http://Majalahnabawi.com – Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Jutaan jenis flora dan fauna tersebar dari Sabang sampai Merouke. Kehidupan di alam bebas dan hutan yang meluas, Indonesia diberi julukan Jantung Dunia.

Tapi, dibalik itu semua banyak penyakit yang bersarang diNegeri ini. Kian hari penyakit itu semakin mengganas dan tidak ada obat penawarnya. Negeri ini luas tapi keadilan tak seluas daratan dan lautannya. Rakyatnya termasuk penduduk terbesar dunia, tapi… rasanya diantara rakyat masih ada sekat. Kaya akan semakin kaya, miskin akan semakin menderita, penjabat semakin hebat dengan jabatannya.

Indonesia, sebut saja negeri pewayangan, dimana rakyat hanya sebagai pononton, yang tertawa lalu pulang. Dan tidak pernah tau dalang dibalik wayang. Drama di negeri ini sudahlah banyak, dimana tempat tinggalnya hanya menjadi neraka. Mereka yang yang sengsara akan semakin tersiksa. Dan mereka yang kaya akan semakin kaya atas jabatannya.

Indonesia, sebut saja negeri kanibalisme. Oknum rakyatnya memakan jantung negerinya sendiri. Hutan yang gundul, Flora dan Fauna yang punah, rasanya mereka merasa lebih baik mati dari pada hidup tersiksa oleh keadaan. Yang hidup akan semakin terperangkap dan yang mati merasa bebas.

Indonesia, sebut saja Negeri perdagangan. Semua bisa dibisniskan. Dari hewan ke manusia atau dari manusia ke manusia itu sendiri. Dimana negeri yang sedang merintih, disitulah peluang bisnis terbuka bagi para oknum berdasi.

Lucukan, akankah kita terus tertawa melihat keadaan yang kian hari kian aneh saja. Para koruptor bebas berterbangan dan berkeliaran di Negeri ini, tapi rakyat biasa hanya sebagai tumbal kesenangan mereka. Negara Indonesia adalah negara berdaulat, tapi di mana letak kedaulatan itu? Melihat rakyatnya dikurung karena pandemi yang kian hari semakin parah, tapi orang asing masuk begitu saja. Hahahah…(tertawa) huhuhuhu (menangis)…. hihihihi (merintih)…

Panorama yang terbentang luas, menjadi baground utama penambal Negeri ini indah. Untuk menutup keadaan Sang garuda yang sedang tak baik-baik saja.

“I Love Indonesia”