Majalahnabawi.com – Dalam QS. al-Rahman disebutkan berbagai nikmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia. Allah menyebutkan nikmat penciptaan alam besar berupa langit dan bumi, dan penciptaan alam kecil yaitu penciptaan manusia yang diciptakan dari tanah dan jin yang diciptakan dari api.

Adapun penjelasan mengenai nikmat-Nya menerbitkan matahari dan menenggelamkannya, tentang penciptaan laut yang segala isinya, termasuk berbagai perhiasan berupa mutiara dan marjan, dan permukaannya sebagai tempat berlayarnya kapal-kapal yang mengangkut manusia dan barang-barang mereka, dan berbagai nikmat lainnya yang diperuntukkan umat manusia semuanya itu menunjukkan kebesaran dan kekuasaan-Nya.

Setelah Allah Swt. menyebutkan bahwa semua penduduk bumi mati dan mereka akan dikembalikan ke negeri akhirat, lalu Allah yang memiliki kebesaran dan keagungan memutuskan mereka dengan hukum-Nya yang adil, maka berfirmanlah Dia dalam ayat berikutnya: Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (al-Rahman: 28)

Adapun firman Allah Swt:

يَسْـَٔلُهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِيْ شَأْنٍۚ – ٢٩

Apa yang di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan

Ayat ini menceritakan tentang ketidakperluan Allah dari selain-Nya dan semua makhluk berhajat kepada-Nya dalam semua waktu, dan bahwa mereka selalu meminta kepada-Nya dengan ungkapan lisan dan perbuatan mereka. Bahwa setiap waktu Dia selalu dalam kesibukan.

Tafsiran Kesibukan Tuhan

Bahwa di antara kesibukan-Nya ialah memperkenankan orang-orang yang berdoa atau memberi orang yang meminta atau membebaskan kesulitan orang yang dalam kesulitan atau menyembuhkan orang yang sakit (riwayat al-A’masy dari Mujahid dari Ubaid ibnu Umair). Riwayat Ibnu Jarir pun menyebutkan bahwa ketika Rasulullah ditanya, Beliau menjawab: kesibukan-Nya yakni mengampuni dosa, melenyapkan musibah, meninggikan derajat suatu kaum, dan merendahkan kaum yang lainnya.

Allah Swt telah menciptakan Lauh Mahfuz yang tercipta dari permata yang putih, kedua belah sampulnya dari yaqut merah dan qalamnya dari cahaya, dan kitabnya dari cahaya, sedangkan lebarnya sama dengan jarak antara bumi dan langit. Dia melihat kepadanya setiap hari sebanyak tiga ratus enam puluh kali pandangan, dan pada setiap kali pandangan Dia menciptakan makhluk, menghidupkan dan mematikan, memenangkan dan menghinakan, dan Dia berbuat menurut apa yang dikehendaki-Nya

Pemaparan tersebut tentunya meningkatkan rasa syukur kita atas rahmat dan karunia-Nya. Ketika raga mulai males, maka ayat 29 dari surah al-Rahman adalah supportnya. Tuhan saja sibuk dengan berbagai urusan-Nya, masa kita yang tinggal menikmati rahmat dan karunia-Nya saja tidak bisa menyibukkan diri dengan aktivitas yang bermanfaat. Ingatlah bahwa ketaatan, kecerdasan, dan kesempatan adalah anugerah. Jika kita menyia-nyiakannya, maka kita berdosa dan bermaksiat pada Allah.