http://Majalahnabawi.com – Rasanya kita sudah berjalan dua tahun hidup berdampingan dengan virus. Banyak sekali masalah yang timbul secara Individual atau Jama’i. Turunnya perekomonian, banyaknya karyawan yang di PHK, dan anak sekolah yang harus tinggal bangku kelasnya. Waktu berjalan begitu saja, dahsyatnya virus ini pun mampu menghipnotis dunia. Semua penyakit pun harus tunduk dengannya.

Semenjak awal virus ini datang, mereka sudah memberi isyarat. Bahwa virus ini akan menyerang manusia di seluruh belahan dunia. Jutaan orang pun telah gugur melawannya, bahkan mayat-mayat manusia pun bertaburan layaknya bangkai. Apa yang terjadi dengan keadaan di dunia ini, yang jelas sekarang kita harus beradaptasi dengan virus yang perwaktunya bermutasi.

Masuk satu setengah tahunnya, manusia pun di berbagai macam belahan dunia mulai mampu beradaptasi dengan virus ini. Mulai dari adanya vaksin dan kesadaran manusia terhadap kebersihan. Semua negara mulai belajar beradaptasi dengan virus ini, bahkan di beberapa negara mulai tahun depan mereka akan melepas masker. Terusss, apa kabar dengan Indonesia?.

Tapi… berbeda dengan Indonesia,. Yang katanya negeri yang kaya, yang katanya keadilan yang akan selalu ditegakan bagai pedang, katanya makmur masyarakatnyà, katanya indah segala-galanya… Hmm.

Ini bukan salah Indonesia -nya, ini bukan salah pahlawannya, ini bukan salah rakyatnya. Tidak ada yang bisa saling menyalahkan. Negara ini berdiri karena adanya sistem, dan sistem tersebut yang mengatur pola kenegaraan tersebut. Kadang kita hanya bisa menyalahkan siapa yang memimpin. Mengkritisi mereka yang memegang jabatan. Tapi kita lupa apa kesalahan kita untuk negara. Kita lupa apa yang harus kita lakukan jika pemimpin kita tak lagi sama sejalan dengan pemikiran rakyatnya.

Indonesia memang negara yang dikenal dengan banyak sekali kekayaan, dan dikenal dengan jutaan rakyatnya yang tersebar dari Sabang sampai Merouke. Banyak prestasi yang tercipta oleh anak bangsanya, banyaknya kreatifitas yang diciptakan anak bangsanya. Tapi…!

Negara ini miskin sekali rasa saling menghargai. Terkadang mereka yang menciptakan sebuah karya, malah ialah yang terinjak. Dan merekapun akhirnya lari ke tempat di mana karyanya bisa dihargai dan dipercaya.

Tahun ini memang bisa kita sebut sebagai tahun penderitaan bagi negara Indonesia bahkan dunia. Perekominian yang turun drastis, rakyat yang di PHK, anak sekolah yang tinggal bangku kelasnya. Memang sudahlah sangat cukup mushibah yang datang oleh virus ini. Satu setengah tahun,virus ini menyarang di negara kita. Negara ini memang lambat dalam berperoses. Di mana negara lain sudah mulai mampu adaptasi dengan keadaan yang mereka alami, Indonesia malah masih bersiteru di dalamnya.

Yang kita bisa lakukan adalah hanya berdoa dan mematuhi protokol kesehatan, untuk mencegah virus ini versebar lebih luas.

Kita sayang kalian, Kita sayang mereka, Kita sayang sesama

Indonesia kuat, Indonesia bisa, Indonesia mampu. Kekuatan itu timbul karena adanya persatuan. Cukup berseteru! Ayo melangkah maju!