Oleh: Muhammad Ali Ma’shum*

Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin dan teladan bagi umat islam. Siapapun yang mengenal Nabi Muhammad SAW dengan sebenar-benarnya maka tak akan berdaya untuk tidak mencintainya. Nabi Muhammad SAW menawan jiwa siapapn yang mencintainya. Dalam suatu hadis beliau bersabda:

المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبّ
“Seseorang akan bersama dengan orang yang ia cintai.”

Mencintai Nabi SAW adalah karunia terbesar. Sholawat adalah obat cinta kita terhadap Nabi Muhammad SAW. Dialah kekasih Rabb-Nya yang kelak memberikan syafa’at kubro bagi umatnya. Terlalu sulit untuk menjabarkan dan menguraikan agungnya keindahan Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad adalah sebuah keindahan, yang dengan sosoknya dunia akan menjadi indah lagi berkah. Betapa beruntungnya mereka yang mengikutinya. Beruntung karena mereka memiliki suri tauladan yang patut dijadikan contoh baik akhlak, sifat serta perilakunya. Ka’ab al-Akhbar menceritakan tentang asal tanah penciptaan Nabi Muhammad SAW:

Ketika Allah SWT berkehendak menciptakan Nabi Muhammad SAW, Allah memerintahkan malaikat Jibril untuk membawakan segenggam tanah putih yang merupakan tanah makam Rasulullah SAW nantinya. Lalu tanah itu dicampur dengan air surga. Kemudian dicelupkan campuran tersebut ke sungai-sungai yang ada di surga dan dibawa keliling langit dan bumi. Malaikatpun mengenal Nabi Muhammad SAW dan keutamaan beliau sebelum beliau mengenal Nabi Adam AS. Ketika kilauan cahaya Nabi Muhammad SAW terlihat di kening Nabi Adam AS, Allah SWT berkata: “Wahai Adam! Engkau adalah penghulu para nabi dan rasul yang berasal dari keturunanmu”.

Saat Nabi Ibrahim as. membangun Ka’bah beliau berdo’a agar penduduk Mekkah diberi pemimpin yang baik lagi mencintai rakyatnya.

“Ya Tuhan Kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Baqarah: 179)

Nabi Muhammad SAW sangatlah penyayang. Beliau mencintai umatnya hingga di akhir hayatnya umatnya lah yang beliau sebut bukan keluarga atau sanak familinya. Rasa cinta dan kasih Nabi SAW terpatri dalam hati umatnya yang mencintainya. Beliau adalah orang yang penuh kasih lagi terhindar dari perbuatan kotor, keji, ataupun licik. Beliau tidak pernah membalas keburukan orang lain. Rasa sabar beliau sulit untuk ditandingi. Dan karena kesabaran itu pula beliau digolongkan menjadi nabi ulul azmi yaitu para nabi yang memiliki kesabaran yang amat sangat. Semoga kita bisa mencontoh Nabi Muhammad SAW untuk menjadi orang yang sabar. Aamiin. Wallahu a’lam

*Penulis adalah santri kelas 2 Madrasah Darus-Sunnah

By Admin

Media Keilmuan dan Keislaman