kitab yang dapat dihafal

Kitab dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) bermakna buku: bacaan; wahyu Tuhan yang dibukukan. Seperti diketahui terdapat empat kitab suci  yang Allah SWT turunkan kepada umat manusia.

Kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud AS

وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيِّينَ عَلَى بَعْضٍ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا

Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Dan sungguh, kami telah memberikan kelebihan kepada sebagian nabi-nabi atas sebagian(yang lain), dan kami berikan Zabur kepada Daud. (Q.S Al-Israa{17} : 55)

Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa, kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa, dan Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kemukjizatan AL-Qur’an telah banyak ditemukan.

Menjadi hafidh dan hafidhah telah berhasil menjadi impian banyak umat Nabi Muhammad. Tak dapat dipungkiri hanya manusia-manusia pilihan lah yang Allah takdirkan untuk bisa menjadi keluarganya. Ahlul Qur’an adalah keluarga Allah

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ» قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَنْ هُمْ؟ قَالَ: «هُمْ أَهْلُ الْقُرْآنِ، أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ» {رواه ابن ماجه}

Dari Anas bin Malik berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW : Sesungguhnya Allah memiliki orang khusus (Ahliyyin) dari kalangan manusia. Mereka (para shahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah siapakah mereka?” Beliau menjawab, “Mereka adalah Ahlu Al-Qur’an, Ahlullah dan orang khusus-Nya.”

Pada masa sekarang ini, betapa banyak pesantren yang mengkhususkan dan memprioritaskan hafalan al-Qur’an sebagai salah satu titik fokus dan tolak ukur kelulusan. Betapa banyak para hafidz dari kalangan muda sampai tua, Annisa Zahra salah satunya, bocah cilik berusia delapan tahun ini berhasil meraih juara 1 pada Kompetisi Hafiz Indonesia 2019 yang diselenggarakan oleh salah satu  statsiun tv swasta negeri ini.

Tak hanya dikalangan kaum muda, banyak kaum lansia pun yang mampu menghafal al-Qur’an. Pak Mulyo Nugroho Sarwoto, M.si. contohnya, laki-laki yang berhasil menghafal 24 juz pada usia 61 tahun. Selain gigihnya beliau dalam menghafal pada usia  lansia, beliau juga berhasil mencetak tujuh dari delapan anaknya menjadi penghafal al-Qur’an 30 juz.

Pak Mulyono bukanlah lulusan pondok pesantren, namun kemampuannya mendirikan rumahnya menjadi rahim penghafal a-Qur’an dan keberhasilannya menjadi mitra Karantina Tahfidz Al-Qur’an Nasional patut diacungi jempol. Penampilan beliau dan keluarganya pun sangat-sangat sederhana. Terdapat salah satu kalimat yang didapat Pak Mulyono dari Ustadz Abdul Aziz Rouf  “kalau berhenti menghafal Al-Qur’an lebih baik mati”.

Sebuah kalimat yang berhasil menggetarkan hati dan menyadarkan diri, bahwa menghafal dan murajaah adalah pekerjaan sepanjang hayat. Karena sejatinya Allah telah memudahkan al-qur’an untuk dipelajari.

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِر

“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”(Q.S Al-Qamar : 17)

Satu-satunya kitab yang dapat dihafal

Telah dibuktikan bahwa al-Qur’an adalah satu-satunya kitab yang dapat dihafal di dunia ini, dari yang muda samapai lansia, dari yang sempurna secara fisik dan akalnya sampai yang berkekurangan.  Pernahkah  kita mendengar pemuka-pemuka agama lain yang berhasil menghafal kitab agama yang diyakininya secara keseluruhan? al-Qur’an adalah kitab yang tak ada sama sekali keraguan didalamnya. Yuk semangat menghafal al-Qur’an.

Banyak sekali keutamaan menjadi penghafal al-Quran diantaranya akan menempati kelas tertinggi di Surga, HafidzHafidzah akan selalu diprioritaskan sampai wafat. Namun, jangan lupa untuk  tetap berusaha menjaga diri, menjaga hafalan al-Qur’an, dan mendidik niat agar senantiasa lillah.

Wallahu A’lam bi al-Shawab