arabic graduated students standing together arab graduates celebrating academic diploma degree education university certificate concept horizontal full length vector illustration

Oleh: Laura Enggiyani

Majalahnabawi.com – Dewasa ini pendidikan agama Islam memang sudah diimplementasikan pada jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Pendidikan agama dalam setiap jenjang berbeda-beda. Semakin naik jenjang pendidikan, maka semakin naik pembelajaran yang akan diajarkan oleh guru kepada siswanya. Pada SD akan mendapatkan materi pembelajaran yaitu rukun islam, rukun iman, tata cara sholat dan doa-doa sebelum melakukan aktivitas. Berbeda dengan SMA, pada jenjang pendidikan ini akan mendapat ajaran tentang Alquran dan Hadis.

Pembelajaran agama Islam dalam dunia pendidikan seperti tangga. Diawali dengan dasar apabila kita terus menaiki tangga, maka akan berada ditingkat tertinggi. Artinya semakin berjalan atau naik kejenjang lebih tinggi, ilmu agama yang akan kita dapatkan juga semakin tinggi dan akan semakin memahami tentang agama Islam. Pemahaman tentang agama Islam sangatlah penting bagi umat muslim, untuk menjalankan kehidupan sehari-hari berdasarkan syariat agama.

Pembelajaran agama apabila sudah diimplementasikan sejak dini, maka banyak hal positif yang akan didapatkan. Dari pembentukan karakter anak, sebagai sosok yang memiliki tanggung jawab akan kewajibannya. Hingga membentuk perilaku anak yang jujur, karena sejak sekolah dasar, guru akan mengajarkan berbohong adalah perbuatan yang dilarang oleh Allah Swt. dan mengetahui hukuman akhirat yang akan mereka dapatkan.

Umumnya anak akan bersekolah selama dua belas tahun. Dengan dua belas tahun mereka sekolah, pembelajaran yang akan diajarkan akan terus memupuk anak untuk terus belajar tentang agama. Mata pelajaran agama islam, menjadi mata pelajaran wajib setiap sekolah. Para siswa akan terus disuap dengan pembelajaran agama dengan lauk yang berbeda-beda setiap tahunnya.

Mengapa PAI Masih Dipelajari di Jenjang Perguruan Tinggi?

Perdebatan kecil dengan mosi “Pentingnya pendidikan agama Islam diterapkan di perguruan tinggi”, masih terjadi dalam forum kecil mahasiswa perguruan tinggi. Terdapat dua pihak di dalam perdebatan ini, pihak pro dan pihak kontra saling beradu argumen yang mereka adukan dalam perdebatan ini. Kekuatan dari pola pikir dewasa mereka saling mempertahankan argumen yang mereka adukan.

Pihak pro mengatakan bahwa pendidikan agama, haruslah hidup sampai akhir hayat. Dikarenakan belajar tidak ada batasnya, semakin kita belajar maka akan semakin membentuk perubahan yang ada pada diri kita. Karena tujuan dari belajar adalah untuk mencapai perubahan yang baik, dalam segala bentuk perubahan apapun. Sedangkan tim kontra mengatakan, kita sudah berada pada titik yang di mana kita sudah mengasah keterampilan dan minat kita. Pembelajaran agama merupakan pelajaran dasar yang sudah ditempuh padapendidikan dasar hingga menengah ke atas.

Namun saya sebagai penulis opini, berada pada pihak pro dengan argument saya. Saya sangat menyetujui pendidikan agama islam masih hidup di perguruan tinggi. Karena belajar memang tidak ada batasnya, kita merasa bahwa ilmu kita sudah sangat tinggi namun hal itu berbanding terbalik. Apabila kita ingin melakukan sesuatu, namun masih merasa kebingungan dan masih banyak pertanyaan yang ingin kita tanya, itu menandakan kita harus mencari jawaban atas kebingungan tersebut. Kepada siapa kita akan bertanya? pasti pada ahlinya, hal ini artinya menunjukkan bahwa kita masih butuh pembelajaran. Pembelajaran agama tidak hanya untuk kehidupan kita di dunia tapi juga bekal bagi akhirat nantinya. Karena dunia hanyalah sementara, semua datang karena Allah Swt. dan semua akan kembali padanya.

Ilmu seperti mata pisau, apabila kita tidak sering mengasahnya maka akan tumpul. Seiringan pembelajaran pada perguruan tinggi, yang memfokuskan diri kita hanya pada keterampilan saja, hal itu akan membuat pembelajaran tentang agama akan memudar. Pondasi yang sudah dibangun akan runtuh dengan mudahnya.

Apa Pentingnya PAI untuk Calon Sarjana?

Tujuan akhir dari pendidikan adalah kesuksesan karir. Dalam karir yang menjadi cita-cita kita, terdapat pengabdian pada negara untuk masyarakat. Dalam profesi apapun entah dokter, hukum, guru dan lain-lain. Saya merupakan salah satu mahasiswa hukum, saya merasa penting tentang pemahaman agama yang terus mengalir di sela-sela proses pembentukanprofesi saya. Dengan ada pembelajaran agama islam bergandeng dengan pembelajaran minat saya, saya menyadari bahwa saya haruslah berlaku adil pada siapapun nantinya. Dengan Asmaul Husnah Al-Adl yang artinya Allah Maha Adil. Membentuk karakter saya dengan baik sebagai penegak hukum nantinya, karena hukum Indonesia memiliki kemanfaatan, keadilan dan kepastian hukum. Membentuk diri saya agar tidak mudah tergiur dengan suap-suapan dari orang untuk melonggar hukum, karena itu haram dalam agama. Adanya pendidikan agama islam pada perguruan tinggi sangat penting. Selain untuk mengasah agar pembelajaran agama tidak hilang, yang menjadi tujuan juga agar tercipta calon professional yang memiliki kesempurnaan akhlak dengan berperilaku baik.

Dilihat pada SK Dirjen Dikti No. 38/2002 yang menjadikan pendidikan agama islam di perguruan tinggi sebagai tujuan umum adalah memberikan landasan pengembangan kepribadian kepadamahasiswa agar menjadi kaum intelektual yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berfikir filosofis, bersikap rasional dan dinamis,berpandangan luas, ikut serta dalam kerjasama antar umat beragama dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan ilmu dan teknologi serta seni untuk kepentingan nasional.

Terbentuknya calon profesional dengan memiliki perilaku atau akhlak yang baik, sangat beperan bagi negara kita. Melihat sila pertama kita sebagai pilar kebangsaan ‘’Ketuhan Yang Maha Esa’’, Indonesia adalah negara beragama