Apakah Berdoa itu Penting?

Majalahnabawi.com – Dalam sejarah kenabian, para kekasih Allah telah mencontohkan kepada kita semua bahwa berdoa kepada Allah sangatlah penting.

Seperti nabi Adam As, yang berdoa kepada Allah karena telah diturunkan ke muka bumi sebab memakan buah Khuldi. Berikut doa nabi Adam As yang diabadikan dalam al-Quran surah al-A’raf ayat 23

 قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ

Artinya: Keduanya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.”

Pada persitiwa ini hakikatnya nabi Adam As tidak melakukan dosa, melainkan itulah proses atau rencana Allah untuk menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Meskipun nabi bersifat maksum, namun nabi Adam As tetap mearasa telah berbuat dosa dan beliau juga telah mencontohkan kepada kita bahwa berdoa kepada Allah adalah hal yang penting.

Demikian pula dengan nabi Ibrahim As, Ketika beliau berada di tengah kobaran api yang sangat panas, bahkan ketika Allah menguji beliau dengan sulitnya diberikan momongan. Cobaan tersebut tidak membuat beliau lupa berdoa kepada Allah Swt, bahkan doa beliau diabadikan oleh Allah dalam al-Quran surah al-Shaffat ayat 100

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِيْنَ

Artinya: “Wahai Tuhanku, berikanlah aku seorang anak yang saleh.”

Masihkah Enggan Berdoa?

Para kekasih Allah sudah mencontohkan kepada kita semua tentang pentingnya berdoa serta meminta pertolongan kepada Allah. Akankah kita lemah enggan meminta pertolongan kepada Allah meski masalah kehidupan yang kita hadapi sangat kecil?

Tentu hal seperti itu akan membuat kita menjadi congkak dan sombong, seakan merasa bahwa semua persoalan kehidupan dan tantangan yang ada bisa kita lalui.

Orang yang tidak mau meminta kepada Allah adalah orang yang sombong. Mengapa demikian? Karena Seorang nabi saja yang sudah dijamin masuk surga, mereka senantiasa berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah. Lantas bagaimana dengan kita yang kesehariannya masih sibuk dengan kemaksiatan? Justru semakin jauh kita dengan Allah maka hidup kita akan terasa sempit. Mintalah segala sesuatu kepada Allah, maka Allah akan mengabulkannya.

Dalam al-Quran, Allah mendorong setiap hamba-Nya untuk selalu meminta dan memohon apa saja yang ia inginkan dan bahkan Allah berjanji untuk mengabulkannya. Allah berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Artinya: Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina. (QS. al-Ghafir: 60)

Maka timbul pertanyaan baru, “saya sudah berdoa kepada Allah, tapi belum dikabulkan. Apakah Allah tidak akan mengabulkan doa saya?”.

Allah Pasti Mengabulkan Doa

Dalam sebuah majelis, seorang ustaz mengibaratkan hamba yang berdoa kepada Allah seperti pengamen dan sejenisnya. Seorang pengamen yang datang untuk menghibur, akan diberikan uang bila dia bernyanyi dengan suara indah. Pengamen yang mempunyai suara indah tersebut tidak serta merta diberikan uang begitu saja, melainkan pendengar akan menyuruh dia bernyanyi dua sampai tiga buah lagu, baru kemudian diberikan uang.

Poin yang bisa kita ambil adalah ketika Allah Swt. belum juga mengabulkan doa-doa kita, maka janganlah bersedih tapi berbahagialah. Boleh jadi Allah Swt. senang mendengar suara kita yang berdoa dan mengharap pertolongan serta pengampunan kepada-Nya.

Dalam ilmu “manajemen emosi diri” dijelaskan, bahwa puncak kebahagiaan seseorang adalah ketika seorang hamba menangis di tengah malam seraya memohon pengampunan dari Allah Swt.

Berdoa juga tidak terlepas dari usaha yang akan kita lakukan. Karena berdoa dan berusaha adalah dua hal yang berbeda namun saling melengkapi satu sama lain. Usaha yang kita lakukan akan terasa kurang sempurna bila tidak di barengi dengan usaha, demikian pula sebaliknya. Doa yang kita panjatkan setiap hari akan terasa kurang senpurna bila tidak dibarengi dengan usaha yang maksimal.

Seorang ustaz mengibaratkan usaha dan doa seperti orang mengendarai sepedah. Bila rantai sepedah tersebut tidak dilumasi dengan oli, maka sepedah tersebut akan terasa berat untuk dikayuh. Sebaliknya, bila rantai sepedah tersebut dilumasi oli, maka sepedah tersebut akan terasa ringan untuk di kayuh dan lebih nyaman untuk dikendarai. Maka demikianlah doa dan usaha.

Kesimpulannya adalah, berdoa kepada Allah adalah hal yang sangat penting. karena dengan berdoa kepada Allah, akan membuat kita senantiasa bersifat optimis dalam hidup dan berkehidupan didunia ini. Membuat kita yakin akan adanya pertolongan Allah bila kita mendapatkan musibah, juga semakin yakin bahwa ada pengampunan dari Allah untuk kita yang berdosa.

Teruslah libatkan Allah dalam keseharian kita, agar kehidupan kita senantiasa diberikan keberkahan dan dimudahkan dalam segala urusan.

Similar Posts