Majalahnabawi.com – Berbicara tentang menikah atau mengenyam pendidikan di bangku kuliah hingga gelar S1 ataupun S2 tentu tidak ada habisnya. Pasalnya kebanyakan perempuan pada zaman milenial ingin memiliki karir gemilang, pekerjaan yang mapan, dan pastinya penghasilan yang mencukupi kebutuhan dan keinginan hidup. Selain itu banyak perempuan yang tidak ingin di-judge sebagai perempuan yang tidak berpendidikan, gaptek dan semacamnya. Namun tidak ada salahnya jika ada segelintir perempuan yang ingin menikah dulu setelah itu melanjutkan kuliahnya.

Urgensi Pendidikan bagi Wanita

Kualitas perempuan tolak ukurnya bisa dari sejauh mana pendidikan yang ia tempuh dan skill yang ia miliki. Sebab tujuan utama perempuan berpendidikan adalah mampu memberikan pendidikan untuk anaknya. Bahkan ada sebuah pepatah mengatakan anak yang cerdas lahir dari rahim ibu yang cerdas.” Sementara perempuan yang baik, tolak ukurnya adalah sejauh mana ia memiliki moralitas yang tinggi, menjaga marwah dan martabatnya sebagai perempuan, karena seorang perempuan pasti akan menjadi madrasatul ula bagi anak-anaknya kelak.

Allah berfirman dalam surah al-Baqarah ayat 223

نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ وَقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مُلَاقُوهُ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ

Artinya: “ istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu kapan saja dan dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman” (Q.S al- Baqarah ayat 223)

Benang merah yang dapat kita ambil dari ayat tersebut adalah bahwa perempuan ibarat ladang untuk bercocok tanam. Maksudnya seorang perempuan menjadi ladang untuk benih yang aki-laki (suami) tanam untuk tujuan menjaga generasi penerus. Semakin bagus dan subur ladang yang ia miliki, maka semakin unggul pula buah yang akan dihasilkan. Artinya jika perempuan tersebut memiliki pendidikan yang tinggi, dan berebekal ilmu agama yang luas, serta moralitasnya baik maka generasi yang ia lahirkan nantinya akan berkualitas. Terlepas dari semua itu, tentunya semua hal tetap harus dikembalikan kepada kehendak Allah.

Intinya, Perempuan muda yang masih bimbang dan ragu antara menikah atau kuliah, hendaknya segera memantapkan hati dan kuatkan tekad kuliah. Mari bangun generasi berkualitas dengan calon ibu berkualitas

Pilihan Menikah, Apa Boleh?

Sementara perempuan yang memiliki hasrat dan keinginan untuk menikah terlebih dahulu kemudian melanjutkan pendidikan di bangku kuliah, juga boleh jadi pilihan yang baik. Karena pada dasarnya “setiap orang bebas memilih.” Mereka memiliki hak penuh atas pilihan hidupnya, tak terkecuali seorang perempuan. Mereka berhak memilih melanjutkan kuliah hingga lulus kemudian berkarir lalu menikah, atau opsi kedua menikah dulu baru melanjutkan kuliah. Jelas kedua pilihan tersebut tidak salah.

Mayoritas perempuan yang memilih menikah dulu baru melanjutkan kuliah alasannya adalah agar aman dari fitnah, selalu ada yang menjaganya, dan yang paling penting hatinya sudah terfokuskan pada suaminya saja. Selain itu biaya kuliah pasti sedikit banyaknya berasal dari suami. Dengan demikian, orang tua sedikit banyaknya bebas tanggungan pendidikan anak yang sudah menjadi milik orang lain (menikah).

Dalam syariat Islam menikah merupakan sunnah Nabi Muhammad Saw. Menikah juga menjadi salah satu media atau wasilah untuk setiap umat Islam memiliki keturunan. Dengan adanya generasi atau keturunan yang lahir, ajaran agama Islam akan semakin meluas. Hal ini menjadi tujuan menikah yakni untuk memiliki anak yang salih-salihah dan dapat mensyiarkan agama Islam di berbagai penjuru dunia.

Menikah juga merupakan suatu hal yang sakral dan hanya sekali seumur hidup. Oleh karenanya sebelum memilih ke jenjang pernikahan, haruslah dipikir matang-matang apakah pilihan menikah sudah tepat atau belum. Khawatir jika sudah menikah nanti akan menimbulkan sesuatu yang di luar kendali dan di luar dugaan. Perempuan yang memilih menikah daripada melanjutkan pendidikan harus sudah siap baik dari fisik, umur, dan lainnya.

Dengan demikian pilihan menikah dulu ataupun wisuda dulu keduanya boleh boleh saja, tidak ada yang salah, tergantung kita mau memilih yang mana. Saudariku perempuan, kita adalah perempuan hebat. Perempuan pemilik jiwa semangat yang besar untuk menempuh pendidikan yang tinggi. Jangan takut untuk maju, jangan takut untuk memilih. Jadilah perempuan yang cerdas, jadilah perempuan yang sukses. Karena kesuksesan lahir dari pengorbanan dan usaha kita. Seperti yang dikatakan pepatah “kesuksesanmu tegantung usaha yang kamu lakukan sekarang.”