Majalahnabawi.comPembaca dan penghafal al-Quran senantiasa mulia jika mengamalkan isi kandungan al-Quran.

Al-Quran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril secara mutawatir dan bernilai ibadah bagi yang membacanya. Membacanya saja bernilai ibadah dan mendapat pahala apalagi yang menghafal dan senantiasa menjaganya. 

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ يَقُولُ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُوْلُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

Dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah (al-Quran), maka ia akan memperoleh pahala satu amal kebajikan dilipatkan sepuluh kali. Saya tidak mengatakan ALIF LAAM MIIM itu satu huruf, akan tetapi ALIF satu huruf, LAAM satu huruf dan MIIM satu huruf. (Hadis riwayat al-Tirmidzi dan al-Darimi. Menurut al-Tirmidzi hadis ini hasan sahih).

Keotentikan al-Quran akan terjaga sepanjang masa, Allah sendiri yang menjamin itu, sesuai dengan firman-Nya QS. al-Hijr ayat 9:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ

Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Quran, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.  

Pengamalan dari ayat ini nampak dari banyaknya orang bercita-cita ingin menghafal al-Quran. Tapi tidak sedikit juga dari mereka yang hafal al-Qur’an dengan tujuan duniawi dan mengharapkan imbalan. Oleh karena itu, Bapak KH. Ali Mustafa Yaqub menuangkan ilmunya melalui karangan bukunya “Nasihat Nabi Kepada Pembaca dan Penghafal al-Quran”, sehingga melalui buku tersebut, pembaca dapat termotivasi dengan keutamaan-keutamaan menghafal al-Quran, di samping itu juga dapat mewaspadai diri mereka dari hal-hal penyalahgunaan al-Quran. Dalam buku tersebut terdiri atas 65 buah hadis. 18 hadis berisi tentang keutamaan membaca dan mempelajari al-Quran, 25 hadis berisi tentang keutamaan qari‘-qari’ah dan hafidzhafidzah, 5 hadis berisi tentang kewajiban menghafal al-Quran, dan 17 hadis berisi ancaman terhadap penyalahgunaan al-Quran. Dari 65 hadis tersebut sedikitnya ada 6 buah hadis maudhu’ (palsu).

Keutamaan Menghafal al-Quran

Dalam buku tersebut Pak Yai memiliki strategi yang sangat baik dalam menyampaikan dakwah sekaligus mengajak para pembaca agar setidaknya memiliki cita-cita menghafal al-Quran.

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَقُومُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللهُ مَالًا فَهُوَ يُنْفِقُ مِنْهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ

Dari Ibnu ‘Umar Ra, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Tidak boleh hasud, selain dua perkara. Yaitu seseorang yang Allah anugerahi kemampuan untuk membaca atau menghafal al-Quran dan ia selalu membacanya siang dan malam. Dan seseorang yang Allah anugerahi harta dan ia selalu mendermakannya siang dan malam. (Hadis sahih, riwayat al-Bukhari, Muslim dan al-Tirmidzi) 

Pada sub bab pertama memberikan semangat dengan keutamaan membaca dan mempelajari al-Quran, serta didukung dengan sub bab kedua yaitu keutamaan qari‘-qari’ah dan penghafal al-Quran. Setelah memberi rasa semangat yang menggebu-gebu dan begitu kuat untuk menjadi penghafal al-Quran, tidak lupa Pak Yai memberikan peringatan dan pelajaran melalui nasehat Nabi Saw dengan berdasar hadis-hadisnya yaitu pada sub bab ketiga  kewajiban menjaga hafalan al-Quran, dan tak kalah ngerinya selain orang yang melakukan maksiat secara zahir, ternyata pada sub bab terakhir Pak Yai  menuliskan tentang ancaman terhadap penyalahgunaan al-Quran. Ini merupkan salah satu cara berdakwah yang baik yaitu memberikan semangat dan motivasi di awal sehingga orang tertarik untuk melakukannya, namun tidak lupa juga memberikan aturan-aturan dan peringatan agar tidak mengarah kepada hal yang menyimpang dengan al-Quran.

Ahli al-Quran Merupakan Ahl Allah

Setelah mengetahui cara berdakwah Pak Yai, sedikitnya kami mengulang kembali beberapa hadis yang tercantum dari buku tersebut yang bisa kita jadikan titik acuan untuk semangat kembali menghafal al-Quran serta istikamah menjaganya dengan niat yang bersih dan tulus, semata-mata mendekatkan diri kepada Allah serta mengharap rida-Nya bukan karena hal lain.

عَنْ أَنَسٍ رَضِي اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ أَهْلِيْنَ مِنْ النَّاسِ. قَالَ: قِيْلَ مَنْ هُمْ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ أَهْلُ الْقُرْآنِ هُمْ أَهْلُ اللهِ وَخَاصُّتُهُ

Dari Anas Ra, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri dari manusia. Kata Anas selanjutnya, Lalu Rasulullah ditanya, “Siapakah itu wahai Rasulullah?Beliau menjawab, Yaitu ahl al-Quran (orang yang membaca atau menghafal al-Quran dan mengamalkan isinya). Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah. (Hadis sahih, riwayat Ahmad, Ibnu Majah, al-Darimi, al-Hakim dan al-Nasai).

Sungguh beruntung orang yang senantisa bersama al-Quran. Bagaimana perasaan kita jika seandainya punya kerabat ataupun orang dekat dengan orang teratas misalnya presiden, pejabat, ataupun raja? Mereka mengenal kita pun sangat senang. Terlebih lagi para penghafal al-Quran diakui langsung sebagai kelurga oleh raja di atas raja Allah Tuhan semesta alam. Maka tidakkah di antara kita semua ingin menjadi keluarga Allah? Sehingga dapat merasakan kedekatan kepada-Nya, serta mendatangkan rahmat dan ketentraman.

Menghafal dan Mengamalkan Isi al-Quran

Menjadi penghafal al-Quran, hendaknya kita tidak salah dalam mengamalkan dan menggunakan al-Quran. Tetap memperhatikan aturan-aturan untuk menjadi penjaga kalam-Nya agar tidak sampai terseret dalam api neraka.

عَنْ أَبِيْ مَالِكٍ الأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ

Dari Abu Malik al-Asy’ari Ra, ia mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, “al-Quran itu merupakan bukti menguntungkan kamu (hingga mengawalmu ke surga), atau bukti yang mencelakakan kamu (sehingga menyeretmu ke neraka).”

Di antara hal-hal yang termasuk dalam penyalahgunaan al-Quran yaitu:

  • Untuk meraih popularitas;
  • Membaca al-Quran untuk meminta-minta;
  • Sebagai alat untuk mencari makan;
  • Orang Islam yang munafik kebanyakan dari qari‘-qari’ah;
  • Qari’qari’ah yang senang bermaksiat.