Majalahnabawi.com – Pada Ramadan tahun ini, saya menjalaninya di Poso. Kegiatan saya bersama para santri Pondok Pesantren Nahdlatut Tholibin Poso Pesisir di bulan Ramadan adalah mengaji Al-Quran bersama pada setiap selesai salat Zuhur dan Ashar, dan sebelum berbuka puasa. Selain mengaji, kami juga tetap menjalankan pengajian kitab kuning setiap sore hari. Kami juga mengadakan safari dakwah berkeliling masjid sekitar Poso untuk melaksanakan tarawih berjamaah dan menyampaikan ceramah singkat sebelum salat tarawih. Hal ini biasanya disampaikan oleh 15 santri Pondok Pesantren Nahdlatut Tholibin (semuanya masih kelas 7 MTs).

Perbedaan Bilangan Rakaat Tarawih

Pelaksanaan Tarawih di beberapa masjid Poso ada yang 20 rakaat serta 3 rakaat witir, dan ada juga masjid yang melaksanakan tarawihnya 8 rakaat dan 3 rakaat witir. Uniknya, ketika di Masjid Besar An-Nur Bonesompe Poso Kota dan Masjid Nurussalam Bega Poso Pesisir, rakaat tarawihnya berjumlah 20 serta 3 rakaat witir, mayoritas jamaahnya melaksanakan seperti itu. Namun ada sepertiga jamaahnya yang menganut rakaat tarawih 8 saja. Akhirnya ketika selesai 8 rakaat tarawih, mereka keluar dari masjid menuju rumah masing-masing. Imam tarawihnya pun berhenti sejenak menunggu jamaah yang 8 rakaat keluar, lalu imam melanjutkan salat tarawihnya.

Indahnya tidak ada percekcokan dalam jamaah tersebut, yang berbeda pendapat tentang bilangan rakaat tarawih.

Hal di atas, tidak saya temukan ketika di Jakarta atau Ciputat, karena biasanya di sana kebanyakan tarawih 20 rakaat dan witir 3 rakaat. Sedangkan jamaah yang menganut tarawih 8 rakaat dan 3 rakaat witir biasanya mengadakan salat berjamaah di masjid tertentu, jadinya tidak bercampur.

Betapa indahnya suasana toleransi perbedaan pendapat perihal rakaat salat tarawih di Poso ini.

Anjuran Islam untuk Menghidupkan Malam-malam Ramadan

Islam sangat menganjurkan untuk menghidupkan malam Ramadan dengan beribadah. Karena hal itu dapat mengampuni dosa-dosa kecil yang terdahulu. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.

Barang siapa orang yang qiyamulail pada bulan Ramadan karena beriman dan mengharap rida Allah, maka akan diampuni dosanya yang terdahulu (HR. Bukhari dan Muslim).

Masyarakat Poso ini beragam organisasi masyarakatnya (Ormas). Ada yang Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, ada Salafi Wahabi, dan ada LDII. Tapi tetap hidup dan beribadah dengan damai dan bertoleransi.

Hal di atas dapat kita ambil pelajaran bahwa perbedaan itu hal yang niscaya. Menyikapinya pun harus dengan bijaksana, seperti bersikap toleransi. Terlebih pada hal-hal yang dalam masalah cabang (furu’).

By Faiz Aidin

Dilahirkan tanggal 25 Juni 2000 di Jakarta Barat, anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan H. Muharifin dan Hj. Nurhayati, bertempat tinggal di jalan raya Kembangan, Kembangan Utara Rt 09/02 No. 83 Gang H. Naim, Kembangan, Jakarta Barat. Mahasantri Darus-Sunnah angkatan Auliya dan mahasiswa PAI FITK UIN Jakarta.