Majalahnabawi.com – Adzan merupakan pertanda masuknya waktu sholat, saat adzan dikumandangkan pertanda bahwa Allah telah memanggil hambanya untuk sejenak meninggalkan semua aktivitas yang sedang di lakukan. Kita tau bahwa adzan diulang-ulang disetiap lafadznya. Mengapa demikian? tentunya dibalik pengulangan tersebut menyimpan banyak rahasia makna di dalamnya, sebab adzan merupakan seruan untuk memenuhi panggilan-Nya.

Rahasia dibalik lafadz-lafadz adzan telah dijelaskan oleh Imam ‘Iyadh, beliau menyebutkan   bahwasanya adzan adalah perkataan yang mencakup akidah dan keimanan, mulai dari lafadz  allahu akbar  yang bermakna tetapnya dzat dengan sifat kesempurnaan-Nya, serta membersihkan segala hal yang mustahil dimiliki Allah.

Saat setiap orang meresapi makna dari kalimat tersebut, maka pantaskah jika manusia merasa dirinya sombong, bangga dengan apa yang dimiliki, seakan-akan dia yang paling mulia? Tentu tidak, sebab dalam lafadz adzan yang pertama, memberi pengertian bahwa keanggungan dan kesempurnaan hanya milik Allah semata.

Kemudian lafadz Asyhadu alla ilaha illaallah menjelaskan tentang tetapnya keesaan Allah, dan tidak adanya sekutu yang menandingi kebesaran-Nya, dan ini merupakan iman dan tauhid yang sudah ditetapkan dalam agama.

Penerapan lafadz yang kedua ini adalah bahwa seluruh apa yang ada di dunia ini adalah ciptaan Allah, tidak ada sekutu baginya, dan tidak ada pula yang menandinginya. Allah Maha Satu, dan hanya Allah yang saha Maha Pengatur alam. Maka tidak pantas bagi kita untuk menyekutukannya dengan apapun, sebab selain-Nya hanya sebatas makhluk yang akan hancur pada masanya.

Lafadz Asyhadu anna Muhammadan rasulullah menjelaskan ketetapan nubuwah dan persaksian  atas  di utusnya nabi Muhammad saw. Ini merupakan bukti atas keagungan persaksian terhadap nabi, sebab namanya disandarkan dengan Dzat yang Maha Agung.