Pelet Cinta Melalui Dukun dalam Perspektif Hadis
Majalahnabawi.com – Di era digital seperti sekarang tak jarang kita temukan berbagai tawaran melalui media sosial atau internet mengenai pelet cinta untuk memikat hati orang yang kita cintai. Salah satunya yakni dengan mendatangi seorang dukun. Dimana pelet cinta itu sendiri sebuah cara untuk memikat hati seseorang yang kita kagumi atau kita cintai, dan dengan bantuan seorang dukun tersebut kita bisa mendapatkan hati orang yang kita cintai.
Banyak Orang yang Menggunakan Pelet Cinta
Ini adalah fakta yang menarik bahwa pelet cinta adalah metode yang banyak orang gunakan untuk mendapatkan hati orang yang mereka inginkan. Dan untuk sebagian orang, dukun menjadi salah satu cara terbaik untuk menyelesaikan masalah cinta dan hubungan. Namun, bagaimana pandangan islam mengenai pelet cinta melalui dukun, apakah islam membenarkan hal itu?
Pelet Cinta Melalui Dukun berkaitan dengan Tauhid
Dalam islam ada ajaran ilmu tauhid yang mana Allah sebagai tuhan pencipta alam semesta dan hanya Allah lah Tuhan yang wajib di sembah. Dan sebagai umat islam wajib percaya akan ketentuan-ketentuan yang telah di tetapkan oleh Allah. Maka ketika ada seseorang yang percaya kepada selain Allah apalagi percaya kepada seorang dukun maka orang tersebut masuk kategori musyrik.
Laranga Percaya kepada Dukun
Jika kita tinjau dari orientasi kepercayaan pada seorang dukun, terdapat hadis yang secara spesifik menjelaskan larangan percaya kepada seorang dukun. Hadis tersebut yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab al-salam, bab tahrim al-kahhanah wa ityan al-kuhhan (Keharaman perdukunan dan mendatangi para dukun) nomor 2230, juz 4, halaman 1751 dengan redaksi sebagai sebrikut:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى الْعَنَزِيُّ، حَدَّثَنَا يَحْيَى يَعْنِي ابْنَ سَعِيدٍ، عَنْ عُبَيْدِ اللهِ، عَنْ نَافِعٍ، عَنْ صَفِيَّةَ، عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ، لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً»
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Almutsanna Al ‘Anazi, telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Ibnu Sa’id dari Ubaidillah dari Nafi’ dari Shafiyyah dari sebagian para istri Nabi Muhammad Saw., dari Nabi Rasulullah Saw. beliau bersabda, “Barang siapa mendatangi tukang ramal (dukun) lalu dia bertanya kepadanya tentang suatu hal, maka salatnya tidak akan diterima selama empat puluh malam”(HR. Imam Muslim no.2230).
Haram Hukumnya Mempercayai seorang Dukun
Ada hadis lain juga yang menguatkan matan hadis ini mengenai keharaman dan mempercayai seorang dukun yang masih termasuk dalam riwayat Imam Muslim dalam kitab al-salam, bab tahrim al-kahhanah wa ityan al-kuhhan (Keharaman perdukunan dan mendatangi para dukun) nomor 2228, juz 4, halaman 1750 dengan redaksi sebagai berikut:
وَحَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ يَحْيَى بْنِ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّ الْكُهَّانَ كَانُوا يُحَدِّثُونَنَا بِالشَّيْءِ فَنَجِدُهُ حَقًّا قَالَ: «تِلْكَ الْكَلِمَةُ الْحَقُّ، يَخْطَفُهَا الْجِنِّيُّ فَيَقْذِفُهَا فِي أُذُنِ وَلِيِّهِ، وَيَزِيدُ فِيهَا مِائَةَ كَذْبَةٍ»
Dan telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid, telah mengabarkan kepada kami Abdur Razaq, telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri dari Yahya bin Urwah bin Az Zubair dari Bapaknya dari Aisyah dia berkata “ Aku pernah bercerita kepada Rasulullah Saw., bahwa para tukang ramal (dukun) berkata begini dan begitu dan kadang kami lihat kenyataanya memang benar”. Sabda Nabi Muhammad Saw. “Kata-kata yang benar itu ditangkap oleh bangsa jin, lalu dibisikkannya ke telinga tukang ramal (dukun) dan ditambahkan ke dalamnya dengan seratus kedustaan (HR. Imam Muslim no. 2228)”.
Ucapan Dukun Hanyalah Bisikan Jin yang Berbohong
Hadis di atas cukup menunjukkan bahwa agama Islam melarang pengikutnya untuk mendatangi atau percaya terhadap dukun dalam hal pelet cinta ataupun yang lain. Selain itu, dari matan hadis di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa mendatangi seorang dukun dan mempercayai apa yang ia ucapkan merupakan dosa besar, dan shalatnya tidak akan Allah terima selama empat puluh hari empat puluh malam. Jika dari ucapan seorang dukun benar, itu hanyalah bisikan seorang jin dengan seratus kebohongan.
Islam sangat melarang pelet cinta melalui dukun karena memiliki unsur Khurafat (praktik-praktik non islam) dan bisa mendatangkan mudharat bagi korban. Pelaku akan membuat korban jatuh cinta dan tergila-gila padanya. Sehingga, korban rela melakukan apapun demi cinta. Menggunakan jasa dukun bisa menggambarkan bahwa seseorang tidak memiliki keyakinan yang kuat terhadap Allah. Yang mana Allah merupakan tempat memohon pertolongan.
Anjuran Islam dalam Percintaan
Islam sangat menekankan pentingnya tawakkal dan Ikhtiar, terebih dalam hal percintaan. Ketika mencintai seseorang, berdo’a dan mintalah petunjuk dari Allah. Agar segala sesuatu berjalan dengan tepat waktu dan dengan cara yang halal. Ketika orang yang kamu cintai tidak menerimamu, jangan bersedih apalagi sampai pergi ke dukun. Igat, karena Allah telah menyiapkan seseorang yang terbaik untukmu dan akan Allah pertemukan ketika sudah waktunya.
Ingat bahwa Allah tanpa kita minta pun sudah menyiapkan seseorang dan itu pasti yang terbaik untuk diri kita. Tidak perlu malu ketika orang sekitar mempunyai pacar. Bukankah jodoh itu tidak ada yang tahu melainkan Allah. Bahkan orang yang sudah lama berpacaran pun belum tentu menjadi jodohnya. Jadi, tetap berikhtiar, bertawakkal dan berdo’alah kepada Allah. Yakin bahwa Allah akan mempertemukanmu dengan seseorang yang terbaik di waktu yang tepat.