majalahnabawi.com – Hadis yang mukarrar dalam kitab seperti Shahih al-Bukhari atau Muslim bukan merupakan sesuatu yang asing bagi kalangan pengkaji hadis. Namun berbeda halnya bila hadis mukarrar ini berada dalam kitab hadis lain seperti Sunan Nasa’i. Untuk itu hadis-hadis mukarrar dalam Sunan al-Kubra karya Imam al-Nasa’i merupakan sesuatu yang menarik untuk dikaji oleh para pengkaji hadis.

Eksistensi Hadis Mukarrar dalam Sunan al-Kubra

Jika kita mengamati hadis-hadis yang ada dalam kitab Sunan al-Shugra karya imam al-Nasa’i akan kita dapati adanya hadis yang berulang. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan hadis mukarrar di kitab Sunan al-Kubra tentunya lebih dominan karena hadis yang ada pada kitab Sunan al-Kubra lebih banyak. Terdapat lebih dari 1000 hadis yang ada dalam kitab Sunan al-Sughra karya Imam al-Nasa’i sedangkan pada kitab Sunan al-Kubra Imam al-Nasa’i menuliskan lebih dari 5000 hadis. Dari jumlah hadis ini setidaknya ditemukan sekitar 700-an hadis yang merupakan pengulangan dari hadis yang telah beliau tulis sebelumnya.

Imam al-Nasa’i tentunya tidak mengulang hadis-hadis ini tanpa tujuan tertentu. Ada beberapa tujuan yang Imam al-Nasa’i maksudkan dalam pengulangan hadisnya. Salahsatu dari tujuan itu adalah untuk menganggak aspek hukum lain yang terdapat dalam hadis yang beliau ulang. Maksud lainnya adalah karena walaupun Imam al-Nasa’i mengulang hadis dalam kitabnya namun seringkali pengulangan tersebut tidak sama persis 100 persen melainkan mempunyai sisi perbedaan baik berupa tambahan informasi dalam sanad maupun matan.

Istilah Mukarrah pada Sunan al-Nasa’i

Eksistensi hadis yang mukarrar dalam kitab Sunan al-Nasa’i ini sendiri belum terumuskan menjadi suatu istilah yang paten dalam ilmu hadis. Dapat kita rasakan dalam pembacaan kitab ulumul hadis seperti Taysir Mushtalah al-Hadis karya Mahmud al-Thahan bahwa istilah mukarrar pada selain Shahihain itu tidak ada. Hal ini seolah mengisyaratkan bahwa pengulangan hadis hanya ada dalam kitab Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim padahal faktanya tidak demikian. Pembuktian akan adanya hadis yang berulang dalam kitab hadis selain Shahihain telah terbukti dengan adanya penelitian.

Pengakuan Imam Abu Dawud al-Sijistani dalam kitab Risalah ila ahli makkah juga menunjukkan eksistensi hadis-hadis yang berulang dalam kitab al-Sunan karya beliau. Beliau menyampaikan tujuan pengulangan hadis yang beliau lakukan adalah karena ada tambahan yang penting yang tidak ada pada hadis sebelumnya. Hal ini masih bisa dikembangkan karena belum adanya penelitian terkait data hadis-hadis yang berulang pada kitab al-Sunan ini begitupula kitab hadis lainya selain shahihain,