Adab Yang Disunahkan Setelah Makan

majalahnabawi.com – Kali ini, saya coba mengulas catatan ngaji pada senin lalu (29/03). Catatan ngaji pagi di Mushalla Timur. Seharusnya catatan ini ditulis senin itu, tapi karena satu-dua kendala, akhirnya tulisan ini baru dimulai pada hari Selasa ini. Ulasan kali ini menerangkan tentang adab yang disunahkan setelah makan. Dalam kitab Mau’izhatul Mu’minin min Ihya’ Ulumiddin karya Syekh Jamaluddin al-Qasimi al-Dimasyqi halaman 95 (kitab pribadi saya) diterangkan ada beberapa hal yang disunahkan ketika selesai makan.

Dalam satu paragraf pendek di kitab, saya coba membagi lagi menjadi tiga bagian tapi masih sesuai dengan judul yang di atas.

Adab Selesai Makan Sendirian

Pertama,  adab selesai makan ketika makan sendirian.

Ada beberapa poin yang bisa saya paparkan, yakni menahan (artinya berhenti) sebelum kenyang. Sepemahaman saya begini, makan ya makan saja, tapi jangan sampai kekenyangan. Karena apabila perut yang terlalu kenyang dengan makanan menjadikan kita berat beraktivitas, ingin tidur dan malas-malasan.

Setelah berhenti sebelum kekenyangan, kemudian membasuh kedua tangan dan membuang makanan yang dikeluarkan dari mulut. Terakhir, yakni bersyukur kepada Allah Swt di hatinya atas makanan yang diberikan Allah kepadanya. Lalu melihat kepada makanan sebagai nikmat dari-Nya.

Allah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 172:

كُلُوْا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلَّهِ

Artinya: Makanlah yang baik-baik apa-apa yang Allah berikan kepada kalian da bersyukurlah kepada Allah Swt.

Adab Selesai Makan Makanan Orang Lain

Kedua, adab selesai makan ketika memakan makanan orang lain.

Syekh Jamaluddin memberikan keterangan satu kalimat saja:

فَإِنْ اَكَلَ طَعَامَ الْغَيْرِ فَلْيَدْعُ لَهُ وَلْيَقُلْ: اللّهُمَّ أَكْثِرْ خَيْرَهُ وَبَارِكْ فِيْمَا رَزَقْتَهُ وَاجْعَلْنَا وَإِيَّاهُ مِنَ الشَّاكِرِيْنَ

Artinya: Apabila seseorang makan makanan orang lain, maka doakanlah ia seraya berdoa: Ya Allah, perbanyaklah kebaikannya, berkahilah pada apa yang telah kau berikan kepadanya dan jadikanlah kami serta ia termasuk orang-orang yang bersyukur.

Ketiga, apabila berbuka dengan suatu kaum, maka adabnya adalah membaca doa berikut:

 أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُوْنَ وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الْأَبْرَارُ وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ الْمَلَائِكَةُ

Artinya: Orang puasa berbuka di sisi kalian, orang-orang baik memakan makanan kalian dan para malaikat bershalawat kepada kalian.

Amalan Setelah Makan

Catatan: Dalam hal ini, Syekh Jamaluddin memberikan keterangan yang menurut saya bisa diterapkan di keadaan tadi. Secara umum. Jadi tidak terkhususkan dan tidak tertentu pada keadaan tertentu, di antara 3 yang tadi, yaitu:

فَلْيُكْثِرِ الْإِسْتِغْفَارَ وَالْحَزَنَ عَلَى مَا أَكَلَ مِنْ شُبْهَةٍ، وَ يُسْتَحَبُّ عَقِيْبَ الطَّعَامِ أَنْ يَقُوْلَ: الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَكَفَانَا وَأَوَانَا

Artinya: Maka perbanyaklah meminta ampun (istighfar) dan sedih atas makanan syubhat (tak jelas halal haramnya) yang ia makan. Disunahkan ketika selesai makan membaca doa (di atas): Segala puji bagi Allah yang telah memberikan makan, minum, mencukupi dan memberi perlindungan kepada kami.

Semoga kita bisa mengamalkan ilmu ini agar hidup berkah dan merasa puas dengan segala pemberian Allah. Aamiiin…

Similar Posts