Oleh: Faiz Aidin

Majalahnabawi.com – Menjelang bulan Ramadan, biasanya majelis-majelis di Jakarta berhenti sementara (tawaqquf) karena akan fokus dengan kegiatan Ramadan. Tetapi, ketika Ramadan tiba, biasanya di beberapa pesantren ada ngaji pasanan (kita sering menyebutnya dengan ngaji pasaran) mengkhatamkan beberapa kitab selama bulan tersebut, dan ada juga kajian kitab kuning berkeliling masjid yang kajiannya selepas tarawih.

Berbeda keadaan di Poso. Ada dua pengajian kaum ibu Wanita Islam Al-Khairat (WIA) yang masih berlangsung ketika Ramadan, yaitu pengajian WIA Tegalrejo Poso Kota Utara yang masih berjalan setiap Jum’at pukul 08.30-10.00 WITA. Pengajian tersebut dibimbing oleh Ustaz Ahmad Shodiqul Umam, LC., S.S.I. Beliau merupakan dai biksah Darus-Sunnah dan pengurus Pondok Pesantren Nahdlatut Tholibin Poso Pesisir. Kata beliau, pengajian tersebut diikuti oleh banyak ibu-ibu Tokorondo yang sangat semangat dan antusias meskipun di pagi hari bulan Ramadan.

Kedua, pengajian WIA Tokorondo yang masih terus berlanjut ketika Ramadan dengan jadwal pelaksanaan pada hari Jum’at pukul 17.00. Pengajian tersebut sampai salat Magrib berjamaah di majelisnya. Ustaz Faiz Aidin, LC., S.Pd., yang merupakan dai biksah Darus-Sunnah mengisi pengajian tersebut. Beliau juga merupakan pengurus Pondok Pesantren Nahdlatut Tholibin Poso Pesisir. Ada 15 ibu-ibu yang hadir yang antusias mendengarkan ceramah yang ustaz sampaikan. Setelah pengajian, berlanjut dengan buka puasa bersama, lalu salat Magrib berjamaah. Sangat terasa sekali kekompakkan dan kebersamaan dari majelis ibu-ibu tersebut.

Menjaga semangat dan momentum keagamaan di tengah kesibukan Ramadan adalah hal yang penting. Sebagaiman yang tampak dari pengajian-pengajian aktif di Poso. Meskipun tradisi tawaqquf di beberapa daerah, keberlanjutan pengajian, seperti yang kaum ibu Wanita Islam Al-Khairat (WIA) lakukan di Poso, memberikan inspirasi bagi komunitas Muslim lainnya. Pengajian-pengajian ini tidak hanya menjadi wadah untuk menambah ilmu agama saja. Namun juga memperkuat jalinan kebersamaan dan kekompakan dalam menjalani ibadah Ramadan. Oleh karena itu, mengadaptasi waktu pengajian di tempat-tempat lain, seperti di Jakarta, dengan menggeser jadwal ke sore hari sambil melakukan buka puasa bersama bisa menjadi solusi yang baik. Hal ini untuk tetap menjaga kegiatan keagamaan di tengah kesibukan Ramadan.

By Faiz Aidin

Dilahirkan tanggal 25 Juni 2000 di Jakarta Barat, anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan H. Muharifin dan Hj. Nurhayati, bertempat tinggal di jalan raya Kembangan, Kembangan Utara Rt 09/02 No. 83 Gang H. Naim, Kembangan, Jakarta Barat. Mahasantri Darus-Sunnah angkatan Auliya dan mahasiswa PAI FITK UIN Jakarta.