Rasulullah Saw

Sudah sepatutnya kita sebagai umat Nabi Muhammad saw mengetahui karakteristik beliau. Termasuk diantaranya adalah ciri fisik yang banyak disifati oleh ahli hadis. Dimulai bagian paling atas seperti model rambut Rasulullah saw hingga bagian paling bawah seperti khuff dan sandalnya saw.

Imam Abu ‘Isa Muhammad bin as-Saurah at-Tirmidzi atau lebih akrab di telinga dengan sebutan Imam at-Tirmidzi, dalam kitabnya as-Syamail al-Muhammadiyyah meriwayatkan beberapa hadis mengenai model rambut Rasulullah Saw. Yaitu:

  1. Rambut Nabi Saw mencapai pertengahan kedua telinganya

Dari Anas bin Malik ra ia berkata “Rambut Rasululah Saw mencapai kedua telinganya”.

  1. Antara Jummah dan Wafrah. (limmah)

Sayyidah Aisyah ra pernah bercerita ketika ia mandi bersama Rasulullah saw dalam satu wadah yang sama, ia melihat rambut Nabi saw itu panjangnya antara jummah dan wafrah.

Jummah adalah rambut yang panjangnya mencapai pundak, sedangkan wafrah adalah panjang rambut yang sudah mencapai daun telinga. Istilah rambut yang berada diantara kedua ini disebut limmah.

Imam at-Tirmidzi meriwayatkan:

عن عائشة قالت: «كنت أغتسل أنا ورسول الله صلى الله عليه وسلم من إناء واحد، وكان له شعر فوق الجمة، ودون الوفرة».

Dari Aisyah ra ia berkata: Aku mandi bersama Rasulullah saw dari satu wadah yang sama, dan dia mempunyai rambut diatas jummah dan dibawah wafrah.

  1. Tidak lurus juga tidak kriting

Hadis lain menerangkan bahwa Rambut Nabi saw tidak terlalu dan juga tidak terlalu kriting. Dalam hadis ini pula panjangnya hanya mencapai daun telinga saja.

  1. Rasulullah punya empat jalinan rambut

Selain model ukuran dan sifat alamiah rambutnya, beliau sendiri ternyata pernah memiliki rambut yang dijalin (kepang). Sebagaimana hadis berikut:

قدم رسول الله صلى الله عليه وسلم مكّة قدمة وله أربع غدائر

“Rasulullah Saw datang ke Makkah dan ia memiliki empat kepangan rambut”

Dari beberapa hadis diatas, manakah model rambut Rasulullah saw yang benar?

Tidak ada kepastian dalam ukuran dan model tersebut, karena yang namanya rambut itu tumbuh dan adakalanya dipotong. Sedangkan para sahabat meriwayatkan hadis sesuai apa yang mereka lihat dan pada waktu yang berbeda pula.

Wallahu a’lam