Majalahnabawi.com Dalam buku “Makan Tak Pernah Kenyang” karya KH. Ali Mustafa Yaqub mencoba menjawab keresahan masyarakat terhadap aliran sesat di Indonesia beserta kriteria-kriterianya.

Islam adalah satu-satunya agama yang Allah ridai yang memiliki pedoman al-Quran dan sunnah Rasulullah ﷺ serta untuk mengatur hidup manusia demi terciptanya kemaslahatan hidup di dunia maupun akhirat. Islam merupakan ajaran yang selamat dari penyimpangan dan percampuradukan dari spekulasi-spekulasi pemikiran manusia, yakni murni sumbernya, murni akidahnya, dan murni syariatnya.

Seorang ulama Hadis tersohor, KH. Ali Mustafa Yaqub merespon permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat melalui tulisan-tulisan beliau, termasuk permasalahan mengenai aliran sesat yang banyak tersebar di Indonesia. Sebagaimana ciri khas pada buku jenis kumpulan tulisan KH. Ali Mustafa Yaqub, biasanya memilih satu tema dari berbagai tema yang beliau bahas untuk menjadi judul buku beliau. Jumlah judul artikel buku Makan Tak Pernah Kenyang adalah 41 judul.

Tema yang dibahas pada buku ini bervariasi, ada tema yang berkaitan dengan kesehatan, politik, ibadah haji, radikalisme, dan bahkan membahas kriteria aliran sesat. Secara umum kebanyakan tema yang dibahas berformat tulisan pendek, namun tetap tidak mengurangi kualitas buku ini yang penuh dengan ilmu dan manfaat.

Kemunculan Aliran Sesat

Di Indonesia, aliran sesat telah memiliki kesejarahan panjang. Faktor yang mempengaruhi adalah karena ketidaktahuan tentang ajaran Islam yang benar, mistisisme, ajaran kebatinan, faktor tipu daya jin dan setan, ataupun timbul karena para musuh Islam sengaja merancangnya untuk menghancurkan Islam. Majelis Ulama Indonesia menyatakan telah mengeluarkan daftar sejumlah aliran kepercayaan yang dianggap menyesatkan. Di antaranya, Islam Jamaah, Ahmadiyah, Ikrar Sunah, Al-Qur’an Suci, Shalat dua bahasa, Lia Edan, dan al-Qiyadah al-Islamiyah pimpinan Ahmad Moshadeq.

Gerakan baru keagamaan itu banyak mengajarkan hal-hal menyimpang seperti tidak mewajibkan salat, mengajarkan syahadat baru, menolak keberadaan Hadis Nabi ﷺ sebagai sumber ajaran Islam, dan masih banyak lagi ajaran yang sudah keluar dari tuntunan Allah dan Rasul-Nya.

Kemunculan aliran sesat dapat dideteksi sejak dini oleh masyarakat sekitar, sehingga saat aliran sesat ini muncul ke permukaan, mereka tidak mudah memiliki anggota fanatik akibat sudah terlalu lama terdoktrin oleh pemimpinnya. Oleh karena itu, mewaspadai aliran sesat tersebut, dalam buku “Makan Tak Pernah Kenyang” karya KH. Ali Mustafa Yaqub. Beliau mencoba menjawab keresahan masyarakat terhadap aliran sesat di Indonesia dengan memberikan kriteria-kriteria khusus sebagai tanda bahwa suatu ajaran disebut menyesatkan.

Kriteria-kriteria Aliran Sesat

Di antara kriteria-kriteria aliran sesat adalah menutup diri. Aliran yang menyimpang itu bersifat tertutup, yakni cenderung tidak terbuka untuk umum. Penyebarannya juga secara sembunyi-sembunyi dan hanya khusus untuk anggotanya saja. KH. Ali Mustafa Yaqub juga memaparkan bahwa aliran sesat itu dalam pengajarannya banyak terlaksana pada waktu tengah malam, dan apabila penyebarannya melalui buku, maka buku itu juga tidak terjual bebas di pasaran.

Yang kedua, fanatik dan radikal. KH. Ali dalam bukunya tersebut mengkritisi bahwa aliran sesat itu dapat dideteksi dari watak atau perilaku penganutnya dalam menyikapi kelompok lain. Di satu sisi mereka fanatik terhadap ajaran mereka, namun di sisi lain mereka sangat radikal terhadap kelompok lain.

Ketiga, mempersulit diri. Hal ini bertentangan dengan firman Allah QS. al-Baqarah: 185 

يُرِيْدُ اللهُ بِكُمُ اليُسْرَ وَلاَ يُرِيْدُ بِكُمُ العُسْرَ

Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan Allah tidak menghendaki kesulitan bagimu

Ajaran Islam itu sarat dengan kemudahan. Islam memberikan jalan keluar dengan prinsip rukhsah (dispensasi) dalam keadaan darurat seperti makan babi ketika terpaksa.

Keempat, berlebih-lebihan (Ghuluw). Dalam hal akidah dan ibadah, Islam melarang umatnya dari bersikap berlebih-lebihan yang merupakan salah satu gejala dari pemahaman yang menyimpang, dan hal ini pernah orang-orang Nasrani lakukan dalam berleihan menilai Nabi Isa as, sehingga mereka menganggapnya sebagai Tuhan.

Bentuk Aliran Sesat

Selain itu, KH. Ali Mustafa Yaqub juga memberikan gambaran mengenai bentuk kelompok aliran sesat tersebut, yaitu aliran sesat yang timbul karena ketidaktahuan yang umumnya masih bersifat perorangan, sedangkan aliran sesat yang timbul untuk menghancurkan Islam itu bersifat kelompok atau organisasi dan ajaran mereka berupa isu-isu kontroversial yang terpopulerkan di basis-basis umat Islam, serta mereka juga memiliki pendanaan yang kuat dan selalu mencari anggota baru dengan segala cara.

Contoh Aliran Sesat yang Tersebar di Indonesia

Menurut data yang penulis miliki, ada beberapa aliran yang meresahkan masyarakat di beberapa daerah Indonesia, di antaranya:

  1. Al-Qur’an Suci

Sebuah aliran yang memiliki kemiripan dengan Inkar Sunnah yang menolak keberadaan Hadis Nabi ﷺ karena Hadis sebagai buatan manusia setelah Nabi Muhammad ﷺ. Oleh sebab itu, mereka hanya mempercayai al-Quran sebagai satu-satunya sumber hukum Islam.

  1. Surga Edn

Salah satu aliran yang Ahmad Tantowi pelopori yang mengaku dirinya sebagai Tuhan. Ia tidak mewajibkan salat, puasa, membaca al-Quran, dan mengunjungi masjid. Pengikutnya juga menghalalkan istri-istri mereka untuk digauli oleh pimpinannya.

  1. Naqsabandiyah Kholidiyah Der Moga Muhammad Syukur

Sebuah aliran tarekat yang berkembang di salah satu daerah Sulawesi Selatan.  Sesuatu yang menyebabkan penyimpangan aliran ini adalah zikir versi Der Moga ketika mau salat, harus ingat gurunya bukan ingat Allah. Mereka percaya gurunya yang menyampaikan doa mereka pada Allah. Maka dari uraian di atas, di samping kita perlu mengetahui ajaran-ajaran yang benar dalam agama Islam ini, kita juga perlu mengetahui ajaran-ajaran yang tidak benar untuk menghindari dan menolak paham-paham yang dapat menjerumuskan dalam kesesatan. Wallahu A’lam