Majalahnabawi.com – Nabi Muhammad Saw. merupakan sosok teladan bagi setiap orang. Peninggalan rasul yang bisa dijadikan petunjuk, selain Al-Quran adalah sunah. Sunah merupakan sumber hukum Islam yang utama setelah Al-Qur’an.

Definisi Sunah dalam Kacamata Terminologi dan Etimologi

Sunah secara bahasa mempunyai beberapa arti, di antaranya adalah sirah atau biografi dan al-Thoriq atau jalan, yang baik atau yang buruk. Pengertian sunah ini sebagaimana dalam hadis sahih;

من سن في الإسلام سنة حسنة فله أجرها ، وأجر من عمل بها بعده من غير أن ينقص من أجورهم شيء ومن سن في الإسلام سنة سيئة كان عليه وزرها ، و وزر من عمل بها من بعده من غير أن ينقص من أوزارهم شيء

“Barang siapa menjalani (memberi contoh) perbuatan baik dalam Islam, maka ia akan memperoleh pahala serta pahala orang-orang yang melakukannya setelahnya tanpa dikurangi sedikit pun dari pahala mereka, dan barang siapa menjalani (memberi contoh) perbuatan buruk dalam Islam, maka ia akan memperoleh dosa serta dosa orang-orang yang melakukannya setelahnya tanpa dikurangi sedikit pun dari dosa mereka.” (HR. Muslim)

Sedangkan Sunah secara istilah terdapat beragam definisi sesuai dengan bidang yang mereka miliki.

Makna Sunah Perspektif Ulama Hadis

Sunah menurut ulama Hadis, Imam Muhammad Ajjaj al-Khatib dalam kitab Ushul al-Hadis Ulumuhu wa mustalahuhu hal 19 menyebutkan;

كل ما أُثر عن النبي صلى الله عليه وسلم – من قول، أو فعل، أو تقرير، أو صفة خَلْقية أو خُلُقية، أو سيرة سواء أكان ذلك قبل البعثة كتحنثه في غار حراء، أم بعدها.

“Al-Sunnah adalah segala sesuatu yang dinukil dari Nabi Saw, baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapan, watak, dan perjalanan hidup, baik sebelum Nabi Saw. diangkat menjadi rasul. Seperti beribadahnya nabi pada waktu malam di dalam Gua Hira atau sesudah menjadi Rasul.”

Definisi ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan nabi, baik sebelum menjadi rasul atau sesudah menjadi rasul disebut dengan sunah.

Makna Sunah Perspektif Ulama Fikih

Sunah menurut ulama Fikih, Sayyid Alawi bin Sayyid Abbas al-Maliki al-Makki al-Hasani dalam kitab Fathul al-Qarib ‘Ala Tahzib al-Targhiib wa al-Tarhiib hal 8 menyebutkan;

ما ثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم ولم يكن من باب الفرض ولا الواجب

“Al-Sunnah adalah segala ketetapan yang berasal dari Nabi SAW yang bukan merupakan perkara fardlu dan wajib”

Menurut ulama Fikih, sunah merupakan salah satu dari hukum yang lima. Ahli Fikih mendefenisikan sunah tersebut karena mereka memusatkan pembahasannya pada pribadi rasul yang berlandaskan hukum syarak.

Makna Sunah Perspektif Ulama Ushul Fikih

Sementara Sunah menurut ulama Ushul Fikih, Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Makki al-Hasani dalam kitab al-Manhalul al-Latif fi Ushul al-Hadis al-Syariif hal 8 menyebutkan;

كل ما صدر عن النبي  صلى الله عليه وسلم غير القرأن الكريم من قول أو فعل أو تقريرمما يصلح ان يكون دليلا لحكم شرعي

“Segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Saw. selain Al-Quran Al-karim, baik berupa perkataan, perbuatan, atau penetapan nabi yang pantas untuk dijadikan dalil terhadap hukum sara’”

Definisi versi ulama Ushul Fikih membatasi pengertian Sunah hanya pada segala sesuatu yang bersumber dari nabi, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun pengakuan nabi.

Demikian penjelasan tentang definisi sunah menurut Hadis, Fikih dan Ushul Fikih.