Doa Buka Puasa

Tak terasa bulan suci Ramadhan sudah berada di depan mata. Bulan yang ditunggu-tunggu kehadirannya oleh setiap insan, baik oleh umat Islam itu sendiri maupun non muslim. Entah mengapa bulan ini seakan-akan membawa berkah bagi seluruh ummat manusia dan kini  hanya tinggal menghitung hari kita akan bertemu dan melepas rindu dengan dengan bulan yang penuh berkah ini.

Ada begitu banyak momen yang menjadikan bulan ini terasa istimewa dari bulan-bulan lainnya salah satunya adalah ketika berbuka puasa. Bukber (buka bersama) adalah salah satu istilah yang sudah tak asing lagi di telinga kita. Momen ini sering dimanfaatkan untuk mempererat tali silaturahmi, mulai dari kalangan anak-anak sampai dewasa, teman kerja sampai keluarga, teman kampus sampai teman SD, bisa dibilang bukber tak jauh beda dengan reuni kecil-kecilan.

Dalam Islam waktu waktu berbuka puasa termasuk diantara waktu-waktu yang istimewa. Mengapa demikian? karena pada saat itulah hijab atau penghalang antara seorang hamba dan robnya tersingkap, sehingga ketika ia memanjatkan doa maka doanya pasti diijabah terlebih lagi di bulan Ramadhan.

Dalam hadis Rasulullah Saw pernah bersabda:

ثلاثة لاترد دعوهم: الإمام العادل والصائم حتى يفطر ودعوة المظلوم (رواه الترميذي وابن ماجه)

 

Ada tiga do’a yang tidak tertolak: (1) doa pemimpin yang adil, (2) doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka, (3) doa orang yang terzhalimi.”

Maka dari itu jangan sampai nikmatnya makanan yang ada di depan kita membuat kita lupa untuk berdoa. Imam Nawawi menegaskan dalam kitabnya syarh al-Muhadzzab:

يستحب للصائم أن يدعو في حال صومه بمهمات الآخرة والدنيا له ولمن يحبّ المسلمين

“Dianjurkan bagi orang yang berpuasa untuk berdoa sepanjang waktu puasanya (selama ia berpuasa) dengan doa-doa yang sangat penting bagi urusan akhirat dan dunianya, bagi dirinya, bagi orang yang dicintai dan untuk kaum muslimin.”

Lantas adakah doa yang dianjurkan oleh Rasululllah atau yang beliau dawam-kan ketika hendak berbuka puasa?

Ada begitu banyak hadis yang menyebutkan doa yang diucapkan nabi ketika berbuka puasa diantaranya;

  1. Diriwayatkan oleh Daruqutni dalam kitabnya ‘Amal Yaum wa al-lailah’ dari sahabat Ibnu Abbas: bahwasanya Rasulullah SAW ketika apabila berbuka puasa beliau mengucapkan:

 

Allahumma Laka Shumna wa ala Rizqika Aftharna, Allahumma Taqabbal Minna Innaka Antas Samiul ‘Alim.

(artinya: Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan atas rezeki dari-Mu kami berbuka. Ya Allah! Terimalah amal-amal kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui); juga yang diriwayatkan oleh Thabrani dalam kitabnya ‘Mu’jam Shogir’ dari sahabat Anas r.a, ia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila berbuka beliau mengucapkan, ‘Bismillah, Allahumma Laka Shumtu Wa Alla Rezekika Aftartu.” (artinya: Dengan nama Allah, Ya Allah karena-Mu aku berbuka puasa dan atas rezeki dari-Mu aku berbuka).

 

  1. Dalam riwayat yang lain oleh Abu Dawud, Daruquthni dalam sunannya, Al-Bazzar dalam Al-Musnad, dan Al-Baihaqi dalam As-Shugra dari sahabat Ibnu Umar r.a:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أفطر قال: ذهب الظمأ وابتلت العراق وثبت الأجر إن شاء الله

Bahwa Rasululla SAW apabila berbuka puasa membaca doa: Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah.”

Maksud dari doa yang diriwayatkan oleh Imam Daud di atas adalah memotivasi untuk lebih semangat lagi dalam beribadah setelah berbuka puasa bahwa telah hilang dahaga, urat-urat telah basah dan telah diraih pahala.

Lantas kapankah doa ini diucapkan ?

Umumnya doa terkait perbuatan tertentu, dibaca sebelum melakukan perbuatan tersebut. Doa makan, dibaca sebelum makan, doa masuk kamar mandi, dibaca sebelum masuk kamar mandi, dst. Nah, apakah ketentuan ini juga berlaku untuk doa di atas?

Dilihat dari arti doa di atas, dzahir menunjukkan bahwa doa ini dibaca setelah orang yang berpuasa itu berbuka. Syaikh Ibnu Utsaimin menegaskan:

لكن ورد دعاء عن النبي صلى الله عليه وسلم لو صحّ فإنه يكون بعد الإفطار وهو: “ذهب الظمأ وابتلت العراق وثبت الأجر إن شاء الله” فهذا لايكون إلاّ بعد الفطر

 

 “Hanya saja, terdapat doa dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, jika doa ini shahih, bahwa doa ini dibaca setelah berbuka. Yaitu doa: dzahaba az-dzoma’u wabtallatil u’ruuq dst. doa ini tidak dibaca kecuali setelah selesai berbuka.”

Wallahu a’lam bishowab

Similar Posts