Proklamasi

Wajibnya Taat kepada Pemimpin selama Bukan dalam Kemaksiatan

Rasionalika.darussunnah.sch.id x majalahnabawi.com – Pemimpin mempunyai peran dan tugas yang sangat besar. Di mana peran dan tugas ini berhubungan dengan kehidupan dan kepentingan orang banyak, dunia, dan agama. Tanpa adanya sosok pemimpin maka tatanan kehidupan di masyarakat akan menjadi kacau.

Ketaatan terhadap pemimpin berarti tunduk dan patuh dalam semua keadaan, baik dalam keadaan semangat ataupun susah, dalam keadaan sulit ataupun mudah, mengesampingkan kepentingan pribadi, dan tidak merebut urusan dari yang berhak, kecuali jika melihat kekufuran terang-terangan dan ada bukti dari Allah swt. mengenainya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ يَعْصِنِي فَقَدْ عَصَى اللَّهَ وَمَنْ يُطِعْ الْأَمِيرَ فَقَدْ أَطَاعَنِي وَمَنْ يَعْصِ الْأَمِيرَ فَقَدْ عَصَانِي و حَدَّثَنِيهِ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَلَمْ يَذْكُرْ وَمَنْ يَعْصِ الْأَمِيرَ فَقَدْ عَصَانِي(رواه مسلم)

مسلم :أبو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري

Artinya:
Dari Abu Hurairah r.a. (w. 67 H) dari Nabi saw. beliau bersabda, “Barang siapa menaatiku sungguh dia telah menaati Allah swt., dan barang siapa bermaksiat kepadaku maka dia telah bermaksiat kepada Allah swt. Barang siapa menaati seorang pemimpin sungguh dia telah menaatiku, dan siapa saja bermaksiat kepada pemimpin maka dia telah bermaksiat kepadaku.” Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb, telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Uyainah dari Abu Az-Zinad dengan isnad ini, namun dia tidak menyebutkan, “Barang siapa bermaksiat kepada seorang pemimpin.”
HR. Muslim (204 H – 261 H : 57 tahun)

Istifadah Hadis

Dalam hadis tersebut, Rasullullah saw. memerintahkan kepada umat muslim untuk selalu taat kepada pemimpinnya selama bukan dalam kemaksiatan. Taat pada pemimpin adalah suatu ibadah dan akan diberi ganjaran, karena taat pada pemimpin diperintah langsung oleh Rasululullah saw. Beliau pun mengatakan bahwa barang siapa yang taat pada pemimpin berarti ia menaati Rasul.

Yang dimaksud amir pada hadis ini ialah orang yang punya wilayah kekuasaaan, seperti khalifah, presiden, dan kepala pemerintahan lainnya.

Berkaitan dengan itu, ada beberapa poin yang bisa diambil dalam hadis ini yakni:

  1. Wajib patuh dan taat pada pemimpin (imam a’dzhom) dan setiap yang diberi mandat untuk memimpin suatu wilayah yang khusus.
  2. Menaati penguasa adalah suatu ibadah yang diberi ganjaran pahala. Jadi, janganlah mengira bahwa hal ini adalah ketaatan biasa, karena menaati pemimpin diperintah oleh Rasulullah saw.
  3. Barangsiapa menaati Rasul berarti dia menaati Allah Swt. karena Rasulullah saw. memerintahkan untuk menaati Allah swt.

Allah swt. juga memerintahkan untuk menaati Rasul saw. Akan tetapi, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam perihal menaati pemimpin yakni:

  • Taat atas apa yang telah diperintahkan dan diridai Allah swt. dan Rasul-Nya.
  • Apabila diperintahkan untuk melakukan kemaksiatan atau hal yang bertentangan dengan syariat islam maka tidak perlu mendengar dan taat.
  • Walaupun pemimpin tersebut bukan pilihan kita dan tidak kita sukai, juga tetap wajib kita taati.

Semoga kita selalu menjadi rakyat yang selalu patuh kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya, diberikan kepada kita pemimpin-pemimpin yang adil dan bijaksana.

Wallahu a’lam.

Similar Posts