Rasionalika.darussunnah.sch.id x Majalahnabawi.com –Salah satu cara kita berkomunikasi dengan Allah Swt. adalah melalui salat tahajud. Ketika menyendiri dengan-Nya, hendaklah kita merendahkan hati dan bersujud lebih lama.

Sujud adalah posisi terendah di hadapan Allah Swt. dan dapat membuka pintu rahmat serta menghilangkan kecemasan. Ini juga merupakan ajaran Rasulullah Saw. sebagaimana dalam hadisnya :

حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ قَالَ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَخْبَرَتْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً كَانَتْ تِلْكَ صَلَاتَهُ يَسْجُدُ السَّجْدَةَ مِنْ ذَلِكَ قَدْرَ مَا يَقْرَأُ أَحَدُكُمْ خَمْسِينَ آيَةً قَبْلَ أَنْ يَرْفَعَ رَأْسَهُ وَيَرْكَعُ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الْفَجْرِ ثُمَّ يَضْطَجِعُ عَلَى شِقِّهِ الْأَيْمَنِ حَتَّى يَأْتِيَهُ الْمُنَادِي لِلصَّلَاةِ  ( رواه البخاري)

البخاري : أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بَردِزبَة الجعفي البخاري

Artinya:

Dari Aisyah ra. (w. 58 H) mengkabarkan bahwa Rasulullah Saw. mengerjakan salat sebelas rakaat, satu sujud salat beliau lamanya sepanjang bacaan lima puluh ayat dari kalian sebelum beliau mengangkat kepalanya, dan beliau melakukan rukuk dua rakaat (salat sunah) sebelum salat subuh kemudian beliau berbaring ke sebelah kanan badan beliau hingga datang muazin menyerukan salat.

(HR. Bukhari, 194 H – 256 H: 62 tahun).

Istifadah:

Rasulullah Saw. memperpanjang sujudnya tentu bukan tanpa alasan. Hal tersebut mencerminkan tingkat kerendahan dan ketundukan Rasulullah saw. kepada-Nya.

Dalam hadis ini terdapat kalimat,

“يَسْجُدُ السَّجْدَةَ ممِنْ ذَلِكَ قَدْرَ مَا يَقْرَأُ أَحَدُكُمْ خَمْسِينَ آيَةً قَبْلَ أَنْ يَرْفَعَ رَأْسَهُ”

Dimana hal ini menunjukkan durasi sujudnya Nabi Saw., yaitu sekedar bacaan 50 ayat Al-Quran.

Lebih lanjut Ibnu Batal mengatakan, “Alasan Nabi Saw. memanjangkan sujud beliau ketika salat malam adalah karena kesungguhannya dalam doa dan merendahkan diri kepada Allah Swt. Hal ini mencerminkan tingkat kerendahan dan tunduknya Nabi Saw. kepada Allah Swt. Sujud yang lama ini merupakan ungkapan syukur atas nikmat yang Allah berikan kepada Nabi Saw., dan Allah telah memberinya ampunan untuk dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang“.

Oleh karena itu, mari kita hidupkan malam-malam kita dengan salat tahajud untuk berkomunikasi dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Wallahu a’lam.