.

Salat Sunnah Muakkadah

Terkadang kita masih lalai dan belum khusyuk dalam melaksanakan salat wajib, oleh karena itu ada beberapa salat sunnah yang dianjurkan untuk melengkapi salat wajib kita dan menambah pahala kita.

Salat sunnah ada dua macam, sunnah muakkadah dan ghair muakkadah.

Salat sunnah muakkadah adalah salat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Kriterianya adalah Nabi ﷺ selalu mengerjakannya, selalu disabdakan Nabi dan beliau anjurkan untuk dikerjakan, dan tercantum perintah dalam al-Quran.

Di antara salat sunnah muakkadah adalah

1. Salat Sunnah Tahajjud

Dalam al-Quran tercantum ayat yang memerintahkan kita untuk salat tahajjud

وَمِنَ اللَّیْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَی أَنْ یَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا

Dan dari sebagian malam, salat tahajjudlah kamu (Muhammad) sebagai suatu kesunnahan bagimu, pasti Tuhanmu akan memberikan derajat yang terpuji.

Sisihkan waktu sebagian malam kita untuk salat tahajjud. Perbanyak doa ketika malam karena lebih cepat diijabah.

2. Salat Sunnah Qabliyyah Shubuh

Banyak hadis Nabi yang sangat menganjurkan untuk melaksanakan salat sunnah qabliyyah Subuh, dan Nabi pun sangat menjaga pelaksanaan salat tersebut.

Berikut beberapa hadisnya

رَکْعَتَا الْفَجْرِ خَیْرٌ مِّنَ الدُّنْیَا وَمَا فِیْهَا

Dua rakaat salat Fajar itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.

رَکْعَتَا الْفَجْرِ خَیْرٌ مِّنْ حُمُرِ النَّعَمِ

Dua rakaat salat Fajar itu lebih baik daripada unta merah.

عن عائشةَ رضِيَ اللَّه عنْهَا، أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ كانَ لا يدَعُ أَرْبعًا قَبْلَ الظُّهْرِ، ورَكْعَتَيْنِ قبْلَ الغَدَاةِ. رَوَاهُ البُخَارِيُّ

Riwayat dari Sayyidah Aisyah, bahwa Nabi tidak pernah meninggalkan salat sunnah empat rakaat sebelum Zuhur dan dua rakaat sebelum salat Shubuh.

وَعَنْهَا قَالَتْ: لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ ﷺ, عَلَى شَيْءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أشَدَّ تَعَاهُدًا مِنهُ عَلَى رَكْعَتَي الفَجْرِ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Riwayat dari Sayyidah Aisyah, Nabi tidak lebih menjaga salat sunnah melebihi menjaga salat sunnah dua rakaat sebelum salat Shubuh.

3. Salat Sunnah Dhuha

Sayyiduna Abu Hurairah menyebutkan wasiat Nabi kepadanya tentang tiga hal yang salah satunya adalah salat Dhuha.

أَوْصَانِي خَلِيلِي أَبُو الْقَاسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثٍ: الْوِتْرُ قَبْلَ النَّوْمِ، وَصَلَاةُ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ، وَصَوْمُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ

Kekasihku Nabi Muhammad mewasiatkan kepadaku untuk melakukan tiga perkara: salat witir sebelum tidur, salat Dhuha dua rakaat, dan puasa tiga hari pada setiap bulan. (HR. Ibn Rahawaih, Ahmad, al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, al-Nasai, Ibn Majah, dan lainnya)

4. Salat Sunnah Witir

Salat witir minimal satu rakaat, dan maksimalnya sebelas rakaat. Witir sebagai penutup salat sunnah malam hari. Hadis di atas mungkin cukup sebagai pendorong kita untuk menjaga salat witir. Dalam hadis lain Nabi juga bersabda:

(رواه أحمد) .الْوَتْرُ حَقٌّ، فَمَنْ لَمْ يُوتِرْ فَلَيْسَ مِنَّا. قَالَهَا ثَلَاثًا

Witir itu hak (wajib), siapa orang yang tidak melakukan witir maka bukan termasuk golongan kami. Nabi mengatakannya tiga kali. (HR. Ahmad)

Bahkan, ada mazhab fikih yang mewajibkan salat witir.

Semoga kita dapat melakukan tiga salat sunnah di atas.

Tulisan ini merupakan isi khutbah Dr. Andi Rahman, MA., di masjid al-Mujahidin Ciputat. (Kami sedikit menambahi dan mengurangi, sesuai ingatan kami saja).

By Faiz Aidin

Dilahirkan tanggal 25 Juni 2000 di Jakarta Barat, anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan H. Muharifin dan Hj. Nurhayati, bertempat tinggal di jalan raya Kembangan, Kembangan Utara Rt 09/02 No. 83 Gang H. Naim, Kembangan, Jakarta Barat. Mahasantri Darus-Sunnah angkatan Auliya dan mahasiswa PAI FITK UIN Jakarta.