Majalahnabawi – Ada banyak cara berbeda untuk menghentikan diare tanpa obat, mulai dari minum lebih banyak air hingga mengikuti diet khusus. Cara yang efektif dan tepat akan mengurangi diare yang terjadi khususnya pada anak.

Diare dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada pasien karena terus menerus buang air besar. Banyak hal yang menjadi penyebabnya, seperti infeksi virus atau bakteri, keracunan makanan, efek samping konsumsi antibiotik, atau paparan air atau makanan yang  terkontaminasi. Selain tinja encer pada diare juga dapat ditandai dengan kram perut,  kembung, mual, atau muntah. Oleh karena itu, sebelum menggunakan obat anti diare, kita bisa menerapkan beberapa cara menghentikan diare tanpa obat dengan menggunakan bahan alami yang ada di rumah.

Banyak cara menghentikan diare tanpa obat. Beberapa cara menghentikan diare tanpa obat antara lain; perbanyak minum air putih. Penderita diare mudah mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, banyak minum air putih menjadi cara utama menghentikan diare tanpa obat.

Kita bisa minum 1 gelas air setelah setiap  buang air besar. Selain air putih, cairan lain seperti oralit, minuman isotonik, jus buah, atau kaldu juga dapat menghentikan diare. Oralit bermaksud untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare.

Melakukan Diet BRAT

Meskipun minum air baik untuk mencegah dehidrasi pada kasus diare, hindari minuman berkarbonasi, susu, dan alkohol. Karena dapat memperburuk gejala diare. Selanjutnya Diet BRAT atau pola makan BRAT merupakan pola makan rendah serat yang membantu mengurangi gejala diare dan tinja keras. BRAT sendiri merupakan singkatan dari banana (banana), rice (beras), appleauce (haluskan apel), dan toast (roti panggang).

Setiap komponen  diet BRAT  memiliki fungsinya masing-masing dalam mencegah diare, seperti : Pisang merupakan sumber kalium yang dapat mencegah kram perut . Nasi berperan dalam memberikan energi tanpa mengiritasi saluran pencernaan. Haluskan apel dapat menjadi sumber gula. Roti panggang bermanfaat sebagai sumber karbohidrat. Selain mengentalkan feses, makanan dalam diet BRAT juga bermanfaat bagi tubuh, mudah dicerna  sehingga dapat memulihkan sistem pencernaan.

Makan dalam porsi kecil efektif untuk meringankan efek diare. Makan dalam porsi besar justru akan memperburuk diare. Sebaiknya bagi pola makan harian kita dari 3 porsi besar menjadi 5 atau 6 porsi kecil. Dengan cara ini, usus kita akan lebih mudah mencerna makanan yang masuk ke dalam tubuh. Selain pola makan, perlu juga memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi.

Hindari buah beri, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan makanan berlemak. Terutama makanan pedas, atau mengandung gas saat mengalami diare. Kita bisa menggantikannya dengan nilai gizi yang tepat tetapi tidak memperberat tingkat diare seperti oatmeal dan kentang rebus.

Bakteri yang Membantu Mengatasi Diare

Konsumsi Probiotik karena Probiotik merupakan bakteri baik yang bermanfaat untuk menyeimbangkan mikroorganisme dalam sistem pencernaan. Jika mengkonsumsi untuk mengatasi diare, bakteri baik ini berperan dalam meredakan gejala dan mengurangi frekuensi buang air besar. Untuk menghentikan diare tanpa obat, kita bisa mengonsumsi sumber probiotik alami, seperti yogurt, kombucha, tempe, atau roti penghuni pertama.

Minum rebusan kunyit karena rebusan kunyit dapat membantu mengencangkan tinja yang encer saat diare. Manfaat  ini disebabkan oleh efek anti inflamasi dan antiseptik yang terdapat pada kunyit. Namun sebaiknya jangan terlalu banyak mengonsumsi kunyit saat sedang diare,  1 gelas saja sudah cukup. Pasalnya, konsumsi berlebihan justru akan memperparah diare yang kita alami.

Minum campuran air lemon hangat dan kayu manis karena selain rebusan kunyit, bahan alami seperti air jeruk lemon dan kayu manis juga bisa menjadi obat diare yang bebas obat. Kayu manis diketahui memiliki efek anti diare sehingga mampu mengatasi gejala diare yang Anda alami. Untuk menyiapkannya, cukup campurkan sedikit bubuk kayu manis ke dalam larutan air hangat dan lemon.

Makan saat  lapar karena  makan meski tidak lapar bisa menimbulkan rasa mual yang sering menyertai diare. Jadi, pastikan kita makan saat tubuh memberi sinyal lapar dan berhenti saat merasa kenyang.

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji dalam teorinya menyampaikan bahwa pada penderita diare kunci utamanya dalam pengobatannya adalah mencari masalah utama pada kasus tersebut, apakah disebabkan secara fisiologis (normal) ataukah secara patologis (penyakit).

Kesimpulannya adalah, cara mengobati penyakit diare yang paling utama adalah dicari sumber utamanya apakah karena faktor fisiologis atau normal ataukah patologis karena penyakit. Kalau karena patologis maka kita obati dulu penyakitnya dengan memberikan anti biotik. Apabila disebabkan oleh fisiologis atau normal maka prinsip utamanya adalah mengganti cairan yang sudah hilang dengan rehidrasi.