Majalahnabawi.com – Setiap manusia tidak luput dari kebutuhan sehari-hari untuk mempertahankan hidupnya. Mulai dari sandang, pangan, papan yang menunjang keberlangsungan hidupnya.

Urgensi Hutang

Tak jarang kita dengar istilah hutang piutang di antara mereka yang terlilit kebutuhan sehari-hari salah satu yang paling pokok ialah demi mencari sesuap nasi. Penghasilan kerja yang kurang menjamin membuat seseorang terpaksa berhutang umtuk melangsungkan kehidupan. Namun fenomena zaman sekarang yang sangat mengkhawatirkan ialah perihal pelunasan hutang yang bermalas-malasan. Seringkali kita merasa bahwa hutang bukanlah kewajiban yang harus kita bayarkan. Ia merupakan agenda kedua setelah kebutuhan hidup terpenuhi. Tanpa sadar kita terus mengulur waktu dan membiarkan. Saking pentingnya kita memperhatikan hutang, peringatan keras bagi yang berhutang untuk membayarnya dalam sebuah hadis :

“Barang siapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah no. 2414.) Syaikh Al Albani mengatakanbahwa hadis ini shahih.

Adapun hadis lain yang terkait dengan hutang ialah:

“Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (HR Muslim Nomor 1886).

Dari hadis tersebut kita fahami bahwa saking pentingnya kita memperhatikan hutang, kepada siapapun dan seberapapun besarnya hutang tetaplah hutang dan merupakan kewajiban yang harus kita bayar. Jangan sampai kita mati meninggalkan hutang. Jangan sampai kebaikan-kebaikan yang kita perbuat di dunia menjadi bayaran atas hutang kita di akhirat. Sebisa mungkin jika tidak urgent, tahan diri untuk berhutang. Kalaupun sudah terlanjur, maka berdoalah kepada Allah agar Ia mempermudah dalam melunasinya dan terhindar dari terlilit hutang. Pasti akan ada saja godaan syetan agar kita menunda-nunda pembayaran hutang padahal sejatinya kita mampu untuk membayarnya. Itulah kenapa kita harus berlindung kepada Allah dari setiap godaannya apalagi perihal hutang.

Mencari Keberkahan Rezeki

Tidak ada yang sulit bagi Allah asalkan kita mau berusaha dan berdo’a. Semua orang pasti mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya. Namun bagi mereka yang merasa berkah dengan rezeki yang ada pasti akan merasa cukup dan tidak kesulitan dengan perihal dunia. Mereka meyakini bahwa keberkahan rezeki mengalahkan segalanya. Yang kaya dan banyak harta belum tentu berkah, namun yang sedikit bisa jadi lebih berkah. Yang penting proses mencari rezekinya kita lakukan dengan cara yang baik dan halal. Pokok yang paling penting yang harus kita garis bawahi adalah jangan berhutang kepada rentenir. Allah akan mencabut keberkahan bagi seseorang yang meminjam uang kepada rentenir. Banyak harta pun terasa tak cukup baginya, hidupnya selalu gelisah, usaha yang kita jalankan selalu tak berujung bahkan semakin merasa banyak kesulitan dalam hidupnya.

Wallahu ‘alam