MajalahNabawi.com- Salah satu kamus bahasa Arab yang dapat ditemukan di internet adalah kamus Al-Ma’ani. Selain itu kamus ini juga tersedia sebagai aplikasi yang dapat diunduh di gawai yang kita miliki. Misal di Android, melalui pencarian di Play Store dengan mengetikkan kata Al-Ma’ani maka akan ditemukan kamus ini. Kita akan menemukan berbagai jenis kamus Al-Ma’ani tersebut. Mulai dari kamus Al-Ma’ani Arab-Arab, Arab-Indonesia, Arab-Inggris, Al-Ma’ani tentang persamaan dan lawan kata, dan lain sebagainya.

Setiap Kata Memiliki Makna

Ada satu hal yang menyita perhatian saya dari kamus Al-Ma’ani ini, yaitu jargon yang ia tuliskan tepat di bawah logonya yang berbunyi لكل رسم معنى. Bila diartikan kurang lebih “setiap bentuk (kata) mempunyai makna (tersendiri”.

Ungkapan ini mirip dengan istilah yang sering kita temukan dalam dunia saraf, yaitu : زيادة البناء تدل على زيادة المعنى yang bila diartikan kurang lebih “penambahan bentuk (kata) menunjukkan atas penambahan makna (kata).” Maksud dari kedua ungkapan tersebut adalah setiap kosakata dalam bahasa Arab mempunyai arti yang tersendiri. Bahkan satu kata sendiri mempunyai makna yang berbeda tergantung dengan situasi dan kondisinya.

Salah satu penyebab perubahan makna yang terjadi akibat berubahnya bentuk kata adalah adanya sutau tambahan huruf di dalam kata tersebut. Umpanya kata ضرب dha-ra-ba yang memiliki arti memukul. Ketika ditambahkan satu huruf berupa huruf alif maka kata tersebut berubah menjadi ضارب dhaa-ra-ba yang memiliki arti saling memukul. Berubahnya arti dari dua kata tersebut disebabkan oleh bentuknya yang berbeda. Hal ini menegaskan bahwa لكل رسم معنى.

Huruf Tambahan yang Mengubah makna

Selanjutnya timbul pertanyaan, apa saja sih huruf-huruf tambahan yang seringkali ditemukan dalam kosakata bahasa Arab? Saya akan menjawabnya dengan menukil sebuah cerita yang sudah masyhur di kalangan pecinta bahasa Arab. Cerita ini juga dapat ditemukan di internet.

قيل سأل تلميذ شيخه عن حروف الزيادة فقال: سألتمونيها فظن انه لم يجبه إحالة على ما اجابهم به قبل هذا فقال: ما سألتك الا هذه النوبة فقال الشيخ: اليوم تنساه فقال: والله لا انساه فقال: قد اجبتك يا احمق مرتين

Dikisahkan bahwa seorang murid bertanya kepada gurunya tentang huruf-huruf tambahan. Lalu gurunya menjawab: سَأَلْتُمُوْنِيْهَا saaltumuniha yang memiliki arti “kalian sudah menanyakan hal tersebut padaku”. Maka si murid menduga bahwa si guru tidak menjawab apa yang ditanyakan olehnya. Si murid membalas: aku tidak menanyakan padamu kecuali pada kesempatan ini. Kemudian gurunya menjawab lagi dengan ungkapan: اليَوْمَ تَنْسَاهُ (al-yaum tansaahu) yang memiliki arti “Hari ini kamu melupakannya”.

Maka si murid menjawab: Demi Allah aku tidak melupakannya. Lagi-lagi gurunya berkata: Sungguh aku telah menjawab pertanyaanmu dua kali, wahai orang yang bodoh. Apa saja dua jawaban yang diberikan oleh gurunya? Yaitu ungkapan سألتمونيها dan اليوم تنساه. Apabila kita perhatikan, dua ungkapan ini ternyata mengandung huruf-huruf tambahan yang dimaksud si murid.

Dua ungkapan ini terdiri dari himpunan atau gabungan huruf-huruf tambahan yang ada dalam kata bahasa Arab. Kesemuanya ada sepuluh huruf. Apa saja hurufnya? Yaitu: Sin, hamzah, lam, ta’, mim, wau, nun, ya’, ha (besar), dan alif.

Huruf Sin bisa kita perhatikan dalam kata استغفر istagfara artinya meminta ampun yang asalnya adalah غفر gafara yang artinya mengampuni. Contoh dari huruf hamzah adalah dalam kata أخرج akhraja yang berarti mengeluarkan, berasal dari kata خرج kharaja yang artinya keluar.

Contoh huruf lam adalah kata ذلك dzalika yang menunjukkan “itu” dengan jarak yang jauh, merupakan asal dari ذاك dzaaka yang artinya “itu” untuk jarak setengah jauh. Contoh dari ta’ bisa kita liat juga pada contoh huruf sin.

Contoh dari huruf mim adalah kata مسكن maskan yang artinya tempat tinggal, merupakan asal kata dari سكن sakana yang artinya tinggal. Contoh huruf wau adalah kata اعشوشب i’syausyaba yang artinya tumbuhnya rumput (sangat lebat), merupakan asal kata dari أعشب a’syaba yang artinya tumbuhnya rumput (biasa saja).

Contoh huruf nun dapat kita temukan dalam kata-kata tasniyah atau jamak muzakkar salim. Contoh dari kata ha (besar) dapat ditemukan dalam kata أمهات ummahaat yang artinya ibu-ibu, merupakan bentuk jamak dari kata أم umm. Kemudian terakhir huruf alif dapat kita temukan dalam kata ضارب dhaarib yang artinya pemukul, merupakan bentuk isim fail dari kata ضرب dharaba yang artinya memukul.

Demikianlah huruf-huruf tambahan yang dapat ditemukan dalam kata bahasa Arab. Contoh-contoh di atas hanyalah sedikit dari banyaknya contoh-contoh yang ada. Selanjutnya kita bisa menemukannya di buku-buku atau kitab bahasa Arab, kamus, dan lain sebagainya.

Sekian.